NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga saat ini, telah terbentuk 15 Destana yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Lamandau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Hendikel menjelaskan bahwa pembentukan Destana bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih proaktif dalam menghadapi ancaman bencana dan mampu memulihkan diri dengan cepat dari dampak yang ditimbulkan.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi korban pasif saat terjadi bencana, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya,” ujar Hendikel kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Lebih lanjut, Hendikel memaparkan peran utama yang harus dijalankan oleh setiap Destana, meliputi:
- Pengkajian Risiko Bencana: Melakukan identifikasi dan analisis potensi risiko bencana yang ada di wilayah desa.
- Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana: Merancang strategi dan tindakan yang terstruktur untuk mengurangi dampak bencana.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang jenis-jenis bencana, cara pencegahan, dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
- Pengembangan Sistem Peringatan Dini: Membangun sistem informasi yang efektif untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika ada potensi bencana.
- Peningkatan Kapasitas Masyarakat: Melatih masyarakat dalam keterampilan dasar penanggulangan bencana, seperti pertolongan pertama, evakuasi, dan penggunaan peralatan keselamatan.
- Pengelolaan Sumber Daya: Mengidentifikasi dan mengelola sumber daya yang ada di desa untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.
- Koordinasi dengan Pihak Lain: Membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, TNI/Polri, organisasi sosial, dan relawan.
Hendikel menambahkan bahwa saat ini, Destana masih dalam tahap pembinaan dan fasilitasi oleh BPBD Kabupaten Lamandau.
“Kami terus memberikan bimbingan dan dukungan agar setiap desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya Destana, masyarakat Kabupaten Lamandau akan semakin siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Selain itu, diharapkan Destana dapat memberikan manfaat maksimal.
“Dengan kesiapan dan ketangguhan yang meningkat, diharapkan dampak negatif dari bencana dapat diminimalkan dan masyarakat dapat segera pulih kembali setelah terjadi bencana,” pungkas Hendikel. (bib)
NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga saat ini, telah terbentuk 15 Destana yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Lamandau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Hendikel menjelaskan bahwa pembentukan Destana bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih proaktif dalam menghadapi ancaman bencana dan mampu memulihkan diri dengan cepat dari dampak yang ditimbulkan.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi korban pasif saat terjadi bencana, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya,” ujar Hendikel kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Lebih lanjut, Hendikel memaparkan peran utama yang harus dijalankan oleh setiap Destana, meliputi:
- Pengkajian Risiko Bencana: Melakukan identifikasi dan analisis potensi risiko bencana yang ada di wilayah desa.
- Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana: Merancang strategi dan tindakan yang terstruktur untuk mengurangi dampak bencana.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang jenis-jenis bencana, cara pencegahan, dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
- Pengembangan Sistem Peringatan Dini: Membangun sistem informasi yang efektif untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika ada potensi bencana.
- Peningkatan Kapasitas Masyarakat: Melatih masyarakat dalam keterampilan dasar penanggulangan bencana, seperti pertolongan pertama, evakuasi, dan penggunaan peralatan keselamatan.
- Pengelolaan Sumber Daya: Mengidentifikasi dan mengelola sumber daya yang ada di desa untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.
- Koordinasi dengan Pihak Lain: Membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, TNI/Polri, organisasi sosial, dan relawan.
Hendikel menambahkan bahwa saat ini, Destana masih dalam tahap pembinaan dan fasilitasi oleh BPBD Kabupaten Lamandau.
“Kami terus memberikan bimbingan dan dukungan agar setiap desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya Destana, masyarakat Kabupaten Lamandau akan semakin siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Selain itu, diharapkan Destana dapat memberikan manfaat maksimal.
“Dengan kesiapan dan ketangguhan yang meningkat, diharapkan dampak negatif dari bencana dapat diminimalkan dan masyarakat dapat segera pulih kembali setelah terjadi bencana,” pungkas Hendikel. (bib)