MUARA TEWEH,PROKALTENG.CO – Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, S.T., M.T., secara resmi membuka Seminar Cinta Al-Qur’an 2025 yang digelar di Gedung Balai Antang, Rabu (19/11).
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya menjadikan AlQur’an sebagai penuntun utama dalam menghadapi tantangan globalisasi, modernisasi, dan pesatnya perkembangan teknologi yang membawa dinamika baru bagi kehidupan masyarakat.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Barito Utara, Shalahuddin mengucapkan apresiasi dan selamat datang kepada dua narasumber utama, yaitu Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Mujibur Rahman, M.A., dan Dosen UIN Palangka Raya Dr. H. Supriadi. Kehadiran keduanya dinilai mampu memberi pencerahan dan wawasan mendalam kepada para peserta seminar yang diselenggarakan di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan tersebut.
Dalam paparannya, Bupati menekankan bahwa Al-Qur’an harus menjadi benteng spiritual di tengah arus informasi yang sangat cepat dan sering kali membawa pengaruh negatif, terutama bagi generasi muda.
“Kitab suci ini bukan sekadar teks untuk dibaca, melainkan petunjuk hidup, sumber inspirasi tanpa batas, obat penenang hati, dan peta jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat,” tegas Shalahuddin.
Ia kemudian mengutip firman Allah SWT, “Inna hadzal Qur’ana yahdi lillati hiya aqwam,” yang berarti “Sesungguhnya AlQur’an itu memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus.” Kutipan ini menjadi dasar penguatan bahwa kegiatan seminar merupakan bagian dari komitmen kolektif untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, bukan saja secara emosional dan spiritual, tetapi juga secara intelektual.
Bupati berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak dan remaja terhadap Al-Qur’an sejak dini.
“Kita ingin menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat bagi anak-anak dan remaja; bukan hanya dibaca saat lomba, tetapi menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, lembaga keagamaan, dan keluarga dalam membentuk generasi Qurani yang berakhlak, cerdas, dan berintegritas.
“Seminar ini juga bertujuan menghadirkan pemahaman keislaman yang moderat dan mencerahkan, sesuai ajaran Al-Qur’an yang sarat keseimbangan dan kedamaian,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Shalahuddin turut menggaungkan gerakan afirmasi mengaji 6M (masyarakat muara teweh mengaji sesudah magrib di musala dan masjid) sebagai upaya membangun tradisi membaca Al-Qur’an yang mengakar kuat di tengah masyarakat.
Di akhir sambutannya, Bupati juga menyampaikan kabar penting mengenai keberadaan sejumlah naskah kuno bernuansa keislaman yang menjadi warisan berharga bagi Kabupaten Barito Utara.
Naskah-naskah tersebut memiliki nilai historis tinggi dan menjadi bukti autentik khazanah intelektual serta tradisi keagamaan masyarakat Kalimantan Tengah dari masa ke masa. (ren/kpg)
