26.7 C
Jakarta
Friday, October 24, 2025

Muhammadiyah Resmi Tetapkan 1 Ramadan 1447 H Jatuh 18 Februari 2026

PROKALTENG.CO-Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara menetapkan 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Itu tertuang dalam Maklumat Nomor 2/MLM/I.0/E/2025.

Putusan tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Berpedoman pada prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)

“Di seluruh dunia tanggal 1 Ramadan 1447 H jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M,” pernyataan Muhammadiyah dikutip dari Maklumat Nomor 2/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1447 Hijriah, Kamis (22/10).

Sementara menurut perhitungan astronomis, ijtimak menjelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa, 17 Februari 2026, pukul 12:01:09 UTC.

Pada saat matahari terbenam di hari ijtimak tersebut, analisis menunjukkan bahwa kriteria visibilitas hilal Parameter Kalender Global (PKG) 1.

Itu mensyaratkan tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat, sebelum tengah malam UTC belum terpenuhi di seluruh belahan bumi.

Baca Juga :  5 Tips agar Nyaman Pakai Masker

Meski demikian, penerapan KHGT dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap PKG 2. Hasil hisab menunjukkan bahwa setelah pukul 24:00 UTC terdapat wilayah di daratan Amerika, tepatnya di koordinat 56°48’49” LU dan 158°51’44” BB, yang telah memenuhi syarat dengan tinggi Bulan 5°23’35” dan elongasi 8°00’11”.

Sementara, waktu ijtimak tercatat sebelum fajar di New Zealand, sehingga memenuhi prinsip kesatuan waktu global.

Dengan demikian, berdasarkan prinsip kesatuan matlak global, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1447 Hijriah berlaku serentak di seluruh dunia pada 18 Februari 2026.

Sedangkan, 1 Syawal 1447 Hijriah bertepatan dengan hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 Masehi. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada prinsip Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Merujuk data astronomis, ijtimak jelang Syawal 1447 H terjadi pada hari Kamis Kliwon, 30 Ramadan 1447 H, bertepatan dengan 19 Maret 2026 M, pukul 01:23:28 UTC.

Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak, sebelum pukul 24:00 UTC, sudah terdapat wilayah di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yakni tinggi Bulan lebih dari 5 derajat dan elongasi Bulan (jarak sudut Bulan–Matahari) mencapai minimal 8 derajat.

Baca Juga :  Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Kemungkinan Lebaran pada 31 Maret

Wilayah pertama yang memenuhi kriteria tersebut berada di sekitar Lintang 64° 59′ 57.47″ LU dan Bujur 42° 03′ 3.47″ BT, dengan tinggi Bulan +06° 29′ 20″ dan elongasi 08° 00′ 00″. Kondisi ini menunjukkan bahwa hilal secara global sudah dapat didefinisikan wujud, sesuai parameter KHGT.

Berdasarkan prinsip kalender global, apabila ijtimak telah terjadi sebelum tengah malam waktu universal dan di muka bumi telah terdapat wilayah yang memenuhi PKG 1, maka tanggal 1 bulan baru Hijriah ditetapkan serentak di seluruh dunia pada hari berikutnya.

“Dengan demikian, 1 Syawal 1447 H secara global ditetapkan jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 M,” pungkasnya. (fjr)

 

PROKALTENG.CO-Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara menetapkan 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Itu tertuang dalam Maklumat Nomor 2/MLM/I.0/E/2025.

Putusan tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Berpedoman pada prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)

“Di seluruh dunia tanggal 1 Ramadan 1447 H jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M,” pernyataan Muhammadiyah dikutip dari Maklumat Nomor 2/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1447 Hijriah, Kamis (22/10).

Sementara menurut perhitungan astronomis, ijtimak menjelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa, 17 Februari 2026, pukul 12:01:09 UTC.

Pada saat matahari terbenam di hari ijtimak tersebut, analisis menunjukkan bahwa kriteria visibilitas hilal Parameter Kalender Global (PKG) 1.

Itu mensyaratkan tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat, sebelum tengah malam UTC belum terpenuhi di seluruh belahan bumi.

Baca Juga :  5 Tips agar Nyaman Pakai Masker

Meski demikian, penerapan KHGT dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap PKG 2. Hasil hisab menunjukkan bahwa setelah pukul 24:00 UTC terdapat wilayah di daratan Amerika, tepatnya di koordinat 56°48’49” LU dan 158°51’44” BB, yang telah memenuhi syarat dengan tinggi Bulan 5°23’35” dan elongasi 8°00’11”.

Sementara, waktu ijtimak tercatat sebelum fajar di New Zealand, sehingga memenuhi prinsip kesatuan waktu global.

Dengan demikian, berdasarkan prinsip kesatuan matlak global, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1447 Hijriah berlaku serentak di seluruh dunia pada 18 Februari 2026.

Sedangkan, 1 Syawal 1447 Hijriah bertepatan dengan hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 Masehi. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada prinsip Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Merujuk data astronomis, ijtimak jelang Syawal 1447 H terjadi pada hari Kamis Kliwon, 30 Ramadan 1447 H, bertepatan dengan 19 Maret 2026 M, pukul 01:23:28 UTC.

Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak, sebelum pukul 24:00 UTC, sudah terdapat wilayah di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yakni tinggi Bulan lebih dari 5 derajat dan elongasi Bulan (jarak sudut Bulan–Matahari) mencapai minimal 8 derajat.

Baca Juga :  Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Kemungkinan Lebaran pada 31 Maret

Wilayah pertama yang memenuhi kriteria tersebut berada di sekitar Lintang 64° 59′ 57.47″ LU dan Bujur 42° 03′ 3.47″ BT, dengan tinggi Bulan +06° 29′ 20″ dan elongasi 08° 00′ 00″. Kondisi ini menunjukkan bahwa hilal secara global sudah dapat didefinisikan wujud, sesuai parameter KHGT.

Berdasarkan prinsip kalender global, apabila ijtimak telah terjadi sebelum tengah malam waktu universal dan di muka bumi telah terdapat wilayah yang memenuhi PKG 1, maka tanggal 1 bulan baru Hijriah ditetapkan serentak di seluruh dunia pada hari berikutnya.

“Dengan demikian, 1 Syawal 1447 H secara global ditetapkan jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 M,” pungkasnya. (fjr)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/