26.5 C
Jakarta
Tuesday, October 28, 2025

Berkolaborasi, Gandeng Swasta Sediakan Layanan Penyeberangan Mobil di Pulau Hanaut

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Wahito Fajriannoor. Mendesak pemerintah daerah agar segera berkolaborasi dengan pihak swasta, dalam penyediaan layanan penyeberangan kendaraan roda empat di Pulau Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut.

Menurut Wahito, keberadaan fasilitas penyeberangan mobil akan menjadi faktor penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah selatan Kotim.

“Kalau kemampuan anggaran daerah belum mencukupi, pemerintah bisa mencari mitra dari pihak ketiga atau pengusaha lokal yang bersedia mengoperasikan armada penyeberangan. Setidaknya, bisa digunakan untuk mobil angkut material agar proyek pembangunan di Pulau Hanaut tidak terhambat,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, dalam kunjungan resesnya ke Pulau Hanaut belum lama ini, masyarakat banyak menyampaikan aspirasi agar ada fasilitas penyeberangan untuk mobil. Apalagi, dermaga baru yang dibangun pemerintah sudah siap dan layak digunakan.

Baca Juga :  Pencegahan Narkoba Dapat Melibatkan Semua Elemen

“Saya lihat dermaganya sudah kokoh dan representatif, terbuat dari beton dan bisa menampung kendaraan roda empat. Tinggal menunggu penyediaan armada ferry tipe LCT agar operasional bisa segera dimulai,” imbuhnya.

Wahito juga mengingatkan, agar dermaga yang sudah lama selesai pembangunannya itu segera difungsikan sebelum mengalami kerusakan akibat terlalu lama tidak digunakan.

“Aset pemerintah ini sebaiknya segera dimanfaatkan, jangan sampai terbengkalai,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim, Raihansyah, menyampaikan bahwa dermaga penyeberangan Sungai Mentaya yang menghubungkan Pulau Hanaut dengan Mentaya Hilir Selatan, ditargetkan mulai beroperasi pada akhir November 2025.

Fasilitas tersebut merupakan hasil pembangunan Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kalimantan Tengah. Pada tahap awal, dermaga ini akan difungsikan untuk penyeberangan penumpang dan sepeda motor, sambil menunggu kesiapan sarana pendukung untuk kendaraan roda empat.

Baca Juga :  Karena Alasan Ini Dewan Minta Kenaikan Tarif PDAM Ditunda

“Antusiasme masyarakat cukup besar agar mobil juga bisa menyeberang, tapi kendalanya ada pada ketersediaan kapal ferry. Saat ini, ferry yang beroperasi masih milik swasta, sedangkan untuk pengadaan ferry tipe LCT dibutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar, dan itu cukup berat bagi daerah,” jelas Raihansyah.

Ia menambahkan, dermaga tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi jalur resmi penyeberangan kendaraan roda empat, asalkan ada dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk investor.

Adapun dermaga yang menghubungkan Desa Bapinang di Kecamatan Pulau Hanaut dengan Desa Basirih Hulu di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan ini sebenarnya telah rampung sejak lama. Namun pengoperasiannya masih menunggu penyelesaian administrasi dan perizinan antara Pemkab Kotim dan BPTD.(bah/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Wahito Fajriannoor. Mendesak pemerintah daerah agar segera berkolaborasi dengan pihak swasta, dalam penyediaan layanan penyeberangan kendaraan roda empat di Pulau Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut.

Menurut Wahito, keberadaan fasilitas penyeberangan mobil akan menjadi faktor penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah selatan Kotim.

“Kalau kemampuan anggaran daerah belum mencukupi, pemerintah bisa mencari mitra dari pihak ketiga atau pengusaha lokal yang bersedia mengoperasikan armada penyeberangan. Setidaknya, bisa digunakan untuk mobil angkut material agar proyek pembangunan di Pulau Hanaut tidak terhambat,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, dalam kunjungan resesnya ke Pulau Hanaut belum lama ini, masyarakat banyak menyampaikan aspirasi agar ada fasilitas penyeberangan untuk mobil. Apalagi, dermaga baru yang dibangun pemerintah sudah siap dan layak digunakan.

Baca Juga :  Pencegahan Narkoba Dapat Melibatkan Semua Elemen

“Saya lihat dermaganya sudah kokoh dan representatif, terbuat dari beton dan bisa menampung kendaraan roda empat. Tinggal menunggu penyediaan armada ferry tipe LCT agar operasional bisa segera dimulai,” imbuhnya.

Wahito juga mengingatkan, agar dermaga yang sudah lama selesai pembangunannya itu segera difungsikan sebelum mengalami kerusakan akibat terlalu lama tidak digunakan.

“Aset pemerintah ini sebaiknya segera dimanfaatkan, jangan sampai terbengkalai,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim, Raihansyah, menyampaikan bahwa dermaga penyeberangan Sungai Mentaya yang menghubungkan Pulau Hanaut dengan Mentaya Hilir Selatan, ditargetkan mulai beroperasi pada akhir November 2025.

Fasilitas tersebut merupakan hasil pembangunan Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kalimantan Tengah. Pada tahap awal, dermaga ini akan difungsikan untuk penyeberangan penumpang dan sepeda motor, sambil menunggu kesiapan sarana pendukung untuk kendaraan roda empat.

Baca Juga :  Karena Alasan Ini Dewan Minta Kenaikan Tarif PDAM Ditunda

“Antusiasme masyarakat cukup besar agar mobil juga bisa menyeberang, tapi kendalanya ada pada ketersediaan kapal ferry. Saat ini, ferry yang beroperasi masih milik swasta, sedangkan untuk pengadaan ferry tipe LCT dibutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar, dan itu cukup berat bagi daerah,” jelas Raihansyah.

Ia menambahkan, dermaga tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi jalur resmi penyeberangan kendaraan roda empat, asalkan ada dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk investor.

Adapun dermaga yang menghubungkan Desa Bapinang di Kecamatan Pulau Hanaut dengan Desa Basirih Hulu di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan ini sebenarnya telah rampung sejak lama. Namun pengoperasiannya masih menunggu penyelesaian administrasi dan perizinan antara Pemkab Kotim dan BPTD.(bah/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru