JAKARTA– Imam Nahrawi mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo
(Jokowi), setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka suap dana hibah Koni
oleh KPK. Di hadapan Jokowi, Imam Nahrawi mengucapkan syukur atas status
tersebut.
“Itu tadi saya sowan kepada bapak
Presiden. Beliau bertanya tentang status saya. Saya jawab, ‘Bapak Alhamdulillah
saya ditetapkan sebagai tersangka’. Tapi saya bertanggung jawab karena risiko
sebagai menteri, karena menteri harus bertanggung jawab,†ujar Imam saat
berpamitan dengan staf dan pegawai Kemenpora di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis
(19/9).
Imam mengatakan, dirinya telah
mengirim surat pengunduran diri sebagai Menpora. Ia berharap penggantinya bisa
lebih baik darinya.
“Bahwa per hari ini saya
mengundurkan diri dalam posisi saya sebagai Menpora. Semoga pengganti saya
nanti lebih baik, bersih, lebih suci, dan lebih bisa menjaga perasaan,†ujar
Imam.
“Saya tidak lihat kasus ini
sebagai non-hukum. Tapi saya mengerti ini risiko jabatan sebagai menteri. Ibu
bapak, doakan saya, doakan keluarga, istri saya,†sambung Imam.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan,
akan segera mencari pengganti posisi Imam Nahrawi.
“Tentu saja akan kita segera
pertimbangkan apakah segera diganti dengan yang baru atau memakai Plt,†ujar
Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, KPK telah
menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka kasus dugaan suap dana hibah
Kemenpora ke KONI.
Dalam kasus ini, Imam Nahrawi
diduga menerima suap sebesar Rp26,5 miliar sepanjang kurun 2014-2018.
Dana tersebut, diduga merupakan
komitmen fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan oleh KONI kepada
Kemenpora tahun anggaran 2018, penerimaan terkait Ketua Dewan Pengarah Satlak
Prima, dan penerimaan lain yang berhubungan dengan jabatan Imam selaku Menpora. (dal/fin/kpc)