27.3 C
Jakarta
Wednesday, May 7, 2025

Soal Bajakah, Ini yang Akan Dilakukan Dinkes Kalteng

PALANGKA RAYA – Kabar kayu Bajakah yang mampu
menyembuhkan kanker, menarik perhatian seantero Tanah Air, bahkan dunia
internasional. Namun di balik viralnya kemujaraban tumbuhan khas Kalimantan
itu, juga masih menyisakan tanda tanya, terutama dari sisi medis.

Selain itu, akibat banyaknya pemburu Bajakah, pun menimbulkan kekhawatiran
tersendiri.

Karena itulah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah langsung mengambil
langkah-langkah antisipatif. Bahkan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran secara
langsung menginstruksikan jajarannya agar membantu agar Bajakah bisa dipatenkan
sebagai hasil penelitian putra-putri Bumi Tambun Bungai.

Guna mendukung agar hasil penelitian yang dilakukan siswa-siswa SMAN 2
Palangka Raya tentang Bajakah ini bisa segera dipatenkan, gubernur pun telah menginstruksikan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng untuk segera memfasilitasi dilakukannya riset
lanjutan.

Baca Juga :  Pasien Positif Corona di Kalteng Bertambah, Kini 4 Orang

“Sesuai instruksi pak gubernur, Dinas Kesehatan akan membantu fasilitasi
riset lanjutan Bajakah ini. Hal itu selain agar bisa dipatenkan, juga untuk
mengetahui lebih lanjut bagaimana agar Bajakah ini dapat menjadi bahan baku
obat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, dr Suyuti Syamsul, Kamis
(22/8/2019).

Menurut Suyuti, riset ini nantinya tidak hanya sampai pada penemuan bahan
baku obat. Tetapi diharapkan bisa sampai pada tahapan pembuatan obat dengan
bahan baku alami.

“Itu yang akan kami lakukan. Jika bisa sampai membuat obatnya maka
akan lebih bagus,” ujarnya.

Namun diakui Suyuti, untuk melakukan riset tentang Bajakah yang mampu
menjadi obat, bukanlah hal yang mudah dan cepat. Pasalnya, Bajakah yang ada di
Kalteng diketahui memiliki spesies atau jenis yang sangat banyak.

Baca Juga :  Dari Kamar Isolasi Covid-19, Wali Kota Fairid Naparin Sampaikan Pesan

“Kebetulan jenis Bajakah ini kalau tidak salah ada sekitar 200-an,
jika harus meriset 200 spesies maka membutuhkan waktu yang sangat laman. Karena
itu, kami akan menggali dulu informasi sebanyak-banyaknya tentang jenis-jenis
Bajakah yang bisa menjadi obat ini. Dan kami pun mengharapkan informasi dari
masyarakat yang mengetahuinya, dan bisa menyampaikan informasi tentang Bajakah
ini kepada kami,” pungkas Suyuti. (atm/nto)

PALANGKA RAYA – Kabar kayu Bajakah yang mampu
menyembuhkan kanker, menarik perhatian seantero Tanah Air, bahkan dunia
internasional. Namun di balik viralnya kemujaraban tumbuhan khas Kalimantan
itu, juga masih menyisakan tanda tanya, terutama dari sisi medis.

Selain itu, akibat banyaknya pemburu Bajakah, pun menimbulkan kekhawatiran
tersendiri.

Karena itulah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah langsung mengambil
langkah-langkah antisipatif. Bahkan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran secara
langsung menginstruksikan jajarannya agar membantu agar Bajakah bisa dipatenkan
sebagai hasil penelitian putra-putri Bumi Tambun Bungai.

Guna mendukung agar hasil penelitian yang dilakukan siswa-siswa SMAN 2
Palangka Raya tentang Bajakah ini bisa segera dipatenkan, gubernur pun telah menginstruksikan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng untuk segera memfasilitasi dilakukannya riset
lanjutan.

Baca Juga :  Pasien Positif Corona di Kalteng Bertambah, Kini 4 Orang

“Sesuai instruksi pak gubernur, Dinas Kesehatan akan membantu fasilitasi
riset lanjutan Bajakah ini. Hal itu selain agar bisa dipatenkan, juga untuk
mengetahui lebih lanjut bagaimana agar Bajakah ini dapat menjadi bahan baku
obat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, dr Suyuti Syamsul, Kamis
(22/8/2019).

Menurut Suyuti, riset ini nantinya tidak hanya sampai pada penemuan bahan
baku obat. Tetapi diharapkan bisa sampai pada tahapan pembuatan obat dengan
bahan baku alami.

“Itu yang akan kami lakukan. Jika bisa sampai membuat obatnya maka
akan lebih bagus,” ujarnya.

Namun diakui Suyuti, untuk melakukan riset tentang Bajakah yang mampu
menjadi obat, bukanlah hal yang mudah dan cepat. Pasalnya, Bajakah yang ada di
Kalteng diketahui memiliki spesies atau jenis yang sangat banyak.

Baca Juga :  Dari Kamar Isolasi Covid-19, Wali Kota Fairid Naparin Sampaikan Pesan

“Kebetulan jenis Bajakah ini kalau tidak salah ada sekitar 200-an,
jika harus meriset 200 spesies maka membutuhkan waktu yang sangat laman. Karena
itu, kami akan menggali dulu informasi sebanyak-banyaknya tentang jenis-jenis
Bajakah yang bisa menjadi obat ini. Dan kami pun mengharapkan informasi dari
masyarakat yang mengetahuinya, dan bisa menyampaikan informasi tentang Bajakah
ini kepada kami,” pungkas Suyuti. (atm/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru