27.5 C
Jakarta
Thursday, October 9, 2025

Badai Salju di Lereng Timur Everest, 1.000 Pendaki Terjebak di Tibet

BADAI salju ekstrem melanda lereng timur Gunung Everest di wilayah Tibet sejak Sabtu (4/10), menyebabkan sekitar 1.000 pendaki terjebak di area Everest Base Camp.

Menurut laporan media China yang dikutip Senin (6/10), hujan salju lebat disertai jarak pandang yang menurun drastis hingga kurang dari satu meter membuat akses evakuasi sangat sulit.

Pendaki yang berada di kamp dasar terpaksa berlindung di dalam tenda karena jalanan licin dan tertutup es.

Di beberapa titik, salju begitu tebal hingga menimbun tenda-tenda sepenuhnya. Bahkan yak, hewan pengangkut barang khas Himalaya, tidak mampu bergerak akibat medan yang tertutup salju.

Meski sebagian pendaki berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sekitar 1.000 orang masih dilaporkan terjebak dan membutuhkan bantuan.

Baca Juga :  Orang yang Sangat Cerdas Tidak Akan Terjebak dalam 9 Situasi Ini

Beberapa di antaranya mengalami hipotermia dan berada dalam kondisi serius. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari warga desa, pemandu profesional, dan aparat lokal tengah berupaya menuju lokasi, namun gangguan komunikasi dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama.

Evakuasi dilakukan dengan bantuan alat berat untuk membersihkan jalur salju menuju kamp yang berada di ketinggian sekitar 4.900 meter di atas permukaan laut.

Pihak berwenang setempat telah mengeluarkan imbauan agar wisatawan menunda perjalanan ke wilayah tersebut dan terus memantau pengumuman resmi.

Gunung Everest, atau Chomolungma dalam bahasa lokal, merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya dan terletak di perbatasan antara China dan Nepal.

Dengan ketinggian 8.849 meter di atas permukaan laut, Everest menjadi gunung tertinggi di dunia dan destinasi favorit para pendaki internasional.

Baca Juga :  7 Pendaki Gunung Bawang di Kalbar Tersambar Petir, Satu Tewas dan 6 Luka-luka

Menurut otoritas China, sebanyak 13.764 turis asing tercatat mengunjungi sisi China dari Everest sepanjang tahun 2024.

Badai salju yang melanda lereng timur Gunung Everest menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, memicu krisis kemanusiaan di kawasan wisata ekstrem tersebut.

Dengan lebih dari seribu turis terjebak dan kondisi cuaca yang belum membaik, upaya penyelamatan terus dilakukan secara bertahap.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini di destinasi wisata berisiko tinggi seperti Everest. (ant/nur/jpg)

 

BADAI salju ekstrem melanda lereng timur Gunung Everest di wilayah Tibet sejak Sabtu (4/10), menyebabkan sekitar 1.000 pendaki terjebak di area Everest Base Camp.

Menurut laporan media China yang dikutip Senin (6/10), hujan salju lebat disertai jarak pandang yang menurun drastis hingga kurang dari satu meter membuat akses evakuasi sangat sulit.

Pendaki yang berada di kamp dasar terpaksa berlindung di dalam tenda karena jalanan licin dan tertutup es.

Di beberapa titik, salju begitu tebal hingga menimbun tenda-tenda sepenuhnya. Bahkan yak, hewan pengangkut barang khas Himalaya, tidak mampu bergerak akibat medan yang tertutup salju.

Meski sebagian pendaki berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sekitar 1.000 orang masih dilaporkan terjebak dan membutuhkan bantuan.

Baca Juga :  Orang yang Sangat Cerdas Tidak Akan Terjebak dalam 9 Situasi Ini

Beberapa di antaranya mengalami hipotermia dan berada dalam kondisi serius. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari warga desa, pemandu profesional, dan aparat lokal tengah berupaya menuju lokasi, namun gangguan komunikasi dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama.

Evakuasi dilakukan dengan bantuan alat berat untuk membersihkan jalur salju menuju kamp yang berada di ketinggian sekitar 4.900 meter di atas permukaan laut.

Pihak berwenang setempat telah mengeluarkan imbauan agar wisatawan menunda perjalanan ke wilayah tersebut dan terus memantau pengumuman resmi.

Gunung Everest, atau Chomolungma dalam bahasa lokal, merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya dan terletak di perbatasan antara China dan Nepal.

Dengan ketinggian 8.849 meter di atas permukaan laut, Everest menjadi gunung tertinggi di dunia dan destinasi favorit para pendaki internasional.

Baca Juga :  7 Pendaki Gunung Bawang di Kalbar Tersambar Petir, Satu Tewas dan 6 Luka-luka

Menurut otoritas China, sebanyak 13.764 turis asing tercatat mengunjungi sisi China dari Everest sepanjang tahun 2024.

Badai salju yang melanda lereng timur Gunung Everest menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, memicu krisis kemanusiaan di kawasan wisata ekstrem tersebut.

Dengan lebih dari seribu turis terjebak dan kondisi cuaca yang belum membaik, upaya penyelamatan terus dilakukan secara bertahap.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini di destinasi wisata berisiko tinggi seperti Everest. (ant/nur/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru