25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Ada Sembilan Kondisi Kesehatan Bikin BB Naik

MERASA tiba-tiba berat badan
naik, padahal porsi makan tidak berlebih. Hal ini tentu membingungkan Anda.
Tapi, itu memang bisa terjadi pada tubuh Anda. Bisa jadi, penyebabnya adalah
kondisi kesehatan tertentu yang Anda alami.

Pada dasarnya, Anda akan
memiliki berat badan yang ideal jika memiliki pola makan dan aktivitas fisik
yang seimbang. Akan tetapi, meski sudah menjalankan diet sehat dan rutin
berolahraga, lonjakan berat badan secara tiba-tiba tetap bisa terjadi.

Kondisi kesehatan yang membuat
lonjakan berat badan

Seperti telah disebutkan di
atas, ternyata ada beberapa masalah kesehatan yang bisa membuat berat badan
Anda melonjak secara drastis.

Berikut adalah kondisi-kondisi
kesehatan yang dimaksud:

1.   
Sindrom Cushing

Menurut dr. Dyah Novita
Anggraini dari KlikDokter, sindrom Cushing disebabkan oleh meningkatnya hormon
kortisol dalam jangka waktu yang lama. Orang yang menderita obesitas, diabetes
melitus, dan hipertensi akan memiliki peningkatan risiko terhadap sindrom
Cushing.

Pada akhirnya, sindrom ini
bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kelainan lainnya. Anda bisa
mendapatkan sindrom Cushing jika menggunakan steroid untuk asma, radang sendi,
atau lupus.

Sindrom ini juga bisa terjadi
ketika kelenjar adrenalin Anda membuat terlalu banyak kortisol, atau bisa juga terkait
dengan tumor. Biasanya, kenaikan berat badan akibat sindrom ini paling terlihat
di sekitar wajah, leher, punggung bagian atas, atau pinggang.

2. Hipotiroidisme

Jika tiroid (kelenjar
berbentuk kupu-kupu di depan leher) tidak menghasilkan hormon tiroid yang
cukup, waspadalah! Anda akan merasa lelah, lemah, dan dingin, serta mengalami
kenaikan berat badan.

Mengapa demikian? Sebab, tanpa
hormon tiroid yang cukup, metabolisme Anda akan melambat. Hal tersebut membuat
kenaikan berat badan jadi lebih mungkin terjadi.

Baca Juga :  Usai Sembuh dari Covid-19, Seseorang Bisa Alami Gangguan Pendengaran

“Penyakit hipotiroidisme
memiliki gejala berupa meningkatnya berat badan yang disertai pembengkakan di
sekitar leher,” ungkap dr. Dyah.

3. Stres

Ketika Anda mengalami stres,
maka kadar hormon kortisol di dalam tubuh akan meningkat tajam.

“Hormon ini penting untuk
mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman atau bahaya ketika Anda dalam
kondisi stres, dan memerintahkan tubuh untuk makan lebih banyak demi menimbun
kalori,” kata dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.

Selain itu, biasanya saat
stres Anda jadi susah tidur dan akhirnya jadi begadang. Ketika Anda dalam
keadaan terjaga sampai tengah malam (yang seharusnya ini adalah waktu tidur),
Anda akan mudah merasa lapar dan tergoda untuk mengambil camilan atau justru
makan berat. Nah, ini juga bisa menyebabkan berat badan Anda naik.

4. Depresi

Kenaikan berat badan dan
bahkan obesitas adalah beberapa efek samping fisik yang mungkin terjadi saat
seseorang mengalami depresi. Sebab, orang yang mengalami depresi sering kali
memiliki kadar hormon kortisol yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan lemak
berkumpul di sekitar perut.

5. Insomnia

Orang-orang yang tidur kurang
dari 6 jam setiap harinya cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh. Tidur
sekitar 8 jam adalah durasi sempurna untuk menjaga berat badan.

Kurang tidur menyebabkan tubuh
membuat terlalu banyak hormon kortisol dan insulin, yang dapat menambah lemak.
Hal ini juga dapat mengacaukan hormon yang bekerja untuk memberi tanda lapar,
sehingga membuat Anda menginginkan makanan –terutama yang sarat lemak dan gula.

6. Gagal jantung kongestif

Kondisi ini terjadi ketika
jantung Anda tidak memompa cukup keras. Peningkatan berat badan yang tiba-tiba,
sekitar 1-1,5 kilogram dalam sehari atau lebih dari 2 kilogram dalam seminggu,
juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami kondisi ini.

