26.8 C
Jakarta
Tuesday, November 18, 2025

Tiket Persebaya Surabaya vs Arema FC Meledak! Sold Out, Anti Calo

Tiga fakta tiket Persebaya Surabaya vs Arema FC menjadi sorotan besar jelang laga panas pekan ke-13 Super League 2025/2026. Antusiasme suporter langsung menyambar begitu panpel membuka penjualan, sementara peringatan anti calo kembali digaungkan demi keamanan bersama.

Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Sabtu (22/11) menyedot atensi publik sepak bola nasional. Rivalitas panjang kedua tim membuat suasana derby Jatim tersebut terus terasa panas bahkan sebelum peluit kick-off dibunyikan.

Presale yang dibuka melalui platform resmi Persebaya langsung ludes dalam waktu singkat hingga membuat lini masa pendukung hijau ramai membicarakannya.

Admin @officialpersebaya pun merespons antusiasme itu dengan ucapan terima kasih singkat, yang justru mempertegas betapa tingginya gairah Bonek dan Bonita untuk hadir di stadion. Habisnya presale dalam tempo cepat tidak hanya menunjukkan besarnya animo, tapi juga potensi munculnya praktik percaloan yang masih sering menghantui laga-laga besar.

Kondisi ini membuat manajemen kembali mengingatkan suporter agar benar-benar cermat saat membeli tiket. Imbauan anti calo disampaikan langsung melalui kanal resmi klub, lengkap dengan penegasan Persebaya Surabaya tidak pernah menjual tiket di luar website resmi maupun aplikasi Persebaya Selamanya.

Manajemen ingin memastikan tidak ada suporter yang tertipu atau dirugikan pihak tak bertanggung jawab menjelang pertandingan panas ini.

“Ingat, Rek, ojok tuku nang calo. Persebaya tidak pernah menjual tiket di luar website resmi dan aplikasi Persebaya Selamanya,” tulis pihak klub.

Baca Juga :  Terkait Sanksi Francisco Rivera, Persebaya Surabaya Tunggu Keputusan Komdis PSSI

Penukaran tiket pun dibuat sesederhana mungkin agar tidak menimbulkan antrean panjang yang kerap terjadi pada big match sebelumnya.

Bonek dan Bonita hanya perlu membawa e-voucher dari email atau menu Ticket–My Ticket lalu menyesuaikannya dengan lokasi store pilihan saat melakukan pemesanan. Fakta tiket kedua terkait dinamika teknis di balik persiapan tim Green Force yang terus berlatih intensif jelang derby.

Pelatih Eduardo Perez memimpin latihan dengan tekanan besar karena target kemenangan menjadi sesuatu yang wajib untuk memperbaiki suasana internal tim. Kemenangan melawan Arema FC bukan sekadar soal tiga poin, tetapi juga menjaga gengsi bermain di hadapan pendukung sendiri di GBT.

Situasinya semakin tegang karena posisi Perez disebut berada di ujung tanduk sehingga sorotan suporter terhadap performa tim makin tajam. Derby Jatim yang sarat emosi ini membuat atmosfer latihan Persebaya Surabaya lebih serius dibanding pekan-pekan sebelumnya.

Pemain diminta menjaga fokus penuh karena laga melawan rival klasik selalu menyimpan tantangan mental yang tidak ringan. Di tengah tekanan tersebut, suporter tetap berharap tim tampil total demi memutus periode kurang meyakinkan yang sempat memicu desakan evaluasi terhadap manajemen.

Efek laga derby ini dianggap bisa menentukan ritme perjalanan Green Force di sisa musim. Fakta tiket ketiga menyangkut harga dan kuota penonton yang ditetapkan panitia pelaksana.

Baca Juga :  26 Tim Ramaikan Turnamen Bola Voli Kapolda Cup di Palangka Raya

Tiket normal dijual dengan rentang harga mulai Rp 85.000 hingga Rp 350.000 dan seluruh pembelian wajib dilakukan melalui platform resmi klub.

Meski kapasitas Stadion GBT jauh lebih besar, panpel memilih hanya membuka kuota 30 ribu penonton demi menjaga keamanan. Kebijakan ini muncul sebagai langkah antisipasi mengingat tensi rivalitas kedua kubu yang selalu tinggi.

Pembatasan kuota tersebut membuat persaingan mendapatkan tiket semakin ketat hingga memicu keinginan sebagian orang untuk mencari jalur cepat. Panpel berharap suporter tetap disiplin menghindari calo demi menjaga kondusivitas pertandingan dari awal hingga akhir.

Tingginya minat suporter membuat Persebaya Surabaya menekankan pentingnya mengikuti prosedur resmi agar semua proses berjalan lancar. Panitia ingin memastikan tidak ada satu pun pendukung yang merasa dirugikan akibat tindakan spekulatif pihak lain.

Derby Persebaya Surabaya vs Arema FC kali ini menjadi bukti betapa kuatnya magnet pertandingan besar di Super League 2025/2026. Kombinasi presale sold out, peringatan anti calo, serta kuota terbatas membuat cerita tiket menjadi drama tersendiri jelang duel akbar ini.

