Persebaya Surabaya bisa jadi memiliki salah satu pemain paling fleksibel di Super League 2025/2026. Dialah Dejan Tumbas, pemain asal Serbia yang kini menjadi senjata rahasia Eduardo Perez di skuad Green Force.
Dejan Tumbas bukan pemain biasa, meski direkrut sebagai striker utama di era Paul Munster. Kini, di bawah komando pelatih anyar Eduardo Perez, Tumbas justru menunjukkan potensi luar biasa sebagai pemain serba bisa.
Tak tanggung-tanggung, mantan pemain Krivaja ini sudah pernah dimainkan di sembilan posisi berbeda sepanjang karier profesionalnya.Dari penyerang tengah hingga bek kiri, semuanya bisa diperankan oleh pemain bertinggi 1,87 meter ini.
Hal tersebut terlihat di awal era Eduardo Perez bersama Persebaya Surabaya musim ini. Dalam dua laga uji coba pramusim, Tumbas diplot sebagai fullback kiri menggantikan Koko Ari yang masih dalam masa pemulihan cedera.
Padahal musim lalu, dia sempat ditarik ke lini tengah sebagai gelandang bertahan oleh Munster.Perubahan posisi drastis itu sempat jadi pertanyaan banyak pendukung Persebaya Surabaya yang menunggu ketajamannya di lini depan.
Namun kini situasi berubah. Perez justru melihat potensi besar pada fleksibilitas Tumbas yang bisa ditempatkan hampir di seluruh lini lapangan.Secara statistik, Tumbas paling produktif saat bermain sebagai penyerang tengah. Dari 23 penampilan di posisi itu, ia berhasil mencetak 7 gol dan 3 assist, kontribusi yang cukup solid untuk seorang striker modern.
Menariknya, saat dimainkan di posisi sayap kiri, kontribusinya tak kalah mencolok. Dalam 13 laga, ia mampu mencetak 6 gol dan 1 assist, membuktikan naluri golnya juga tajam dari sisi lapangan.
Saat dimainkan di sayap kanan, Tumbas memang belum mencetak gol, namun ia tetap menyumbang 1 assist dari 11 laga. Pergerakannya yang dinamis dan kemampuan crossing dari sisi kanan membuatnya tetap punya nilai tambah.
Di posisi bek kanan, ia juga sudah bermain sebanyak 11 kali. Meski tak mencetak gol, ia kembali mencatat 1 assist, menandakan kemampuannya bertahan dan menyerang seimbang.
Pemain kelahiran 5 Agustus 1999 itu juga sempat dicoba sebagai gelandang tengah sebanyak 7 kali. Meski tak mencetak gol maupun assist, kehadirannya membantu keseimbangan permainan di lini tengah.
Dejan bahkan pernah bermain sebagai bek tengah dalam 5 pertandingan. Ia tampil cukup solid meski bukan posisi naturalnya.Gelandang kanan dan gelandang serang juga pernah dia jajal masing-masing dalam 4 dan 2 laga. Ini menunjukkan tak ada posisi yang benar-benar asing bagi Dejan Tumbas.
Kondisi ini tentu membuat Eduardo Perez bisa tersenyum lebar. Dalam kompetisi yang panjang dan ketat, pemain versatile seperti Tumbas adalah aset yang sangat berharga.Dengan kemampuannya menyesuaikan diri di berbagai posisi, Tumbas bisa menjadi kartu As terselubung Persebaya Surabaya musim ini. Ia bisa menjadi solusi darurat jika ada pemain cedera, akumulasi kartu, atau rotasi tim yang ketat.
Apalagi nilai pasarnya yang kini mencapai Rp 3,48 miliar tergolong cukup murah jika dibandingkan kontribusinya. Tak banyak pemain dengan fleksibilitas seperti dia di Super League.
Keberadaan Tumbas jelas memberi kedalaman skuad yang signifikan bagi Persebaya Surabaya. Eduardo Perez bisa dengan mudah melakukan eksperimen formasi tanpa mengorbankan stabilitas tim.
Saat ini, kontrak Dejan Tumbas bersama Persebaya Surabaya masih berlangsung hingga 30 Juni 2026. Artinya, Green Force masih punya cukup waktu untuk mengembangkan potensi dan memaksimalkan kontribusinya.
Dengan usia 25 tahun, ia masih berada di usia emas pesepakbola profesional. Jika konsisten, bukan tidak mungkin Tumbas akan jadi tulang punggung Persebaya Surabaya di berbagai kompetisi musim ini.
Dejan Tumbas memang tidak hanya soal statistik. Ia adalah simbol kerja keras dan adaptasi, yang jarang dimiliki oleh pemain asing di Liga Indonesia.Perjalanan kariernya dari Yugoslavia ke Super League penuh dengan transformasi. Dan kini, di bawah komando pelatih asal Spanyol, waktunya bagi Tumbas untuk menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.
Apakah akan tetap bertahan sebagai pemain belakang atau kembali ke posisi striker andalan? Itu masih jadi teka-teki menarik yang patut dinanti oleh Bonek dan Bonita. Namun satu hal yang pasti, Dejan Tumbas kini menjelma sebagai pemain serba bisa yang bisa mengisi hampir seluruh lini di lapangan.
Dan Persebaya Surabaya kini punya senjata rahasia yang bisa digunakan kapan saja untuk membalikkan keadaan.
Dengan jadwal Super League yang semakin padat dan ketat, peran pemain serbabisa seperti Tumbas bakal sangat menentukan. Eduardo Perez sudah melihat potensi itu, dan publik Surabaya tinggal menunggu hasilnya di lapangan.(jpc)