26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Kualitas Udara di Pulang Pisau Terus Membaik

PULANG PISAU – Kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau
terus membaik. Sebelumnya, kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau masuk
kategori berbahaya akibat asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Pulang Pisau, Wartony mengungkapkan, saat ini kualitas udara di Kabupaten Pulang
Pisau masuk ketegori sehat. “Hal ini seiring mulai turunnya hujan lebat
beberapa minggu belakangan,” kata Wartony.

Menurut dia, guyuran hujan dapat
dimanfaatkan untuk membasahi gambut dengan sekat kanal dan embung. “Gambut
perlu dikembalikan ke kodratnya, yaitu basah dan berair sehingga tidak mudah
terbakar,” ucapnya.

Saat memasuki musim hujan seperti
saat ini dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan
lingkungan dari hal terkecil. “Seperti membuang sampah pada tempatnya. Karena
kita khawatirkan, jika banyak sampah akan banyak penyakit yang bermunculan dari
perubahan cuaca tersebut,” ungkap Wartony.

Baca Juga :  Pj Sekda: IGI dan PGRI Harus Bersinergi, Bukan Kompetitor

Wartony juga mengimbau masyarakat
untuk tidak membuang sampah, khususnya sampah plastic ke sungai atau saluran
air. “Sampah plastik sulit diurai. Kalau dibuang ke sungai atau saluran air
nanti dapat menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia,
sampah-sampah itu juga membuat lingkungan tampak kumuh. “Untuk itu, saya
mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga menjaga kebersihan lingkungan
masing-masing,” ucapnya. (mcp/art/ila/nto)

PULANG PISAU – Kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau
terus membaik. Sebelumnya, kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau masuk
kategori berbahaya akibat asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Pulang Pisau, Wartony mengungkapkan, saat ini kualitas udara di Kabupaten Pulang
Pisau masuk ketegori sehat. “Hal ini seiring mulai turunnya hujan lebat
beberapa minggu belakangan,” kata Wartony.

Menurut dia, guyuran hujan dapat
dimanfaatkan untuk membasahi gambut dengan sekat kanal dan embung. “Gambut
perlu dikembalikan ke kodratnya, yaitu basah dan berair sehingga tidak mudah
terbakar,” ucapnya.

Saat memasuki musim hujan seperti
saat ini dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan
lingkungan dari hal terkecil. “Seperti membuang sampah pada tempatnya. Karena
kita khawatirkan, jika banyak sampah akan banyak penyakit yang bermunculan dari
perubahan cuaca tersebut,” ungkap Wartony.

Baca Juga :  Pj Sekda: IGI dan PGRI Harus Bersinergi, Bukan Kompetitor

Wartony juga mengimbau masyarakat
untuk tidak membuang sampah, khususnya sampah plastic ke sungai atau saluran
air. “Sampah plastik sulit diurai. Kalau dibuang ke sungai atau saluran air
nanti dapat menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia,
sampah-sampah itu juga membuat lingkungan tampak kumuh. “Untuk itu, saya
mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga menjaga kebersihan lingkungan
masing-masing,” ucapnya. (mcp/art/ila/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru