29.3 C
Jakarta
Monday, November 24, 2025

Instagram Bernardo Tavares Berubah Jadi “Markas” Baru Bonek, “Welcome to Persebaya!”

Kanal Instagram milik Bernardo Tavares mendadak berubah menjadi “markas” baru Bonek setelah Persebaya Surabaya resmi berpisah dengan Eduardo Perez. Komentar bernada ajakan, sapaan hangat, hingga seruan “Welcome to Persebaya!” memenuhi kolom komentar sang pelatih Portugal dalam hitungan jam.

Gelombang seruan itu muncul sesaat setelah manajemen Green Force mengonfirmasi pemutusan kerja sama dengan Edu Perez usai hasil imbang 1-1 kontra Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo.

Pengumuman yang disampaikan melalui akun resmi klub itu sekaligus menegaskan proses legalitas pelatih baru sedang dibereskan.Clue mengenai telah tercapainya kesepakatan jangka panjang langsung memicu rasa penasaran besar di kalangan Bonek.

Mereka bergerak cepat membanjiri media sosial Persebaya Surabaya dengan deretan nama pelatih yang dianggap cocok.

Di antara berbagai usulan, lima nama paling sering muncul: Bernardo Tavares, Aji Santoso, Thomas Doll, Timur Kapadze, dan Jesus Casas. Dari semua kandidat itu, Tavares menjadi figur yang paling ramai didorong untuk menukangi Green Force.

Kolom komentar Instagramnya dipadati pesan seperti “we need you coach, come join us PSBY????” hingga “Welcome to kota pahlawan ????????????”.

Seruan “Welcome to @officialPERSEBAYA!” pun berseliweran seolah Bonek tak sabar melihat pelatih berusia 45 tahun itu tiba di Surabaya.

Electronic money exchangers listing

Optimisme suporter kian membesar karena status Tavares yang saat ini tidak sedang menangani klub. Bonek menilai peluang Persebaya Surabaya merekrut eks pelatih PSM Makassar itu sangat terbuka lebar.

Sebagian suporter bahkan meyakini Tavares sudah menandatangani kontrak tiga tahun, meski kebenarannya masih menunggu pengumuman resmi manajemen. Situasi itu membuat ekspektasi publik semakin bergema setiap menit

Baca Juga :  Walau Jeblok di Balapan Basah, Fabio Quartararo Masih Kukuh di Puncak

Di luar nama Tavares, figur Aji Santoso ikut mencuat kembali. Komentar seperti “Rindu coach Aji” dan “Welcome back Aji Santoso” bertebaran di lini komentar dan menunjukkan daya tarik kuat sang legenda dalam memimpin Green Force.

Aji dianggap punya filosofi bermain menyerang yang sejalan dengan karakter Persebaya.Kedekatannya secara emosional dengan klub membuatnya selalu dipandang sebagai opsi realistis bila manajemen ingin mengembalikan identitas permainan tim.

Tak sedikit pula suporter yang menyuarakan nama Thomas Doll. Pengalaman panjang, struktur permainan rapi, dan reputasinya di Super League membuat Doll dilihat sebagai calon pelatih yang layak masuk radar.

Dua nama lain, Timur Kapadze dan Jesus Casas, ikut ramai diperbincangkan karena sebelumnya sempat dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Pamor yang sedang naik membuat keduanya dinilai pantas dipertimbangkan Persebaya.

Di tengah euforia menyambut pelatih baru, posisi Uston Nawawi juga tak luput dari sorotan. Banyak Bonek menilai perubahan tak bisa berhenti pada pos pelatih kepala saja.

Komentar seperti “Mosok ben ganti pelatih, asistene jek Uston ae” hingga tagar “#UstonOut” memenuhi jagat maya Bonek.

Tak sedikit yang meminta legenda Persebaya Surabaya itu dialihkan ke tim junior agar pelatih baru bisa membentuk staf dengan leluasa.

Bonek menilai Persebaya Surabaya butuh reformasi menyeluruh demi memulai putaran berikutnya dengan kondisi lebih stabil. Perubahan struktur staf dianggap penting untuk memberi fondasi kuat bagi pelatih baru.

Di tengah gelombang spekulasi itu, nama Bernardo Tavares tetap menjadi yang paling santer.

Baca Juga :  Balik ke Persebaya, Rachmat Irianto Bawa Amanah Juara dari Sang Ayah

Rekam jejaknya yang impresif menarik perhatian banyak pihak, termasuk para suporter yang menilai gaya kepelatihannya cocok untuk skuad muda Persebaya.

Tavares tercatat lahir di Proença-a-Nova, Portugal, dan memiliki lisensi UEFA Pro. Formasi favoritnya adalah 3-5-2, sistem yang dikenal fleksibel dan cocok untuk tim dengan karakter permainan agresif.

Dalam karier kepelatihannya, Tavares memimpin 160 pertandingan dengan catatan 68 kemenangan, 46 imbang, dan 46 kekalahan.

Total gol tim besutannya mencapai 238 dan kebobolan 192 dengan raihan 250 poin atau rata-rata 1,56 poin per laga.

Angka itu memperlihatkan stabilitas kerja yang cukup menjanjikan bagi tim dengan ambisi besar seperti Persebaya. Bonek melihat data tersebut sebagai bukti Tavares layak menangani Green Force pada fase krusial musim ini.

Kondisi makin menarik karena manajemen Persebaya Surabaya mengaku sudah mencapai kesepakatan jangka panjang dengan pelatih anyar, tetapi masih merahasiakan namanya.

Situasi itu membuat publik makin penasaran dan terus menebak sosok di balik kesepakatan tersebut.

“Perihal pelatih pengganti, Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang. Namun, Persebaya akan bersikap profesional menunggu tuntasnya segala urusan legalitas,” tulis Persebaya Surabaya.

Tidak sedikit yang meyakini clue itu mengarah ke Tavares karena sentimen publik yang begitu kuat. Namun tak sedikit pula yang menduga manajemen bisa saja menghadirkan figur yang tidak masuk radar.

Kini semua mata tertuju ke Persebaya Surabaya menjelang pengumuman resmi pelatih baru.

Publik sedang menunggu apakah Green Force benar-benar akan menyambut kedatangan Bernardo Tavares atau memilih nama lain yang tak kalah mencuri perhatian. (jpc)

Kanal Instagram milik Bernardo Tavares mendadak berubah menjadi “markas” baru Bonek setelah Persebaya Surabaya resmi berpisah dengan Eduardo Perez. Komentar bernada ajakan, sapaan hangat, hingga seruan “Welcome to Persebaya!” memenuhi kolom komentar sang pelatih Portugal dalam hitungan jam.

Gelombang seruan itu muncul sesaat setelah manajemen Green Force mengonfirmasi pemutusan kerja sama dengan Edu Perez usai hasil imbang 1-1 kontra Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo.

Pengumuman yang disampaikan melalui akun resmi klub itu sekaligus menegaskan proses legalitas pelatih baru sedang dibereskan.Clue mengenai telah tercapainya kesepakatan jangka panjang langsung memicu rasa penasaran besar di kalangan Bonek.

Electronic money exchangers listing

Mereka bergerak cepat membanjiri media sosial Persebaya Surabaya dengan deretan nama pelatih yang dianggap cocok.

Di antara berbagai usulan, lima nama paling sering muncul: Bernardo Tavares, Aji Santoso, Thomas Doll, Timur Kapadze, dan Jesus Casas. Dari semua kandidat itu, Tavares menjadi figur yang paling ramai didorong untuk menukangi Green Force.

Kolom komentar Instagramnya dipadati pesan seperti “we need you coach, come join us PSBY????” hingga “Welcome to kota pahlawan ????????????”.

Seruan “Welcome to @officialPERSEBAYA!” pun berseliweran seolah Bonek tak sabar melihat pelatih berusia 45 tahun itu tiba di Surabaya.

Optimisme suporter kian membesar karena status Tavares yang saat ini tidak sedang menangani klub. Bonek menilai peluang Persebaya Surabaya merekrut eks pelatih PSM Makassar itu sangat terbuka lebar.

