26.3 C
Jakarta
Wednesday, December 25, 2024

Luis Milla dan Shin Tae-Yong Calon Pengganti McMenemy Tangani Timnas P

JAKARTA – Ketua umum PSSI
baru, pelatih timnas juga baru. Itulah yang bakal terjadi. Rapat Exco PSSI Selasa
(5/11) memutuskan, pada 2020 Tim Garuda akan punya nakhoda baru. Ada dua nama yang
menjadi kandidat. Yang pertama adalah Luis Milla, mantan pelatih timnas
Indonesia. Nama kedua adalah eks pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong.

“Ada nama-nama lain
masuk, tapi tidak mudah ya. Sebab, saat dikontak oleh sekjen, yang bersangkutan
minta waktu hingga akhir November,’’ beber Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
ketika ditemui koran ini setelah
rapat exco di kantor PSSI, Gedung FX Sudirman, Selasa (5/11) lalu.

Iwan Bule –sapaan
Mochamad Iriawan– mengatakan bahwa pada 2020, sangat mungkin timnas tidak lagi
menggunakan jasa Simon McMenemy. Itu berarti tidak perlu menunggu kontrak
pelatih asal Skotlandia tersebut selesai pada akhir 2020. ’’Kalau sudah dapat,
langsung saja. Tapi, sesuai aturan untuk lakukan pemutusan kontrak agar yang
bersangkutan tidak komplain,’’ terangnya.

Yang jelas, berkaitan
dengan pelatih baru, Iwan Bule berharap agar masyarakat bersabar. Dia
menyatakan tidak ingin mengontrak pelatih layaknya beli kucing dalam karung.
Pria yang juga sekretaris utama Lemhanas itu ingin mendengar secara langsung
pemaparan program-program pelatih yang akan dikontrak oleh PSSI. ’’Akhir November
baru bisa ketemu kami. Tidak hanya memaparkan ke saya, tapi juga di hadapan
exco. Bahkan, pelatih dalam negeri nanti kami minta arahan dan masukan,’’
ucapnya.

Baca Juga :  Indonesia Bisa Jadi Opsi Kedua Tuan Rumah Olimpiade 2032

Nah, dari pemaparan
itu, jika ada beberapa nama di luar Milla dan Tae-yong yang lebih bagus, PSSI
tidak akan menutup kemungkinan untuk mengalihkan perhatian. Kalau ada pelatih
dalam negeri lebih bagus, Iwan Bule lebih senang. ’’Nanti dilihat siapa yang
terbaik,’’ ujarnya.

Menghadapi Malaysia
(19/11), bisa jadi pertandingan terakhir McMenemy sebagai juru taktik timnas.
’’Yang paling penting harus mencari yang tepat karena pelatih baru harus terus
melatih sampai 2021. Kalau salah pilih, kasihan timnasnya,’’ bebernya.

Pria 57 tahun itu
menambahkan, rapat exco kemarin, selain membahas pelatih baru, memutuskan
beberapa hal lain. Yang pertama adalah soal kesiapan Indonesia menjadi tuan
rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Juga mengenai VAR dan soccer camp.

Baca Juga :  Bermain Tanpa Kualitas

Pembahasan mengenai VAR
dan soccer camp cukup menarik. Iwan Bule menambahkan, soal VAR, PSSI sedang mempersiapkan
SDM-nya. Awal tahun depan dimulai pelatihan untuk para wasit sehingga akhir
tahun sudah bisa dilaksanakan di sepak bola Indonesia. ’’Kalau alatnya banyak,
bisa dipakai. Tapi, SDM yang memakai VAR tersebut masih kurang,’’ terangnya.

Mengenai soccer camp,
PSSI berencana menggunakan tanah milik anggota exco Peter Tanuri di Cikidang,
Sukabumi, Jawa Barat. Tanah seluas 8 hektare akan dibangun soccer camp untuk
timnas. ’’Entah dicicil atau hibah, saya belum tahu. Yang penting ambil dulu,’’
tuturnya.

