PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Pengurangan Risiko Bencana dalam Membangun Ketahanan Masyarakat Desa.
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan desa tangguh bencana di seluruh wilayah Kalteng.
FGD yang berlangsung di aula Lewu Pancasila Dinas PMD pada Kamis (27/11/2025) dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PMD Kalteng, H. Aryawan.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya integrasi aspek pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan desa, sejalan dengan prioritas pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat desa.
“Kalteng rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Di tingkat desa, banjir di wilayah sungai besar dan dataran rendah serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman musiman. Untuk itu, Pemprov Kalteng memprioritaskan pembangunan desa berbasis pengurangan risiko bencana,” ujar H. Aryawan dilansir dari Kalteng Pos.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perangkat desa, organisasi pendamping, hingga mitra pembangunan.
Melalui diskusi mendalam, para peserta menyatukan persepsi dan menggali data serta informasi tentang program daerah yang telah dan akan dilaksanakan.
Proses ini menjadi bagian penting dalam penyusunan draft final rancangan keputusan gubernur tentang panduan perencanaan pembangunan desa berbasis pengurangan risiko bencana.
Dokumen tersebut nantinya diharapkan menjadi pedoman komprehensif bagi desa-desa di Kalteng dalam merancang pembangunan yang lebih adaptif, berkelanjutan, serta berorientasi pada keselamatan warga.
Melalui penyelenggaraan FGD ini, DPMD Kalteng berharap lahir rekomendasi kebijakan dan strategi implementasi yang efektif untuk memperkuat ketahanan masyarakat desa.
DPMD Kalteng juga menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi pemerintah desa dalam mengintegrasikan pengurangan risiko bencana ke dalam setiap dokumen perencanaan, sehingga pembangunan desa tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin keberlanjutan dan keamanan hidup masyarakat. (kom/hms/uut/ktk/ans/kpg)


