30.6 C
Jakarta
Monday, November 10, 2025

Wujudkan Sekolah Ramah Anak

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Yetty Indriana mendorong terwujudnya sekolah ramah anak sebagai langkah penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak dan berkepribadian baik.

Ia menegaskan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter yang menumbuhkan semangat toleransi, kebersamaan, dan empati antarsesama peserta didik.

“Sekolah ramah anak berarti sekolah yang aman, nyaman, dan mendidik anak tanpa kekerasan. Di sinilah karakter anak terbentuk dan nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan sejak dini,” ujar Yetty.

Politikus Partai Gerindra ini juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kapuas yang telah menggaungkan gerakan Sekolah Ramah Anak dan Antibullying.

Menurut dia, langkah DWP tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan dan masa depan anak-anak Kapuas.

Baca Juga :  Perlindungan Anak Tanggung Jawab Bersama

“DWP memiliki peran strategis dalam mendukung pendidikan anak bangsa. Gerakan ini menjadi contoh konkret bagaimana kaum perempuan dapat ikut berperan aktif menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan,” tambahnya.

Yetty menilai bahwa bullying masih menjadi persoalan serius di lingkungan pendidikan. Karena itu, upaya DWP Kapuas melalui deklarasi Sekolah Ramah Anak harus mendapat dukungan semua pihak, baik dari pemerintah daerah, tenaga pendidik, orang tua, maupun masyarakat luas.

Ia juga mengajak seluruh sekolah di Kapuas untuk terus melakukan inovasi dalam membangun budaya positif di lingkungan belajar.

Sekolah, menurutnya, perlu menghadirkan suasana yang mendorong anak-anak untuk berani berpendapat, saling menghormati, dan bekerja sama tanpa rasa takut.

“Anak-anak adalah masa depan daerah dan bangsa. Tugas kita bersama memastikan mereka tumbuh di lingkungan yang mendukung, aman, dan membahagiakan,” tegas Yetty.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Patuh Bayar Pajak demi PAD

Lebih lanjut, Yetty menambahkan bahwa komitmen menciptakan sekolah ramah anak juga harus didukung dengan peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik dalam memahami psikologi anak serta menerapkan metode pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan.

Ia berharap gerakan DWP Kapuas ini menjadi inspirasi bagi organisasi lain dan seluruh elemen masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.

“Jika sekolah menjadi tempat yang ramah dan penuh kasih, maka anak-anak akan tumbuh dengan kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kepedulian sosial yang tinggi. Inilah investasi jangka panjang bagi kemajuan Kabupaten Kapuas,” pungkasnya. (art/kpg)

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Yetty Indriana mendorong terwujudnya sekolah ramah anak sebagai langkah penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak dan berkepribadian baik.

Ia menegaskan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter yang menumbuhkan semangat toleransi, kebersamaan, dan empati antarsesama peserta didik.

“Sekolah ramah anak berarti sekolah yang aman, nyaman, dan mendidik anak tanpa kekerasan. Di sinilah karakter anak terbentuk dan nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan sejak dini,” ujar Yetty.

Politikus Partai Gerindra ini juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kapuas yang telah menggaungkan gerakan Sekolah Ramah Anak dan Antibullying.

Menurut dia, langkah DWP tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan dan masa depan anak-anak Kapuas.

Baca Juga :  Perlindungan Anak Tanggung Jawab Bersama

“DWP memiliki peran strategis dalam mendukung pendidikan anak bangsa. Gerakan ini menjadi contoh konkret bagaimana kaum perempuan dapat ikut berperan aktif menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan,” tambahnya.

Yetty menilai bahwa bullying masih menjadi persoalan serius di lingkungan pendidikan. Karena itu, upaya DWP Kapuas melalui deklarasi Sekolah Ramah Anak harus mendapat dukungan semua pihak, baik dari pemerintah daerah, tenaga pendidik, orang tua, maupun masyarakat luas.

Ia juga mengajak seluruh sekolah di Kapuas untuk terus melakukan inovasi dalam membangun budaya positif di lingkungan belajar.

Sekolah, menurutnya, perlu menghadirkan suasana yang mendorong anak-anak untuk berani berpendapat, saling menghormati, dan bekerja sama tanpa rasa takut.

“Anak-anak adalah masa depan daerah dan bangsa. Tugas kita bersama memastikan mereka tumbuh di lingkungan yang mendukung, aman, dan membahagiakan,” tegas Yetty.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Patuh Bayar Pajak demi PAD

Lebih lanjut, Yetty menambahkan bahwa komitmen menciptakan sekolah ramah anak juga harus didukung dengan peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik dalam memahami psikologi anak serta menerapkan metode pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan.

Ia berharap gerakan DWP Kapuas ini menjadi inspirasi bagi organisasi lain dan seluruh elemen masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.

“Jika sekolah menjadi tempat yang ramah dan penuh kasih, maka anak-anak akan tumbuh dengan kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kepedulian sosial yang tinggi. Inilah investasi jangka panjang bagi kemajuan Kabupaten Kapuas,” pungkasnya. (art/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru