31.1 C
Jakarta
Saturday, August 9, 2025

Kasus Karhutla Capai 77, DPRD Minta Pemko Perkuat Pengawasan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Palangka Raya. Data yang diterima Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, mencatat sepanjang 2025 sudah ada 77 kasus yang menghanguskan 23,30 hektare lahan.

“Berdasarkan data yang saya terima, hingga saat ini telah terjadi 77 kasus karhutla yang menghanguskan total 23,30 hektare lahan. Ini sudah menjadi kekhawatiran kita ya,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Sri menilai kondisi ini sebagai peringatan serius. Pemerintah kota diminta meningkatkan pencegahan secara terukur dan berkelanjutan. Menurutnya, langkah antisipasi jauh lebih efektif ketimbang menunggu api meluas.

“Saya minta kepada Pemerintah Kota Palangka Raya untuk meningkatkan upaya pencegahan, dengan melakukan patroli dan sosialisasi yang masif kepada warga, terutama kepada pemangku kepentingan di tingkat bawah, seperti RT dan RW,” ucapnya.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya Tegaskan Komitmen Antikorupsi dalam Peringatan Hakordia 2024

Patroli ke wilayah rawan karhutla harus menjadi prioritas, apalagi di musim kemarau. Keberadaan petugas di lapangan diyakini bisa mempercepat deteksi dini.

“Lahan-lahan kering yang berdekatan dengan permukiman penduduk juga perlu menjadi perhatian,” tambahnya.

Ia juga mendorong sinergi BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, kelurahan, kecamatan, dan masyarakat dalam pengawasan wilayah. Partisipasi warga dinilai krusial sebagai garda terdepan pencegahan karhutla.

Kabut asap akibat karhutla, kata Sri, tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan, terutama anak-anak dan lansia. Karena itu, pencegahan harus menjadi agenda utama.

“Pemerintah harus rutin melakukan sosialisasi, terutama di wilayah pinggiran kota yang masih sering melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian. Ini harus dihentikan,” tegasnya. (jef)

Baca Juga :  Tenaga Pendidik di Pedesaan Dinilai Masih Kurang

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Palangka Raya. Data yang diterima Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, mencatat sepanjang 2025 sudah ada 77 kasus yang menghanguskan 23,30 hektare lahan.

“Berdasarkan data yang saya terima, hingga saat ini telah terjadi 77 kasus karhutla yang menghanguskan total 23,30 hektare lahan. Ini sudah menjadi kekhawatiran kita ya,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Sri menilai kondisi ini sebagai peringatan serius. Pemerintah kota diminta meningkatkan pencegahan secara terukur dan berkelanjutan. Menurutnya, langkah antisipasi jauh lebih efektif ketimbang menunggu api meluas.

“Saya minta kepada Pemerintah Kota Palangka Raya untuk meningkatkan upaya pencegahan, dengan melakukan patroli dan sosialisasi yang masif kepada warga, terutama kepada pemangku kepentingan di tingkat bawah, seperti RT dan RW,” ucapnya.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya Tegaskan Komitmen Antikorupsi dalam Peringatan Hakordia 2024

Patroli ke wilayah rawan karhutla harus menjadi prioritas, apalagi di musim kemarau. Keberadaan petugas di lapangan diyakini bisa mempercepat deteksi dini.

“Lahan-lahan kering yang berdekatan dengan permukiman penduduk juga perlu menjadi perhatian,” tambahnya.

Ia juga mendorong sinergi BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, kelurahan, kecamatan, dan masyarakat dalam pengawasan wilayah. Partisipasi warga dinilai krusial sebagai garda terdepan pencegahan karhutla.

Kabut asap akibat karhutla, kata Sri, tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan, terutama anak-anak dan lansia. Karena itu, pencegahan harus menjadi agenda utama.

“Pemerintah harus rutin melakukan sosialisasi, terutama di wilayah pinggiran kota yang masih sering melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian. Ini harus dihentikan,” tegasnya. (jef)

Baca Juga :  Tenaga Pendidik di Pedesaan Dinilai Masih Kurang

Terpopuler

Artikel Terbaru

/