PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan praktik destructive fishing yang merusak keberlanjutan sumber daya perikanan.
Menurutnya, destructive fishing bukan hanya masalah lingkungan, melainkan juga ancaman terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Jika populasi ikan menurun drastis, maka pendapatan nelayan juga ikut terpuruk,” katanya, Rabu (3/9).
Sri menegaskan, kerusakan ekosistem akibat bahan peledak, racun, maupun setrum tidak bisa dianggap sepele.
“Kerusakan itu bukan hanya untuk hari ini, tapi bisa berdampak sampai bertahun-tahun ke depan,” ujarnya.
Ia menilai, solusi untuk mengatasi permasalahan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Diperlukan dukungan dari masyarakat, aparat, hingga organisasi lokal untuk bersama-sama melakukan pengawasan.
“Kalau kita kompak, maka destructive fishing bisa diberantas. Tujuan kita sederhana: menjaga kelestarian ikan untuk generasi mendatang sekaligus menjaga mata pencaharian nelayan,” pungkasnya.(hfz)