32.9 C
Jakarta
Friday, October 3, 2025

Dinas TPHP Kalteng Dorong Petani Cabai Terapkan Pengendalian Hama Terpadu

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO  – Petani Cabai di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas mengikuti Sekolah Lapang Budidaya Cabai, berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), Rabu (01/10/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang ini,  dimasudkan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya cabai dengan konsep pengendalian hama terpadu,  meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keahlian petani/kelompok tani dalam menganalisa data dan informasi agroekosistem, memasyarakatkan dan melembagakan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam pengelolaan usahatani dan meningkatkan pengamanan produksi terhadap gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rendy Lesmana, mengapresiasi kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu ini.

Baca Juga :  Tekankan Pembangunan Merata, Gubernur Kalteng: Harus Selaras dari Pusat Hingga Desa

“Sekolah Lapang merupakan salah satu kegiatan yang dianggap solutif dalam rangka pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Cabai.  Serangan hama pada tanaman cabai apabila tidak dikendalikan secepat mungkin dapat menyebabkan kehilangan hasil panen Cabai”, ucap Rendy Lesmana

Ia menjelaskan, Sekolah Lapang merupakan program kegiatan Dinas TPHP Kalteng melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam tugas menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.

Lebih lanjut, Rendy Lesmana mengatakan bahwa,  masalah OPT merupakan hal yang sangat kompleks yang terjadi dari interaksi antara komponen-komponen agroekosistem dan campur tangan manusia dalam mengelolanya.

Baca Juga :  Kadis PUPR Kalteng Turun Langsung Bagikan 1.250 Masker

Sehingga diperlukan suatu konsep untuk mengatasi masalah OPT yang lebih efisien, efektif dan lebih bersahabat dengan lingkungan. Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan jawaban alternatif yang memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dalam mengatasi masalah OPT.

Dari kegiatan SLPHT, para petani cabai yang telah mengikuti dan lebih memahami teknik budidaya cabai hingga pengolahan pasca panen. Diantaranya mengasah kemampuan petani dalam mengindetifikasi untuk tanamannya sendiri maupun kelompok, termasuk meningkatkan ketrampilan dalam menanggulangi pengendalian hama dan penyakit (TPHP).(mmckalteng)

 

 

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO  – Petani Cabai di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas mengikuti Sekolah Lapang Budidaya Cabai, berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), Rabu (01/10/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang ini,  dimasudkan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya cabai dengan konsep pengendalian hama terpadu,  meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keahlian petani/kelompok tani dalam menganalisa data dan informasi agroekosistem, memasyarakatkan dan melembagakan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam pengelolaan usahatani dan meningkatkan pengamanan produksi terhadap gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rendy Lesmana, mengapresiasi kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu ini.

Baca Juga :  Tekankan Pembangunan Merata, Gubernur Kalteng: Harus Selaras dari Pusat Hingga Desa

“Sekolah Lapang merupakan salah satu kegiatan yang dianggap solutif dalam rangka pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Cabai.  Serangan hama pada tanaman cabai apabila tidak dikendalikan secepat mungkin dapat menyebabkan kehilangan hasil panen Cabai”, ucap Rendy Lesmana

Ia menjelaskan, Sekolah Lapang merupakan program kegiatan Dinas TPHP Kalteng melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam tugas menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.

Lebih lanjut, Rendy Lesmana mengatakan bahwa,  masalah OPT merupakan hal yang sangat kompleks yang terjadi dari interaksi antara komponen-komponen agroekosistem dan campur tangan manusia dalam mengelolanya.

Baca Juga :  Kadis PUPR Kalteng Turun Langsung Bagikan 1.250 Masker

Sehingga diperlukan suatu konsep untuk mengatasi masalah OPT yang lebih efisien, efektif dan lebih bersahabat dengan lingkungan. Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan jawaban alternatif yang memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dalam mengatasi masalah OPT.

Dari kegiatan SLPHT, para petani cabai yang telah mengikuti dan lebih memahami teknik budidaya cabai hingga pengolahan pasca panen. Diantaranya mengasah kemampuan petani dalam mengindetifikasi untuk tanamannya sendiri maupun kelompok, termasuk meningkatkan ketrampilan dalam menanggulangi pengendalian hama dan penyakit (TPHP).(mmckalteng)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru