27.4 C
Jakarta
Friday, October 3, 2025

Isu Beras Oplosan Meluas, DPRD Gunung Mas Minta Pengawasan Diperketat

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Isu beras oplosan kembali mencuat dan mulai meresahkan warga di sejumlah daerah, termasuk Kalimantan Tengah. Kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan pangan mendorong kalangan legislatif angkat bicara.

Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas, Nomi Aprilia, menyoroti peredaran beras yang tidak sesuai standar dan meminta agar dinas terkait memperketat pengawasan di semua lini distribusi.

“Persoalan ini bisa berdampak besar, bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memengaruhi kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan,” tegas Nomi, saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).

Ia meminta pengawasan tidak hanya reaktif terhadap laporan masyarakat, tetapi harus dilakukan secara aktif, terutama di gudang penyimpanan dan jalur distribusi.

“Kalau harapan kita jangan sampai hanya menunggu laporan saja. Akan tetapi harus turun langsung mengecek dan memastikan distribusi beras benar-benar bebas dari beras oplosan dan praktik curang,” kata Nomi Aprilia.

Baca Juga :  Kehadiran PLN di Tiga Desa Damang Batu Disambut Baik Anggota DPRD Gumas

Dalam upaya pencegahan, Nomi juga mengimbau masyarakat agar lebih jeli dan teliti saat membeli beras, terutama yang dalam kemasan. Ia mengingatkan konsumen untuk memperhatikan label, berat bersih, izin edar, serta kondisi fisik beras sebelum membeli.

“Apabila ada hal yang mencurigakan, baik dari segi kualitas maupun kemasan, lebih baik segera laporkan ke pihak pasar atau dinas terkait, sehingga perlu adanya kesadaran dari konsumen terkait hal tersebut,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Gunung Mas, Eigh Manto, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pengawasan di lapangan. Termasuk tes screening guna memastikan tidak ada kandungan berbahaya pada beras yang beredar.

Baca Juga :  Pentingnya Perhatian Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat Lokal

“Tujuan utama dari kegiatan tes klorine ini adalah memastikan beras yang beredar di wilayah Gunung Mas benar-benar aman dikonsumsi. Aman dari sisi kandungan kimia, maupun aspek oplosan yang bisa mengganggu kandungan gizi. Ini bagian dari proteksi kami untuk konsumen,” ujar Eigh Manto.

Ia menambahkan, pengujian dilakukan terhadap berbagai jenis beras yang umum dijual di pasaran seperti beras ketan, Sariwangi, Mayori, Pangkoh/Supadi, Siam Anjir, dan Lahap. Semua sampel telah diuji menggunakan alat pendeteksi zat pemutih, dan hasilnya tidak ditemukan kandungan klorine. (nya)

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Isu beras oplosan kembali mencuat dan mulai meresahkan warga di sejumlah daerah, termasuk Kalimantan Tengah. Kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan pangan mendorong kalangan legislatif angkat bicara.

Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas, Nomi Aprilia, menyoroti peredaran beras yang tidak sesuai standar dan meminta agar dinas terkait memperketat pengawasan di semua lini distribusi.

“Persoalan ini bisa berdampak besar, bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memengaruhi kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan,” tegas Nomi, saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).

Ia meminta pengawasan tidak hanya reaktif terhadap laporan masyarakat, tetapi harus dilakukan secara aktif, terutama di gudang penyimpanan dan jalur distribusi.

“Kalau harapan kita jangan sampai hanya menunggu laporan saja. Akan tetapi harus turun langsung mengecek dan memastikan distribusi beras benar-benar bebas dari beras oplosan dan praktik curang,” kata Nomi Aprilia.

Baca Juga :  Kehadiran PLN di Tiga Desa Damang Batu Disambut Baik Anggota DPRD Gumas

Dalam upaya pencegahan, Nomi juga mengimbau masyarakat agar lebih jeli dan teliti saat membeli beras, terutama yang dalam kemasan. Ia mengingatkan konsumen untuk memperhatikan label, berat bersih, izin edar, serta kondisi fisik beras sebelum membeli.

“Apabila ada hal yang mencurigakan, baik dari segi kualitas maupun kemasan, lebih baik segera laporkan ke pihak pasar atau dinas terkait, sehingga perlu adanya kesadaran dari konsumen terkait hal tersebut,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Gunung Mas, Eigh Manto, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pengawasan di lapangan. Termasuk tes screening guna memastikan tidak ada kandungan berbahaya pada beras yang beredar.

Baca Juga :  Pentingnya Perhatian Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat Lokal

“Tujuan utama dari kegiatan tes klorine ini adalah memastikan beras yang beredar di wilayah Gunung Mas benar-benar aman dikonsumsi. Aman dari sisi kandungan kimia, maupun aspek oplosan yang bisa mengganggu kandungan gizi. Ini bagian dari proteksi kami untuk konsumen,” ujar Eigh Manto.

Ia menambahkan, pengujian dilakukan terhadap berbagai jenis beras yang umum dijual di pasaran seperti beras ketan, Sariwangi, Mayori, Pangkoh/Supadi, Siam Anjir, dan Lahap. Semua sampel telah diuji menggunakan alat pendeteksi zat pemutih, dan hasilnya tidak ditemukan kandungan klorine. (nya)

Terpopuler

Artikel Terbaru