Sebagian suporter bahkan meyakini Tavares sudah menandatangani kontrak tiga tahun, meski kebenarannya masih menunggu pengumuman resmi manajemen. Situasi itu membuat ekspektasi publik semakin bergema setiap menit

Baca Juga :  Walau Jeblok di Balapan Basah, Fabio Quartararo Masih Kukuh di Puncak

Di luar nama Tavares, figur Aji Santoso ikut mencuat kembali. Komentar seperti “Rindu coach Aji” dan “Welcome back Aji Santoso” bertebaran di lini komentar dan menunjukkan daya tarik kuat sang legenda dalam memimpin Green Force.

Aji dianggap punya filosofi bermain menyerang yang sejalan dengan karakter Persebaya.Kedekatannya secara emosional dengan klub membuatnya selalu dipandang sebagai opsi realistis bila manajemen ingin mengembalikan identitas permainan tim.

Tak sedikit pula suporter yang menyuarakan nama Thomas Doll. Pengalaman panjang, struktur permainan rapi, dan reputasinya di Super League membuat Doll dilihat sebagai calon pelatih yang layak masuk radar.

Dua nama lain, Timur Kapadze dan Jesus Casas, ikut ramai diperbincangkan karena sebelumnya sempat dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Pamor yang sedang naik membuat keduanya dinilai pantas dipertimbangkan Persebaya.

Di tengah euforia menyambut pelatih baru, posisi Uston Nawawi juga tak luput dari sorotan. Banyak Bonek menilai perubahan tak bisa berhenti pada pos pelatih kepala saja.

Komentar seperti “Mosok ben ganti pelatih, asistene jek Uston ae” hingga tagar “#UstonOut” memenuhi jagat maya Bonek.

Tak sedikit yang meminta legenda Persebaya Surabaya itu dialihkan ke tim junior agar pelatih baru bisa membentuk staf dengan leluasa.

Bonek menilai Persebaya Surabaya butuh reformasi menyeluruh demi memulai putaran berikutnya dengan kondisi lebih stabil. Perubahan struktur staf dianggap penting untuk memberi fondasi kuat bagi pelatih baru.

Di tengah gelombang spekulasi itu, nama Bernardo Tavares tetap menjadi yang paling santer.

Baca Juga :  Balik ke Persebaya, Rachmat Irianto Bawa Amanah Juara dari Sang Ayah

Rekam jejaknya yang impresif menarik perhatian banyak pihak, termasuk para suporter yang menilai gaya kepelatihannya cocok untuk skuad muda Persebaya.

Tavares tercatat lahir di Proença-a-Nova, Portugal, dan memiliki lisensi UEFA Pro. Formasi favoritnya adalah 3-5-2, sistem yang dikenal fleksibel dan cocok untuk tim dengan karakter permainan agresif.

Dalam karier kepelatihannya, Tavares memimpin 160 pertandingan dengan catatan 68 kemenangan, 46 imbang, dan 46 kekalahan.

Total gol tim besutannya mencapai 238 dan kebobolan 192 dengan raihan 250 poin atau rata-rata 1,56 poin per laga.

Angka itu memperlihatkan stabilitas kerja yang cukup menjanjikan bagi tim dengan ambisi besar seperti Persebaya. Bonek melihat data tersebut sebagai bukti Tavares layak menangani Green Force pada fase krusial musim ini.

Kondisi makin menarik karena manajemen Persebaya Surabaya mengaku sudah mencapai kesepakatan jangka panjang dengan pelatih anyar, tetapi masih merahasiakan namanya.

Situasi itu membuat publik makin penasaran dan terus menebak sosok di balik kesepakatan tersebut.

“Perihal pelatih pengganti, Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang. Namun, Persebaya akan bersikap profesional menunggu tuntasnya segala urusan legalitas,” tulis Persebaya Surabaya.

Tidak sedikit yang meyakini clue itu mengarah ke Tavares karena sentimen publik yang begitu kuat. Namun tak sedikit pula yang menduga manajemen bisa saja menghadirkan figur yang tidak masuk radar.

Kini semua mata tertuju ke Persebaya Surabaya menjelang pengumuman resmi pelatih baru.

Publik sedang menunggu apakah Green Force benar-benar akan menyambut kedatangan Bernardo Tavares atau memilih nama lain yang tak kalah mencuri perhatian. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru