24.1 C
Jakarta
Friday, October 31, 2025

Anak Desa Membaca di Bawah Cahaya PLN, Ada Cerita Haru di Balik Terangnya Pendidikan Kalselteng

Di sebuah desa terpencil di Kalimantan Tengah, sekelompok anak duduk bersila di lantai, menatap deretan buku baru yang berjejer di rak kayu sederhana. Cahaya lampu dari PLN menerangi wajah mereka yang sumringah. Siang itu, bukan hanya ruang kelas yang terang, tapi juga semangat belajar yang menyala.

Eko Supriadi, Palangka Raya

DELAPAN dekade perjalanan PLN bukan sekadar cerita tentang kabel dan tiang listrik. Di balik setiap cahaya yang menyala, tersimpan kisah tentang mimpi dan masa depan. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) membuktikan komitmennya tak hanya menerangi rumah dan jalan, tetapi juga menyalakan pengetahuan di sekolah-sekolah pelosok lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN.

General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelitijono, menegaskan bahwa PLN ingin tumbuh bersama masyarakat dengan menghadirkan manfaat nyata bagi dunia pendidikan.

“Kami tidak hanya memastikan setiap sekolah memperoleh listrik yang andal, tapi juga berupaya mendukung peningkatan kapasitas pengetahuan. Melalui program seperti penyediaan sarana pelatihan, bengkel praktik, dan kegiatan edukatif dari YBM PLN, kami berharap lahir generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Iwan.

Baca Juga :  Cerita Perempuan Tangguh dari Sisi Maskulin

Salah satu penerima manfaatnya adalah Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban). Direktur Poliban, Joni Riadi, SST., MT., menyampaikan apresiasi terhadap program Electric Vehicle Sukses Reparasi dan Konversi (Elvi Sukesi) yang digagas PLN.

“Bantuan fasilitas pelatihan ini sangat berarti bagi kami. Mahasiswa bisa belajar langsung tentang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan. Sinergi antara PLN dan kampus menjadi langkah nyata dalam mencetak SDM siap pakai di era transisi energi,” ungkapnya.

Dari kampus ke sekolah dasar, cerita serupa terdengar di SDN 2 Bangkal, tempat Nur Ihwanto, S.Pd., M.Pd. menjadi kepala sekolah. Donasi buku dari pegawai PLN mengubah wajah perpustakaan mereka.

“Sekarang perpustakaan kami lebih hidup. Anak-anak datang dengan antusias, membaca dengan gembira. Buku-buku itu menyalakan rasa ingin tahu dan semangat belajar yang baru,” tutur Nur dengan mata berbinar.

Baca Juga :  Pakta Integritas Diteken, Pemprov Kalteng Tegaskan Seleksi SPMB Harus Inklusif dan Akuntabel

Sementara di SDN Kemuning, Wakil Kepala Sekolah Hafiz, S.Pd., menceritakan bagaimana program PLN Mengajar membuka wawasan siswa tentang keselamatan listrik.

“Anak-anak sekarang tahu cara menggunakan listrik dengan aman. Mereka jadi lebih peduli terhadap keselamatan di rumah dan di sekolah,” katanya.

Tak kalah menginspirasi, SDN Penda Barania di Pulang Pisau kini punya sumber energi ramah lingkungan berkat program SuperSUN dari PLN. Kepala Sekolah Rusnani, S.Pd., menyebut bantuan itu bukan hanya soal listrik, tapi juga pelajaran berharga tentang bumi.

“Dengan SuperSUN, sekolah kami bisa menunjukkan langsung kepada siswa bagaimana energi bersih bekerja. Ini menjadi pelajaran nyata tentang menjaga alam,” ucapnya.

Dari Banjarmasin hingga pedalaman Kalteng, langkah PLN UID Kalselteng terus menerangi jalan pendidikan dengan cahaya, dengan buku, dan dengan harapan. Delapan dekade perjalanan PLN bukan sekadar perayaan umur panjang, tapi kisah tentang dedikasi untuk mencerdaskan bangsa, satu lampu, satu sekolah, satu generasi pada satu waktu. (*)

Di sebuah desa terpencil di Kalimantan Tengah, sekelompok anak duduk bersila di lantai, menatap deretan buku baru yang berjejer di rak kayu sederhana. Cahaya lampu dari PLN menerangi wajah mereka yang sumringah. Siang itu, bukan hanya ruang kelas yang terang, tapi juga semangat belajar yang menyala.

Eko Supriadi, Palangka Raya

DELAPAN dekade perjalanan PLN bukan sekadar cerita tentang kabel dan tiang listrik. Di balik setiap cahaya yang menyala, tersimpan kisah tentang mimpi dan masa depan. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) membuktikan komitmennya tak hanya menerangi rumah dan jalan, tetapi juga menyalakan pengetahuan di sekolah-sekolah pelosok lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN.

General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelitijono, menegaskan bahwa PLN ingin tumbuh bersama masyarakat dengan menghadirkan manfaat nyata bagi dunia pendidikan.

“Kami tidak hanya memastikan setiap sekolah memperoleh listrik yang andal, tapi juga berupaya mendukung peningkatan kapasitas pengetahuan. Melalui program seperti penyediaan sarana pelatihan, bengkel praktik, dan kegiatan edukatif dari YBM PLN, kami berharap lahir generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Iwan.

Baca Juga :  Cerita Perempuan Tangguh dari Sisi Maskulin

Salah satu penerima manfaatnya adalah Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban). Direktur Poliban, Joni Riadi, SST., MT., menyampaikan apresiasi terhadap program Electric Vehicle Sukses Reparasi dan Konversi (Elvi Sukesi) yang digagas PLN.

“Bantuan fasilitas pelatihan ini sangat berarti bagi kami. Mahasiswa bisa belajar langsung tentang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan. Sinergi antara PLN dan kampus menjadi langkah nyata dalam mencetak SDM siap pakai di era transisi energi,” ungkapnya.

Dari kampus ke sekolah dasar, cerita serupa terdengar di SDN 2 Bangkal, tempat Nur Ihwanto, S.Pd., M.Pd. menjadi kepala sekolah. Donasi buku dari pegawai PLN mengubah wajah perpustakaan mereka.

“Sekarang perpustakaan kami lebih hidup. Anak-anak datang dengan antusias, membaca dengan gembira. Buku-buku itu menyalakan rasa ingin tahu dan semangat belajar yang baru,” tutur Nur dengan mata berbinar.

Baca Juga :  Pakta Integritas Diteken, Pemprov Kalteng Tegaskan Seleksi SPMB Harus Inklusif dan Akuntabel

Sementara di SDN Kemuning, Wakil Kepala Sekolah Hafiz, S.Pd., menceritakan bagaimana program PLN Mengajar membuka wawasan siswa tentang keselamatan listrik.

“Anak-anak sekarang tahu cara menggunakan listrik dengan aman. Mereka jadi lebih peduli terhadap keselamatan di rumah dan di sekolah,” katanya.

Tak kalah menginspirasi, SDN Penda Barania di Pulang Pisau kini punya sumber energi ramah lingkungan berkat program SuperSUN dari PLN. Kepala Sekolah Rusnani, S.Pd., menyebut bantuan itu bukan hanya soal listrik, tapi juga pelajaran berharga tentang bumi.

“Dengan SuperSUN, sekolah kami bisa menunjukkan langsung kepada siswa bagaimana energi bersih bekerja. Ini menjadi pelajaran nyata tentang menjaga alam,” ucapnya.

Dari Banjarmasin hingga pedalaman Kalteng, langkah PLN UID Kalselteng terus menerangi jalan pendidikan dengan cahaya, dengan buku, dan dengan harapan. Delapan dekade perjalanan PLN bukan sekadar perayaan umur panjang, tapi kisah tentang dedikasi untuk mencerdaskan bangsa, satu lampu, satu sekolah, satu generasi pada satu waktu. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru