31.8 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Babak Baru Hubungan AS dan Tiongkok, Siap Teken Perjanjian Dagang Baru

Amerika Serikat (AS) dan
Tiongkok terlibat dalam perang dagang yang cukup panas dalam beberapa bulan
terakhir. Namun, kabar terbaru menyebut kedua negara tersebut bersiap untuk
memulai kembali hubungan dagang alias berdamai.

Sebagaimana diketahui,
yang paling terasa dampaknya dari perang dagang tersebut adalah Huawei yang
kelabakan tak bisa menggunakan sistem operasi Android dari Google yang
merupakan perusahaan asal AS dan tarif impor untuk produk Tiongkok yang sangat
tinggi.

Sebagaimana dilansir
JawaPos.com dari Gizmochina, Senin (16/12), Tiongkok dan AS akhirnya mendekati
kesepakatan perdagangan awal. Tentunya ini menjadi kelegaan bagi perusahaan
yang berbasis di kedua pasar karena akan mengurangi serta menghilangkan tarif baru
yang diharapkan akan dikenakan pada barang-barang dari Tiongkok.

Presiden AS, Donald Trump
dalam cuitannya di Twitter belum lama ini menyebut bahwa AS sangat dekat dengan
deal besar dengan Tiongkok. Detail pasti dari kesepakatan itu belum resmi, tetapi
AS dilaporkan telah setuju untuk mengurangi beberapa tarif yang ada pada
barang-barang Tiongkok.

Kesepakatan itu juga akan
menghapus tarif tinggi bagi impor barang asal Tiongkok. Sebagai gantinya,
Tiongkok akan berjanji secara tertulis untuk membeli barang pertanian AS
senilai USD 50 miliar, di antara barang-barang lain pada 2020.

Sebagaimana diketahui,
putaran tarif impor AS yang akan datang untuk barang-barang Tiongkok akan
merusak hubungan kedua negara. Itu termasuk barang-barang konsumen yang penting
seperti smartphone, konsol game, monitor komputer, dan bahkan pakaian dan alas
kaki.

Pada hari yang sama,
Tiongkok akan memberlakukan tarifnya sendiri pada barang-barang buatan Amerika
seperti mobil, suku cadang mobil, jagung, gandum, pesawat kecil, di antara
barang-barang lainnya.

Sementara pakta
perdagangan Tahap I ini hampir resmi dari sisi AS, belum ada pengumuman resmi
dari pihak berwenang Tiongkok. Perjanjian perdagangan fase satu ini belum
mungkin menentukan nasib Huawei yang saat ini ada di daftar entitas AS.
Kesepakatan ini lebih fokus untuk menyusun perjanjian damai sebelum putaran
berikutnya tentang tarif yang besar dan mulai berlaku Minggu (15/12).(jpc)

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid-19, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Amerika Serikat (AS) dan
Tiongkok terlibat dalam perang dagang yang cukup panas dalam beberapa bulan
terakhir. Namun, kabar terbaru menyebut kedua negara tersebut bersiap untuk
memulai kembali hubungan dagang alias berdamai.

Sebagaimana diketahui,
yang paling terasa dampaknya dari perang dagang tersebut adalah Huawei yang
kelabakan tak bisa menggunakan sistem operasi Android dari Google yang
merupakan perusahaan asal AS dan tarif impor untuk produk Tiongkok yang sangat
tinggi.

Sebagaimana dilansir
JawaPos.com dari Gizmochina, Senin (16/12), Tiongkok dan AS akhirnya mendekati
kesepakatan perdagangan awal. Tentunya ini menjadi kelegaan bagi perusahaan
yang berbasis di kedua pasar karena akan mengurangi serta menghilangkan tarif baru
yang diharapkan akan dikenakan pada barang-barang dari Tiongkok.

Presiden AS, Donald Trump
dalam cuitannya di Twitter belum lama ini menyebut bahwa AS sangat dekat dengan
deal besar dengan Tiongkok. Detail pasti dari kesepakatan itu belum resmi, tetapi
AS dilaporkan telah setuju untuk mengurangi beberapa tarif yang ada pada
barang-barang Tiongkok.

Kesepakatan itu juga akan
menghapus tarif tinggi bagi impor barang asal Tiongkok. Sebagai gantinya,
Tiongkok akan berjanji secara tertulis untuk membeli barang pertanian AS
senilai USD 50 miliar, di antara barang-barang lain pada 2020.

Sebagaimana diketahui,
putaran tarif impor AS yang akan datang untuk barang-barang Tiongkok akan
merusak hubungan kedua negara. Itu termasuk barang-barang konsumen yang penting
seperti smartphone, konsol game, monitor komputer, dan bahkan pakaian dan alas
kaki.

Pada hari yang sama,
Tiongkok akan memberlakukan tarifnya sendiri pada barang-barang buatan Amerika
seperti mobil, suku cadang mobil, jagung, gandum, pesawat kecil, di antara
barang-barang lainnya.

Sementara pakta
perdagangan Tahap I ini hampir resmi dari sisi AS, belum ada pengumuman resmi
dari pihak berwenang Tiongkok. Perjanjian perdagangan fase satu ini belum
mungkin menentukan nasib Huawei yang saat ini ada di daftar entitas AS.
Kesepakatan ini lebih fokus untuk menyusun perjanjian damai sebelum putaran
berikutnya tentang tarif yang besar dan mulai berlaku Minggu (15/12).(jpc)

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid-19, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Terpopuler

Artikel Terbaru