SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini tengah berpacu dengan waktu menghadapi tekanan fiskal yang kian terasa.
Di tengah kabar pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat, Pemkab mulai memetakan ulang seluruh potensi pendapatan daerah agar pembangunan tidak terhenti.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Umar Kaderi, mengatakan langkah ini penting dilakukan untuk memastikan stabilitas anggaran tetap terjaga, meski ruang fiskal daerah semakin sempit.
Ia menyebut, tahun anggaran 2025–2026 akan menjadi masa yang penuh tantangan karena adanya pengurangan alokasi transfer pusat.
“Fiskal kita saat ini memang sedang turun. Pemotongan transfer pusat berdampak langsung pada kemampuan APBD dalam membiayai program prioritas daerah,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Umar menjelaskan, dampak pemangkasan dana itu bisa menghambat sejumlah agenda pembangunan yang telah direncanakan. Karena itu, pihaknya segera menggelar konsolidasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mencari strategi peningkatan pendapatan tanpa menambah beban bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin pembangunan berhenti. Karena itu, semua OPD kami minta meninjau kembali potensi PAD di bidangnya masing-masing. Targetnya, bisa menemukan sumber-sumber baru yang realistis,” katanya.
Ia menegaskan, pemkab berkomitmen menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan kemampuan ekonomi masyarakat. Pendekatan yang diambil tidak hanya berfokus pada pajak dan retribusi, tetapi juga pengelolaan aset dan optimalisasi sektor produktif yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Pemetaan ini kami lakukan dengan prinsip kehati-hatian. Pendapatan boleh naik, tapi jangan sampai memberatkan warga,” tambahnya.
Langkah tersebut diharapkan mampu menjadi fondasi baru bagi kemandirian fiskal Kotim di tengah dinamika kebijakan pusat. Umar menekankan bahwa kerja sama antarinstansi dan efi siensi anggaran menjadi kunci agar pembangunan tetap berlanjut di tengah keterbatasan.
“Kalau daerah bisa berdiri di atas potensi sendiri, ketergantungan pada pusat akan berkurang. Itu arah yang sedang kami perjuangkan,” pungkasnya.(sli/kpg)