Antusiasme yang meledak ini diharapkan berbanding lurus dengan dukungan positif di dalam stadion saat pertandingan digelar. Semua pihak ingin derby berjalan aman, meriah, dan tetap mengedepankan sportivitas di tengah rivalitas klasik kedua klub. (jpc)

Tiga fakta tiket Persebaya Surabaya vs Arema FC menjadi sorotan besar jelang laga panas pekan ke-13 Super League 2025/2026. Antusiasme suporter langsung menyambar begitu panpel membuka penjualan, sementara peringatan anti calo kembali digaungkan demi keamanan bersama.

Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Sabtu (22/11) menyedot atensi publik sepak bola nasional. Rivalitas panjang kedua tim membuat suasana derby Jatim tersebut terus terasa panas bahkan sebelum peluit kick-off dibunyikan.

Presale yang dibuka melalui platform resmi Persebaya langsung ludes dalam waktu singkat hingga membuat lini masa pendukung hijau ramai membicarakannya.

Admin @officialpersebaya pun merespons antusiasme itu dengan ucapan terima kasih singkat, yang justru mempertegas betapa tingginya gairah Bonek dan Bonita untuk hadir di stadion. Habisnya presale dalam tempo cepat tidak hanya menunjukkan besarnya animo, tapi juga potensi munculnya praktik percaloan yang masih sering menghantui laga-laga besar.

Kondisi ini membuat manajemen kembali mengingatkan suporter agar benar-benar cermat saat membeli tiket. Imbauan anti calo disampaikan langsung melalui kanal resmi klub, lengkap dengan penegasan Persebaya Surabaya tidak pernah menjual tiket di luar website resmi maupun aplikasi Persebaya Selamanya.

Manajemen ingin memastikan tidak ada suporter yang tertipu atau dirugikan pihak tak bertanggung jawab menjelang pertandingan panas ini.

“Ingat, Rek, ojok tuku nang calo. Persebaya tidak pernah menjual tiket di luar website resmi dan aplikasi Persebaya Selamanya,” tulis pihak klub.

Baca Juga :  Terkait Sanksi Francisco Rivera, Persebaya Surabaya Tunggu Keputusan Komdis PSSI

Penukaran tiket pun dibuat sesederhana mungkin agar tidak menimbulkan antrean panjang yang kerap terjadi pada big match sebelumnya.

Bonek dan Bonita hanya perlu membawa e-voucher dari email atau menu Ticket–My Ticket lalu menyesuaikannya dengan lokasi store pilihan saat melakukan pemesanan. Fakta tiket kedua terkait dinamika teknis di balik persiapan tim Green Force yang terus berlatih intensif jelang derby.

Pelatih Eduardo Perez memimpin latihan dengan tekanan besar karena target kemenangan menjadi sesuatu yang wajib untuk memperbaiki suasana internal tim. Kemenangan melawan Arema FC bukan sekadar soal tiga poin, tetapi juga menjaga gengsi bermain di hadapan pendukung sendiri di GBT.

Situasinya semakin tegang karena posisi Perez disebut berada di ujung tanduk sehingga sorotan suporter terhadap performa tim makin tajam. Derby Jatim yang sarat emosi ini membuat atmosfer latihan Persebaya Surabaya lebih serius dibanding pekan-pekan sebelumnya.

Pemain diminta menjaga fokus penuh karena laga melawan rival klasik selalu menyimpan tantangan mental yang tidak ringan. Di tengah tekanan tersebut, suporter tetap berharap tim tampil total demi memutus periode kurang meyakinkan yang sempat memicu desakan evaluasi terhadap manajemen.

Efek laga derby ini dianggap bisa menentukan ritme perjalanan Green Force di sisa musim. Fakta tiket ketiga menyangkut harga dan kuota penonton yang ditetapkan panitia pelaksana.

Baca Juga :  26 Tim Ramaikan Turnamen Bola Voli Kapolda Cup di Palangka Raya

Tiket normal dijual dengan rentang harga mulai Rp 85.000 hingga Rp 350.000 dan seluruh pembelian wajib dilakukan melalui platform resmi klub.

Meski kapasitas Stadion GBT jauh lebih besar, panpel memilih hanya membuka kuota 30 ribu penonton demi menjaga keamanan. Kebijakan ini muncul sebagai langkah antisipasi mengingat tensi rivalitas kedua kubu yang selalu tinggi.

Pembatasan kuota tersebut membuat persaingan mendapatkan tiket semakin ketat hingga memicu keinginan sebagian orang untuk mencari jalur cepat. Panpel berharap suporter tetap disiplin menghindari calo demi menjaga kondusivitas pertandingan dari awal hingga akhir.

Tingginya minat suporter membuat Persebaya Surabaya menekankan pentingnya mengikuti prosedur resmi agar semua proses berjalan lancar. Panitia ingin memastikan tidak ada satu pun pendukung yang merasa dirugikan akibat tindakan spekulatif pihak lain.

Derby Persebaya Surabaya vs Arema FC kali ini menjadi bukti betapa kuatnya magnet pertandingan besar di Super League 2025/2026. Kombinasi presale sold out, peringatan anti calo, serta kuota terbatas membuat cerita tiket menjadi drama tersendiri jelang duel akbar ini.

Antusiasme yang meledak ini diharapkan berbanding lurus dengan dukungan positif di dalam stadion saat pertandingan digelar. Semua pihak ingin derby berjalan aman, meriah, dan tetap mengedepankan sportivitas di tengah rivalitas klasik kedua klub. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru