MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO  – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Batara) menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan dan menjaga keharmonisan umat beragama. Dalam kurun satu pekan, Batara sukses menyelenggarakan dua event keagamaan berturut-turut: MTQH ke-XXXIII dan Festival Tandak Intan Kaharingan ke-XII.
Kesuksesan ini diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalteng. Herson B. Aden, yang mewakili Gubernur, menyebut hal ini sebagai bukti nyata tingginya toleransi dan keharmonisan masyarakat Kalteng, dengan Batara sebagai contoh teladan.
“Kesuksesan MTQH dan FTIK menjadikan bukti nyata tingginya toleransi kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Kalteng yang berakar dari semangat Huma Betang dalam bingkai NKRI,” ucap Herson saat membuka FTIK di Arena Terbuka Tiara Batara, Senin (24/11) malam.
Pemkab Batara, di bawah kepemimpinan Bupati Shalahuddin, menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya fisik dan ekonomi, tetapi juga sosial dan keagamaan. Dukungan penuh diberikan bagi semua komunitas untuk melaksanakan aktivitas keagamaan dan budayanya.
Dengan demikian, Batara telah menjadi miniatur Indonesia yang damai, di mana perbedaan tidak dianggap sebagai pemecah, tetapi justru sebagai pemersatu yang memperkaya khazanah kebudayaan daerah. (ren/kpg)
MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO  – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Batara) menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan dan menjaga keharmonisan umat beragama. Dalam kurun satu pekan, Batara sukses menyelenggarakan dua event keagamaan berturut-turut: MTQH ke-XXXIII dan Festival Tandak Intan Kaharingan ke-XII.
Kesuksesan ini diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalteng. Herson B. Aden, yang mewakili Gubernur, menyebut hal ini sebagai bukti nyata tingginya toleransi dan keharmonisan masyarakat Kalteng, dengan Batara sebagai contoh teladan.
“Kesuksesan MTQH dan FTIK menjadikan bukti nyata tingginya toleransi kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Kalteng yang berakar dari semangat Huma Betang dalam bingkai NKRI,” ucap Herson saat membuka FTIK di Arena Terbuka Tiara Batara, Senin (24/11) malam.
Pemkab Batara, di bawah kepemimpinan Bupati Shalahuddin, menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya fisik dan ekonomi, tetapi juga sosial dan keagamaan. Dukungan penuh diberikan bagi semua komunitas untuk melaksanakan aktivitas keagamaan dan budayanya.
Dengan demikian, Batara telah menjadi miniatur Indonesia yang damai, di mana perbedaan tidak dianggap sebagai pemecah, tetapi justru sebagai pemersatu yang memperkaya khazanah kebudayaan daerah. (ren/kpg)
