PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pertamina terus melakukan langkah percepatan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kota Palangka Raya, setelah stok Pertamax di Terminal BBM Pulang Pisau mengalami penurunan signifikan.
Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Kalteng 1 Fuel, Afiff Wira Pradana. Menjelaskan bahwa suplai BBM untuk Kota Palangka Raya sepenuhnya mengacu pada Terminal Pulang Pisau, yang kini memiliki kondisi stok beragam untuk masing-masing jenis BBM.
“Untuk Pertalite saat ini tersedia 2.000 kiloliter atau setara dengan ketahanan stok selama tujuh hari. Sementara Biosolar dan Dexlite berjumlah 1.500 kiloliter dengan ketahanan 12 hari,” jelas Afiff, Rabu (19/11/2025).
Namun, dia menegaskan bahwa stok Pertamax berada pada kondisi kritis karena tersisa 164 kiloliter atau kurang dari satu hari ketahanan.
“Kami terus mengupayakan penyaluran sesuai permintaan, tetapi belum dapat terpenuhi sepenuhnya. Karena itu kami meminta dukungan suplai dari Terminal Sampit dan Terminal Banjarmasin agar distribusi Pertamax ke Palangka Raya tetap optimal,” ujarnya.
Dia juga memaparkan bahwa permasalahan utama terjadi pada jalur pengiriman laut yang berasal dari Kabupaten Kotabaru. Kendala tersebut membuat pasokan Pertamax ke Terminal Pulang Pisau belum dapat terisi secara maksimal.
Demi menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat, pihak Pertamina memastikan koordinasi lintas terminal terus dilakukan hingga pasokan kembali normal.
“Upaya percepatan tetap kami lakukan agar kebutuhan masyarakat, khususnya Pertamax, tetap terpenuhi,” tegasnya.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap membeli BBM sesuai kebutuhan sembari menunggu proses pemulihan suplai berjalan. (*/adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pertamina terus melakukan langkah percepatan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kota Palangka Raya, setelah stok Pertamax di Terminal BBM Pulang Pisau mengalami penurunan signifikan.
Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Kalteng 1 Fuel, Afiff Wira Pradana. Menjelaskan bahwa suplai BBM untuk Kota Palangka Raya sepenuhnya mengacu pada Terminal Pulang Pisau, yang kini memiliki kondisi stok beragam untuk masing-masing jenis BBM.
“Untuk Pertalite saat ini tersedia 2.000 kiloliter atau setara dengan ketahanan stok selama tujuh hari. Sementara Biosolar dan Dexlite berjumlah 1.500 kiloliter dengan ketahanan 12 hari,” jelas Afiff, Rabu (19/11/2025).
Namun, dia menegaskan bahwa stok Pertamax berada pada kondisi kritis karena tersisa 164 kiloliter atau kurang dari satu hari ketahanan.
“Kami terus mengupayakan penyaluran sesuai permintaan, tetapi belum dapat terpenuhi sepenuhnya. Karena itu kami meminta dukungan suplai dari Terminal Sampit dan Terminal Banjarmasin agar distribusi Pertamax ke Palangka Raya tetap optimal,” ujarnya.
Dia juga memaparkan bahwa permasalahan utama terjadi pada jalur pengiriman laut yang berasal dari Kabupaten Kotabaru. Kendala tersebut membuat pasokan Pertamax ke Terminal Pulang Pisau belum dapat terisi secara maksimal.
Demi menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat, pihak Pertamina memastikan koordinasi lintas terminal terus dilakukan hingga pasokan kembali normal.
“Upaya percepatan tetap kami lakukan agar kebutuhan masyarakat, khususnya Pertamax, tetap terpenuhi,” tegasnya.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap membeli BBM sesuai kebutuhan sembari menunggu proses pemulihan suplai berjalan. (*/adr)