31.7 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Pemerintah Akan Kurangi PNS Administrasi

JAKARTA – Pemerintah berencana akan mengurangi
pegawai negeri sipil (PNS) tenaga administrasi di lingkungan instansi
pemerintahan. Sementara PNS dengan keahlian teknis justru akan ditambah.
Kebijakan tersebut dilakukan menyusul adanya perubahan kebutuhan dan gaya hidup
di era disrupsi.

“Ada kecenderungan pegawai administrasi berkurang, tetapi pegawai untuk
pekerjaan teknis akan bertambah. Oleh karena itu di kalangan Pemerintah, kita
akan kurangi pegawai adminstratif,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di
Universitas Syiah Kuala, Aceh, Senin (2/9).

Menurutnya, perkembangan teknologi secara pasti telah mengubah gaya hidup
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu, perubahan teknologi juga
mengubah sistem produksi, sistem distribusi, gaya konsumsi dan gaya hidup
masyarakat.

Baca Juga :  Masjid Istiqlal Batal Gelar Salat Idulfitri

Karenanya, salah satu cara menghadapi perubahan itu dengan meningkatkan
kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Seluruh SDM harus membekali
diri dengan keahlian teknis.

“Yang kita hadapi di masa datang ialah bagaimana mendidik keterampilan
sekaligus bagaimana juga meningkatkan inovasi pada bidang yang kita kuasai atau
efisiensi kerja,” jelasnya.

Selain mengubah gaya hidup dan kebutuhan, perkembangan teknologi juga
berpengaruh pada perilaku bisnis dan kerja masyarakat. Dahulu, untuk membentuk
sebuah usaha memerlukan lokasi kantor dan banyak tenaga kerja.

Tapi sekarang, bekerja dari rumah dan terhubung jaringan internet membuat
masyarakat dapat memulai usaha bisnis.

“Banyak cara bisnis yang berubah. Di zaman saya, berbisnis itu pokoknya
kita punya industri, punya pabrik, punya tanah, punya kantor, punya pegawai
yang banyak dan ada untung,” ujarnya.

Baca Juga :  Gara-gara Aplikasi, Dua Anggota Dewan Nyaris Adu Jotos

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah mendukung upaya peningkatan
kualitas SDM. Salah satu caranya dengan menaikan anggaran pada dunia pendidikan
dan penyediaan pelatihan.

“Jadi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan diharapkan dapat
mengoptimalkan pelatihan bagi mahasiswa dan lulusan universitas yang belum
mendapat pekerjaan,” katanya. (gw/fin/kpc)

JAKARTA – Pemerintah berencana akan mengurangi
pegawai negeri sipil (PNS) tenaga administrasi di lingkungan instansi
pemerintahan. Sementara PNS dengan keahlian teknis justru akan ditambah.
Kebijakan tersebut dilakukan menyusul adanya perubahan kebutuhan dan gaya hidup
di era disrupsi.

“Ada kecenderungan pegawai administrasi berkurang, tetapi pegawai untuk
pekerjaan teknis akan bertambah. Oleh karena itu di kalangan Pemerintah, kita
akan kurangi pegawai adminstratif,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di
Universitas Syiah Kuala, Aceh, Senin (2/9).

Menurutnya, perkembangan teknologi secara pasti telah mengubah gaya hidup
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu, perubahan teknologi juga
mengubah sistem produksi, sistem distribusi, gaya konsumsi dan gaya hidup
masyarakat.

Baca Juga :  Masjid Istiqlal Batal Gelar Salat Idulfitri

Karenanya, salah satu cara menghadapi perubahan itu dengan meningkatkan
kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Seluruh SDM harus membekali
diri dengan keahlian teknis.

“Yang kita hadapi di masa datang ialah bagaimana mendidik keterampilan
sekaligus bagaimana juga meningkatkan inovasi pada bidang yang kita kuasai atau
efisiensi kerja,” jelasnya.

Selain mengubah gaya hidup dan kebutuhan, perkembangan teknologi juga
berpengaruh pada perilaku bisnis dan kerja masyarakat. Dahulu, untuk membentuk
sebuah usaha memerlukan lokasi kantor dan banyak tenaga kerja.

Tapi sekarang, bekerja dari rumah dan terhubung jaringan internet membuat
masyarakat dapat memulai usaha bisnis.

“Banyak cara bisnis yang berubah. Di zaman saya, berbisnis itu pokoknya
kita punya industri, punya pabrik, punya tanah, punya kantor, punya pegawai
yang banyak dan ada untung,” ujarnya.

Baca Juga :  Gara-gara Aplikasi, Dua Anggota Dewan Nyaris Adu Jotos

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah mendukung upaya peningkatan
kualitas SDM. Salah satu caranya dengan menaikan anggaran pada dunia pendidikan
dan penyediaan pelatihan.

“Jadi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan diharapkan dapat
mengoptimalkan pelatihan bagi mahasiswa dan lulusan universitas yang belum
mendapat pekerjaan,” katanya. (gw/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru