24.4 C
Jakarta
Thursday, January 1, 2026

Menembus Macet Demi Keberkahan: Kisah Jamaah Momen 5 Rajab Sekumpul

MARTAPURA, PROKALTENG.CO – Antusiasme jutaan umat Muslim menghadiri momen 5 Rajab Sekumpul atau Haul KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul ke-21 tak terbendung.

Kendati harus menempuh perjalanan panjang dan menembus kemacetan parah, semangat para jemaah untuk mencari keberkahan tak sedikitpun surut.

​Tiga hari jelang puncak acara, arus lalu lintas menuju Martapura, Kalimantan Selatan, terpantau sangat padat.

Fandi, jemaah asal Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), menceritakan kepadatan luar biasa terjadi saat perjalanan darat karena membludaknya kendaraan roda dua dan empat yang memiliki tujuan sama.

​”Perjalanan terasa lumayan lama karena padat di jalan. Terutama saat memasuki daerah Kandangan, kendaraan hanya bisa maju sedikit demi sedikit karena macet,” ujarnya kepada wartawan Prokalteng, Senin (29/12/2025).

Baca Juga :  Jemaah 5 Rajab Jalan Kaki dari Solo ke Martapura

​Tak hanya tantangan di jalan raya, akomodasi bagi jemaah pun menjadi “barang langka”. Hampir seluruh penginapan di sekitar pusat acara Martapura dan Banjarbaru telah penuh dipesan.

​”Saya akhirnya harus menginap di Banjarmasin. Itu pun sangat beruntung karena mendapatkan satu-satunya kamar yang tersisa,” tambahnya menceritakan perjuangan mendapatkan tempat istirahat.

Electronic money exchangers listing

​Meski penuh rintangan, motivasi spiritual menjadi bahan bakar utama para jemaah. Tujuan utama mereka bukan sekadar hadir, melainkan untuk bersilaturahmi, berselawat, dan melaksanakan salat berjemaah akbar bersama jutaan orang lainnya.
Momen ini dimaknai sebagai upaya memperkuat iman, memupuk cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta mengenang ajaran dan akhlak mulia Ulama Karismatik tersebut melalui zikir dan pembacaan Maulid.

Baca Juga :  Jemaah 5 Rajab Ikuti Pengajian Musala Ar Raudhah dari Simpang Empat Bundaran Banjarbaru

​Segala kelelahan fisik selama perjalanan seolah sirna seketika saat jemaah tiba dan larut dalam kekhusyukan acara.

​”Alhamdulillah, perasaannya senang dan tenang. Rasa lelah di jalan langsung hilang ketika bisa menghadiri haul. Ada pengalaman spiritual mendalam yang dirasakan,” ungkapnya.

​Pengalaman batin tersebut meninggalkan kesan mendalam. Banyak jemaah yang mengaku ketagihan akan suasana religius tersebut dan berharap dapat kembali hadir di tahun mendatang.

​”Semoga ada umur panjang dan rezeki, sehingga bisa hadir lagi di haul-haul berikutnya,” pungkasnya penuh harap. (Her)

MARTAPURA, PROKALTENG.CO – Antusiasme jutaan umat Muslim menghadiri momen 5 Rajab Sekumpul atau Haul KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul ke-21 tak terbendung.

Kendati harus menempuh perjalanan panjang dan menembus kemacetan parah, semangat para jemaah untuk mencari keberkahan tak sedikitpun surut.

​Tiga hari jelang puncak acara, arus lalu lintas menuju Martapura, Kalimantan Selatan, terpantau sangat padat.

Electronic money exchangers listing

Fandi, jemaah asal Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), menceritakan kepadatan luar biasa terjadi saat perjalanan darat karena membludaknya kendaraan roda dua dan empat yang memiliki tujuan sama.

​”Perjalanan terasa lumayan lama karena padat di jalan. Terutama saat memasuki daerah Kandangan, kendaraan hanya bisa maju sedikit demi sedikit karena macet,” ujarnya kepada wartawan Prokalteng, Senin (29/12/2025).

Baca Juga :  Jemaah 5 Rajab Jalan Kaki dari Solo ke Martapura

​Tak hanya tantangan di jalan raya, akomodasi bagi jemaah pun menjadi “barang langka”. Hampir seluruh penginapan di sekitar pusat acara Martapura dan Banjarbaru telah penuh dipesan.

​”Saya akhirnya harus menginap di Banjarmasin. Itu pun sangat beruntung karena mendapatkan satu-satunya kamar yang tersisa,” tambahnya menceritakan perjuangan mendapatkan tempat istirahat.

​Meski penuh rintangan, motivasi spiritual menjadi bahan bakar utama para jemaah. Tujuan utama mereka bukan sekadar hadir, melainkan untuk bersilaturahmi, berselawat, dan melaksanakan salat berjemaah akbar bersama jutaan orang lainnya.
Momen ini dimaknai sebagai upaya memperkuat iman, memupuk cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta mengenang ajaran dan akhlak mulia Ulama Karismatik tersebut melalui zikir dan pembacaan Maulid.

Baca Juga :  Jemaah 5 Rajab Ikuti Pengajian Musala Ar Raudhah dari Simpang Empat Bundaran Banjarbaru

​Segala kelelahan fisik selama perjalanan seolah sirna seketika saat jemaah tiba dan larut dalam kekhusyukan acara.

​”Alhamdulillah, perasaannya senang dan tenang. Rasa lelah di jalan langsung hilang ketika bisa menghadiri haul. Ada pengalaman spiritual mendalam yang dirasakan,” ungkapnya.

​Pengalaman batin tersebut meninggalkan kesan mendalam. Banyak jemaah yang mengaku ketagihan akan suasana religius tersebut dan berharap dapat kembali hadir di tahun mendatang.

​”Semoga ada umur panjang dan rezeki, sehingga bisa hadir lagi di haul-haul berikutnya,” pungkasnya penuh harap. (Her)

Terpopuler

Artikel Terbaru