PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua II Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Dudie Sidau menegaskan pentingnya pemutakhiran data wajib pajak dilakukan secara rutin. Hal ini, agar pemerintah memiliki basis data yang akurat dalam menghitung potensi penerimaan daerah.
“Kondisi objek pajak terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu, mulai dari pertumbuhan usaha, perubahan kepemilikan bangunan, hingga aktivitas ekonomi baru di berbagai wilayah kota,” ucapnya, Rabu (19/11/2025).
Dudie mengatakan pembaruan data yang dilakukan secara rutin akan memudahkan pemerintah memetakan potensi pajak secara tepat dan menghindari adanya objek pajak yang luput dari pencatatan.
Sebab, ia menilai data yang kedaluwarsa dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara potensi dan realisasi penerimaan. Sehingga berpengaruh pada perencanaan pembangunan daerah.
“Kalau datanya tidak mutakhir, pemerintah bisa salah menghitung potensi. Akibatnya, banyak penerimaan yang hilang begitu saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemutakhiran data wajib pajak tidak hanya penting untuk sisi penerimaan, tetapi juga bertujuan menjaga rasa keadilan antarwajib pajak agar seluruhnya berkontribusi sesuai kondisi terbaru.
Menurutnya, pendataan yang dilakukan secara rutin juga akan membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Terutama dalam penyusunan anggaran tahunan.
“Data yang akurat membuat kebijakan lebih presisi. Pemerintah bisa merencanakan pembangunan berdasarkan kemampuan penerimaan yang realistis,” ujarnya.
Untuk itu, Dudie mendorong pemerintah untuk memadukan pemutakhiran data lapangan dengan teknologi pendataan digital, agar prosesnya lebih cepat, terukur, dan minim kesalahan. Ia menilai perpaduan survei manual dan sistem digital akan memperkuat validitas data yang dikumpulkan.
Dengan pemutakhiran data yang terjadwal dan berkelanjutan, ia yakin pendapatan daerah dapat dikelola lebih stabil serta memberikan ruang lebih besar bagi percepatan pembangunan.
“Pemutakhiran rutin adalah kunci. Kalau datanya kuat, potensi pajak tergarap maksimal dan pembangunan bisa berjalan lebih optimal,” tandasnya. (jef)