Baca Juga :  4 Postur Tubuh Ini Harus Diperhatikan Saat Jalan Kaki

Anda juga bisa mengalami
bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, denyut nadi lebih cepat, pernapasan
berat, tekanan darah tinggi, kehilangan memori, dan kebingungan.

7. Sleep apnea

Jika Anda punya kebiasaan
mendengkur dan selalu merasa mengantuk di siang hari, bisa menjadi pertanda
Anda mengalami sleep apnea. Saat mengalaminya, jalan napas Anda akan terhenti
secara teratur selama beberapa detik ketika tidur.

Kelebihan berat badan atau
obesitas adalah salah satu penyebab sleep apnea, tapi bisa juga merupakan suatu
gejala. Kondisi ini juga bisa membuat Anda cenderung memiliki masalah hati,
gagal jantung, dan tekanan darah tinggi.

8. Sindrom metabolism

Ini adalah sekelompok kondisi
yang terjadi bersamaan dan meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung,
stroke, dan diabetes.

Tekanan darah, gula darah,
kolesterol, dan lemak tubuh Anda akan berada pada tingkat yang tidak sehat.
Tidak ada gejala yang jelas untuk kondisi ini, tapi biasanya bisa ditandai
dengan kenaikan berat badan, yang bisa terlihat dengan berkumpulnya lemak di
sekitar pinggang.

9. Pengobatan diabetes
mellitus

Biasanya, penderita diabetes
mellitus yang sedang terapi suntik insulin guna mengontrol gula darah dapat
mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba, meski asupan makanan telah
diatur dengan baik.

Hal tersebut dikarenakan
hormon insulin yang disuntikkan ke dalam tubuh dapat memengaruhi nafsu makan
dan pengaturan jumlah lemak di dalam tubuh.

Jadi, Anda jangan lagi
langsung menyalahkan pola makan ketika berat badan naik secara tiba-tiba. Bisa
jadi, pemicunya adalah masalah-masalah kesehatan di atas. Sebaiknya, segera
periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami salah satu masalah di
atas.(MS/RH/klikdoker)

 

MERASA tiba-tiba berat badan
naik, padahal porsi makan tidak berlebih. Hal ini tentu membingungkan Anda.
Tapi, itu memang bisa terjadi pada tubuh Anda. Bisa jadi, penyebabnya adalah
kondisi kesehatan tertentu yang Anda alami.

Pada dasarnya, Anda akan
memiliki berat badan yang ideal jika memiliki pola makan dan aktivitas fisik
yang seimbang. Akan tetapi, meski sudah menjalankan diet sehat dan rutin
berolahraga, lonjakan berat badan secara tiba-tiba tetap bisa terjadi.

Kondisi kesehatan yang membuat
lonjakan berat badan

Seperti telah disebutkan di
atas, ternyata ada beberapa masalah kesehatan yang bisa membuat berat badan
Anda melonjak secara drastis.

Berikut adalah kondisi-kondisi
kesehatan yang dimaksud:

1.   
Sindrom Cushing

Menurut dr. Dyah Novita
Anggraini dari KlikDokter, sindrom Cushing disebabkan oleh meningkatnya hormon
kortisol dalam jangka waktu yang lama. Orang yang menderita obesitas, diabetes
melitus, dan hipertensi akan memiliki peningkatan risiko terhadap sindrom
Cushing.

Pada akhirnya, sindrom ini
bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kelainan lainnya. Anda bisa
mendapatkan sindrom Cushing jika menggunakan steroid untuk asma, radang sendi,
atau lupus.

Sindrom ini juga bisa terjadi
ketika kelenjar adrenalin Anda membuat terlalu banyak kortisol, atau bisa juga terkait
dengan tumor. Biasanya, kenaikan berat badan akibat sindrom ini paling terlihat
di sekitar wajah, leher, punggung bagian atas, atau pinggang.

2. Hipotiroidisme

Jika tiroid (kelenjar
berbentuk kupu-kupu di depan leher) tidak menghasilkan hormon tiroid yang
cukup, waspadalah! Anda akan merasa lelah, lemah, dan dingin, serta mengalami
kenaikan berat badan.

Mengapa demikian? Sebab, tanpa
hormon tiroid yang cukup, metabolisme Anda akan melambat. Hal tersebut membuat
kenaikan berat badan jadi lebih mungkin terjadi.

Baca Juga :  Usai Sembuh dari Covid-19, Seseorang Bisa Alami Gangguan Pendengaran

“Penyakit hipotiroidisme
memiliki gejala berupa meningkatnya berat badan yang disertai pembengkakan di
sekitar leher,” ungkap dr. Dyah.

3. Stres

Ketika Anda mengalami stres,
maka kadar hormon kortisol di dalam tubuh akan meningkat tajam.

“Hormon ini penting untuk
mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman atau bahaya ketika Anda dalam
kondisi stres, dan memerintahkan tubuh untuk makan lebih banyak demi menimbun
kalori,” kata dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.

Selain itu, biasanya saat
stres Anda jadi susah tidur dan akhirnya jadi begadang. Ketika Anda dalam
keadaan terjaga sampai tengah malam (yang seharusnya ini adalah waktu tidur),
Anda akan mudah merasa lapar dan tergoda untuk mengambil camilan atau justru
makan berat. Nah, ini juga bisa menyebabkan berat badan Anda naik.

4. Depresi

Kenaikan berat badan dan
bahkan obesitas adalah beberapa efek samping fisik yang mungkin terjadi saat
seseorang mengalami depresi. Sebab, orang yang mengalami depresi sering kali
memiliki kadar hormon kortisol yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan lemak
berkumpul di sekitar perut.

5. Insomnia

Orang-orang yang tidur kurang
dari 6 jam setiap harinya cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh. Tidur
sekitar 8 jam adalah durasi sempurna untuk menjaga berat badan.

Kurang tidur menyebabkan tubuh
membuat terlalu banyak hormon kortisol dan insulin, yang dapat menambah lemak.
Hal ini juga dapat mengacaukan hormon yang bekerja untuk memberi tanda lapar,
sehingga membuat Anda menginginkan makanan –terutama yang sarat lemak dan gula.

6. Gagal jantung kongestif

Kondisi ini terjadi ketika
jantung Anda tidak memompa cukup keras. Peningkatan berat badan yang tiba-tiba,
sekitar 1-1,5 kilogram dalam sehari atau lebih dari 2 kilogram dalam seminggu,
juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami kondisi ini.

Baca Juga :  4 Postur Tubuh Ini Harus Diperhatikan Saat Jalan Kaki

Anda juga bisa mengalami
bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, denyut nadi lebih cepat, pernapasan
berat, tekanan darah tinggi, kehilangan memori, dan kebingungan.

7. Sleep apnea

Jika Anda punya kebiasaan
mendengkur dan selalu merasa mengantuk di siang hari, bisa menjadi pertanda
Anda mengalami sleep apnea. Saat mengalaminya, jalan napas Anda akan terhenti
secara teratur selama beberapa detik ketika tidur.

Kelebihan berat badan atau
obesitas adalah salah satu penyebab sleep apnea, tapi bisa juga merupakan suatu
gejala. Kondisi ini juga bisa membuat Anda cenderung memiliki masalah hati,
gagal jantung, dan tekanan darah tinggi.

8. Sindrom metabolism

Ini adalah sekelompok kondisi
yang terjadi bersamaan dan meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung,
stroke, dan diabetes.

Tekanan darah, gula darah,
kolesterol, dan lemak tubuh Anda akan berada pada tingkat yang tidak sehat.
Tidak ada gejala yang jelas untuk kondisi ini, tapi biasanya bisa ditandai
dengan kenaikan berat badan, yang bisa terlihat dengan berkumpulnya lemak di
sekitar pinggang.

9. Pengobatan diabetes
mellitus

Biasanya, penderita diabetes
mellitus yang sedang terapi suntik insulin guna mengontrol gula darah dapat
mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba, meski asupan makanan telah
diatur dengan baik.

Hal tersebut dikarenakan
hormon insulin yang disuntikkan ke dalam tubuh dapat memengaruhi nafsu makan
dan pengaturan jumlah lemak di dalam tubuh.

Jadi, Anda jangan lagi
langsung menyalahkan pola makan ketika berat badan naik secara tiba-tiba. Bisa
jadi, pemicunya adalah masalah-masalah kesehatan di atas. Sebaiknya, segera
periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami salah satu masalah di
atas.(MS/RH/klikdoker)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru