PROKALTENG.CO – Waktu sarapan ternyata tak kalah penting dari menu yang dikonsumsi. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa kebiasaan menunda sarapan justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan bahkan berpotensi mempersingkat usia seseorang.
Selama ini, banyak orang menganggap sarapan hanya rutinitas sederhana untuk mengisi tenaga di pagi hari. Padahal, di balik kebiasaan itu tersimpan pengaruh besar terhadap sistem metabolisme tubuh, kadar gula darah, hingga keseimbangan hormon. Ahli kesehatan pun menegaskan, waktu terbaik untuk sarapan dapat menjadi kunci umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Communications Medicine menemukan bahwa orang yang sering menunda waktu sarapan memiliki risiko kematian dini lebih tinggi dibanding mereka yang makan lebih awal. Setiap satu jam keterlambatan sarapan disebut dapat meningkatkan risiko kematian hingga 8–11 persen.
“Tubuh manusia memiliki jam biologis atau ritme sirkadian yang berfungsi mengatur metabolisme, hormon, dan energi. Sarapan di waktu yang tepat membantu tubuh bekerja lebih optimal sejak pagi,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Para ahli menyarankan agar seseorang sarapan dalam satu hingga dua jam setelah bangun tidur. Pasalnya, tubuh mengalami kondisi “puasa alami” selama tidur, sehingga membutuhkan asupan nutrisi untuk memulihkan energi dan menstabilkan kadar gula darah. Sarapan lebih awal juga membantu menyalakan metabolisme tubuh agar pembakaran kalori berjalan lebih efisien.
Penelitian lain yang dimuat dalam jurnal Clocks & Sleep memperkuat temuan tersebut. Studi itu menyebut sarapan pagi hari dapat meningkatkan respons hormon GLP-1 (Glucagon-Like Peptide-1) — hormon yang membantu mengatur nafsu makan dan menjaga keseimbangan gula darah.
Dengan begitu, sarapan di waktu yang konsisten setiap hari membantu tubuh menerima sinyal alami untuk bangun dan aktif. Pola makan teratur ini juga mendukung kesehatan jantung, menjaga berat badan, dan meningkatkan produktivitas.
Namun, ahli gizi juga mengingatkan agar memperhatikan menu sarapan. Hindari makanan tinggi gula dan lemak seperti kue manis, sereal kemasan, donat, atau croissant. Makanan tersebut memang memberi energi instan, tapi cepat membuat tubuh lemas kembali.
Selain itu, daging olahan seperti bacon, sosis, dan hot dog sebaiknya dibatasi karena mengandung kolesterol tinggi dan natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Yogurt manis kemasan pun sebaiknya diganti dengan yogurt tawar tanpa pemanis yang bisa dipadukan dengan buah segar atau biji-bijian.
Kebiasaan kecil seperti mengatur jam makan ternyata dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang. Jadi, jangan hanya fokus pada apa yang dimakan, tapi juga kapan waktu terbaik untuk menikmatinya. (jawapos.com)