Sebab, jika PSSI tidak
segera punya lahan hingga akhir tahun, FIFA tidak akan mencairkan dana bantuan
kurang lebih Rp 40 miliar. Iwan Bule tidak mau dana bantuan tersebut hangus
begitu saja. ’’Dipakai atau tidak, dijadikan dulu soccer camp itu. Kami akan bangun
tempat latihan di sana,’’ katanya. (jpc/jpnn)

JAKARTA – Ketua umum PSSI
baru, pelatih timnas juga baru. Itulah yang bakal terjadi. Rapat Exco PSSI Selasa
(5/11) memutuskan, pada 2020 Tim Garuda akan punya nakhoda baru. Ada dua nama yang
menjadi kandidat. Yang pertama adalah Luis Milla, mantan pelatih timnas
Indonesia. Nama kedua adalah eks pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong.

“Ada nama-nama lain
masuk, tapi tidak mudah ya. Sebab, saat dikontak oleh sekjen, yang bersangkutan
minta waktu hingga akhir November,’’ beber Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
ketika ditemui koran ini setelah
rapat exco di kantor PSSI, Gedung FX Sudirman, Selasa (5/11) lalu.

Iwan Bule –sapaan
Mochamad Iriawan– mengatakan bahwa pada 2020, sangat mungkin timnas tidak lagi
menggunakan jasa Simon McMenemy. Itu berarti tidak perlu menunggu kontrak
pelatih asal Skotlandia tersebut selesai pada akhir 2020. ’’Kalau sudah dapat,
langsung saja. Tapi, sesuai aturan untuk lakukan pemutusan kontrak agar yang
bersangkutan tidak komplain,’’ terangnya.

Yang jelas, berkaitan
dengan pelatih baru, Iwan Bule berharap agar masyarakat bersabar. Dia
menyatakan tidak ingin mengontrak pelatih layaknya beli kucing dalam karung.
Pria yang juga sekretaris utama Lemhanas itu ingin mendengar secara langsung
pemaparan program-program pelatih yang akan dikontrak oleh PSSI. ’’Akhir November
baru bisa ketemu kami. Tidak hanya memaparkan ke saya, tapi juga di hadapan
exco. Bahkan, pelatih dalam negeri nanti kami minta arahan dan masukan,’’
ucapnya.

Baca Juga :  Indonesia Bisa Jadi Opsi Kedua Tuan Rumah Olimpiade 2032

Nah, dari pemaparan
itu, jika ada beberapa nama di luar Milla dan Tae-yong yang lebih bagus, PSSI
tidak akan menutup kemungkinan untuk mengalihkan perhatian. Kalau ada pelatih
dalam negeri lebih bagus, Iwan Bule lebih senang. ’’Nanti dilihat siapa yang
terbaik,’’ ujarnya.

Menghadapi Malaysia
(19/11), bisa jadi pertandingan terakhir McMenemy sebagai juru taktik timnas.
’’Yang paling penting harus mencari yang tepat karena pelatih baru harus terus
melatih sampai 2021. Kalau salah pilih, kasihan timnasnya,’’ bebernya.

Pria 57 tahun itu
menambahkan, rapat exco kemarin, selain membahas pelatih baru, memutuskan
beberapa hal lain. Yang pertama adalah soal kesiapan Indonesia menjadi tuan
rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Juga mengenai VAR dan soccer camp.

Baca Juga :  Bermain Tanpa Kualitas

Pembahasan mengenai VAR
dan soccer camp cukup menarik. Iwan Bule menambahkan, soal VAR, PSSI sedang mempersiapkan
SDM-nya. Awal tahun depan dimulai pelatihan untuk para wasit sehingga akhir
tahun sudah bisa dilaksanakan di sepak bola Indonesia. ’’Kalau alatnya banyak,
bisa dipakai. Tapi, SDM yang memakai VAR tersebut masih kurang,’’ terangnya.

Mengenai soccer camp,
PSSI berencana menggunakan tanah milik anggota exco Peter Tanuri di Cikidang,
Sukabumi, Jawa Barat. Tanah seluas 8 hektare akan dibangun soccer camp untuk
timnas. ’’Entah dicicil atau hibah, saya belum tahu. Yang penting ambil dulu,’’
tuturnya.

Sebab, jika PSSI tidak
segera punya lahan hingga akhir tahun, FIFA tidak akan mencairkan dana bantuan
kurang lebih Rp 40 miliar. Iwan Bule tidak mau dana bantuan tersebut hangus
begitu saja. ’’Dipakai atau tidak, dijadikan dulu soccer camp itu. Kami akan bangun
tempat latihan di sana,’’ katanya. (jpc/jpnn)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru