25.3 C
Jakarta
Sunday, October 26, 2025

Joni Harta: Perubahan Iklim Tak Terhindarkan, DLH Kalteng Fokus Perkuat Ketahanan Lingkungan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin terasa di berbagai sektor. Cuaca ekstrem dan pola hujan tidak menentu disebut telah berdampak pada sektor pertanian, kesehatan, dan sumber daya air di Kalteng.

Kepala DLH Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta, mengatakan perubahan iklim adalah tantangan global yang harus dihadapi dengan strategi terukur dan sinergi antar pihak.

“Perubahan iklim tidak bisa dihindari, tapi bisa diantisipasi dengan langkah adaptif yang nyata dan terencana,” ujarnya saat kegiatan kick-off meeting lintas sektor di Palangka Raya.

Ia menambahkan, Program Kampung Iklim (ProKlim) menjadi ujung tombak DLH dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Program ini sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk periode 2025–2030.

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemkab Seruyan Gelar Penanaman Mangrove

Selain itu, DLH Kalteng juga tengah memprioritaskan pembangunan UPT Pengolahan Limbah Medis, yang akan menjadi pusat pengelolaan limbah berbahaya dan beracun (B3) dari fasilitas kesehatan.

“Kami ingin memastikan limbah medis tidak mencemari lingkungan dan tetap dikelola dengan aman,” tegasnya.

Menurut Joni, keberhasilan menghadapi perubahan iklim sangat bergantung pada keterlibatan semua pihak — mulai dari pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga masyarakat.

“Kuncinya ada di sinergi. Dengan kerja sama yang kuat, Kalimantan Tengah bisa lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim,” tutupnya. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin terasa di berbagai sektor. Cuaca ekstrem dan pola hujan tidak menentu disebut telah berdampak pada sektor pertanian, kesehatan, dan sumber daya air di Kalteng.

Kepala DLH Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta, mengatakan perubahan iklim adalah tantangan global yang harus dihadapi dengan strategi terukur dan sinergi antar pihak.

“Perubahan iklim tidak bisa dihindari, tapi bisa diantisipasi dengan langkah adaptif yang nyata dan terencana,” ujarnya saat kegiatan kick-off meeting lintas sektor di Palangka Raya.

Ia menambahkan, Program Kampung Iklim (ProKlim) menjadi ujung tombak DLH dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Program ini sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk periode 2025–2030.

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemkab Seruyan Gelar Penanaman Mangrove

Selain itu, DLH Kalteng juga tengah memprioritaskan pembangunan UPT Pengolahan Limbah Medis, yang akan menjadi pusat pengelolaan limbah berbahaya dan beracun (B3) dari fasilitas kesehatan.

“Kami ingin memastikan limbah medis tidak mencemari lingkungan dan tetap dikelola dengan aman,” tegasnya.

Menurut Joni, keberhasilan menghadapi perubahan iklim sangat bergantung pada keterlibatan semua pihak — mulai dari pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga masyarakat.

“Kuncinya ada di sinergi. Dengan kerja sama yang kuat, Kalimantan Tengah bisa lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim,” tutupnya. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru