PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – DPRD Kota Palangka Raya mengingatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar memastikan pengelolaan limbah dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah berjalan sesuai standar lingkungan. Pengawasan dinilai penting untuk mencegah pencemaran dan menjaga kenyamanan warga di sekitar lokasi dapur.
Anggota Komisi I DPRD Palangka Raya, Hatir Sata Tarigan, menilai aktivitas dapur Sekolah Pusat Produksi Gizi (SPPG) yang melayani ribuan porsi makanan setiap hari berpotensi menimbulkan limbah dalam jumlah besar jika tidak dikelola dengan baik.
“Dalam satu hari, satu dapur bisa memproduksi hingga 3.000 porsi makanan untuk program MBG. Aktivitas sebesar itu tentu menghasilkan sisa makanan yang harus ditangani secara layak agar tidak mencemari lingkungan,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Hatir, sebelum dapur tersebut beroperasi, seharusnya DLH telah melakukan kajian lingkungan secara menyeluruh. Langkah itu penting untuk memastikan tersedianya sistem pengelolaan limbah yang aman bagi lingkungan dan tidak menimbulkan keluhan warga.
“DLH mestinya melakukan kajian lebih dulu sebelum dapur beroperasi. Minimal ada tempat penampungan dan sistem pembuangan limbah yang sesuai standar, agar aktivitas dapur tidak mengganggu ketenangan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Ia juga meminta DLH melakukan pemantauan rutin terhadap pengelolaan limbah di setiap dapur SPPG. Hal ini untuk memastikan tidak ada dampak negatif yang timbul seiring berjalannya program MBG.
“Program ini bagus dan berdampak luas, tapi perlu diawasi sejak awal. Jangan sampai niat baik memberi makan bergizi gratis justru menimbulkan persoalan lingkungan,” pungkas Hatir. (jef)