Hingga
saat ini virus Korona jenis baru yang berawal di Wuhan, Tiongkok, belum ada
obatnya. Para peneliti masih mencoba menguji vaksinnya. Sejumlah pengobatan
yang dilakukan selama ini hanya bersifa suportif atau pendukung untuk
mengurangi gejala demam, batuk, dan pilek yang dialami pasien.
Masyarakat yang memiliki daya tahan tubuh (imun) yang baik,
diyakini bisa melawan virus mematikan itu. Akan tetapi, cara konyol justru
dilakukan oleh seorang pria asal Inggris. Dia mengatasinya dengan minum
alkohol.
Pria asal Inggris bernama Connor Reed mengatakan dia didiagnosis
terkena Coronavirus di Wuhan, Tiongkok. Saat itu dia mengalami kesulitan
bernapas. Setelah itu, dia hanya melawannya dengan minum segelas wiski dan madu
panas.
Pria berusia 25 tahun itu telah tinggal di Tiongkok selama tiga
tahun untuk mengajar bahasa Inggris. Dia sempat dirawat di rumah sakit selama
dua minggu dan merasa takut akan terjadi hal yang terburuk.
“Saya terpana ketika para dokter mengatakan bahwa saya menderita
virus Korona. Saya pikir saya akan mati tetapi saya berhasil mengalahkannya,â€
kata Connor seperti dilansir dari Mirror,
Selasa (4/2).
“Saya menggunakan inhaler yang membantu mengendalikan batuk dan
minum wiski panas dicampur madu sampai habis,†tambahnya.
Dia pun menolak minum antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Dia tak mau minum obat apapun kecuali yang telah dia konsumsi. “Saya menolak
minum antibiotik yang diresepkan dokter karena saya tidak mau minum obat apa
pun,†sebutnya.
Hanya saja, otoritas kesehatan tidak pernah menyarankan wiski
panas dengan madu sebagai metode untuk menenangkan gejala-gejala tersebut.
Sebab alkohol memiliki dampak bahaya bagi tubuh.
Pria yang berasal dari Llandudno, Inggris, mengatakan bahwa
Wuhan telah menjadi ‘kota hantu’ dalam beberapa pekan terakhir. Dia tertular
virus dua bulan lalu. “Saya sedang cuti saat itu,†ujarnya. “Wuhan menjadi kota
hantu. Hampir tidak ada orang di jalan-jalan dan toko-toko kehabisan buah dan
sayuran segar,†tambahnya.
Obat maupun masker disebutnya langka di apotek Wuhan. Jika
masyarakat di sana pergi tanpa masker, polisi akan menangkapnya. “Baru ketika
saya menelepon kembali beberapa minggu yang lalu mereka mengatakan kepada saya
bahwa saya terserang virus Korona,†katanya.
Connor mengatakan kepada The Sun bahwa dia telah memberi tahu
pihak berwenang Inggris untuk mengatakan dia telah didiagnosis terkena virus
Korona. Pihak Inggris menawarkan evakuasi, tetapi Connor menolak.
“Inggris terus bertanya apakah saya ingin dipulangkan, saya
bilang tidak. Saya akan bertahan di sini. Saya buktikan Coronavirus bisa
dikalahkan,†ungkapnya.
Terkait meminum alkohol untuk mengobati virus Korona, saat
dikonfirmasi, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof.
Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, tak membenarkan cara-cara konyol
menyembuhkan penyakit tersebut. Salah satunya dengan minum alkohol. Menurutnya
alkohol sampai kapanpun berbahaya bagi kesehatan.
“Kalau antiseptik atau Betadine juga bisa sembuhkan luka atau
virus, apakah kalian akan meminumnya agar virusnya mati? Tidak kan? Yang
penting itu adalah menjaga daya tahan tubuh dengan banyak konsumsi sayur dan
buah,†tegasnya.(jpc)