PROKALTENG.CO-Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera akibat curah hujan ekstrem sejak 24 November 2025. Tiga provinsi terdampak paling parah adalah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Jumat (28/11) sore, 174 orang meninggal dunia dan lebih dari 12.546 keluarga terpaksa mengungsi.
Daerah Terdampak
– Aceh: Hampir seluruh kabupaten/kota dilanda banjir besar dan longsor. Pemerintah provinsi menetapkan status darurat bencana selama 14 hari.
– Sumatera Utara: Banjir meluas ke 12 kabupaten/kota, termasuk Madina, Nias, Tapanuli Utara, dan Sibolga. Data Polda Sumut mencatat 34 orang meninggal dan 52 orang masih hilang.
– Sumatera Barat: Longsor di Agam dan Padang Pariaman menewaskan sedikitnya 9 orang, belasan lainnya hilang, serta puluhan rumah rusak.
Baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat telah menyalurkan sejumlah bantuan, diantaranya bantuan logistik, dimana BNPB mengirim bantuan darurat berupa makanan, tenda, peralatan evakuasi, dan perlindungan sementara.
Transportasi udara juga dikerahkan untuk mengangkut bantuan logistik dan obat-obatan, yakni dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 dan Airbus A400M dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Operasi SAR oleh Basarnas juga melaksanakan 8 operasi pencarian dan evakuasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Pemerintah juga mengoptimalkan koordinasi lintas lembaga, seperti TNI, Polri, Kementerian Sosial, dan Kementerian PUPR untuk membuka akses jalan, menyalurkan bantuan, serta mempercepat pemulihan.
“Kita buka posko di Lanud Halim Perdanakusuma bekerja sama dengan BNPB untuk memastikan bantuan logistik segera sampai ke daerah terdampak,” ujar Pangkoopsudnas Marsdya TNI Minggit Tribowo.
Banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi salah satu bencana hidrometeorologi terbesar di akhir 2025.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto juga telah melakukan rapat koordinasi di Istana Negara dan menginstruksikan kementerian dan lembaga terkait untuk gerak cepat menangani bencana yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. (net/nur/jpg)


