31.8 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Semangat Gotong Royong Harus Terus Ditingkatkan

PALANGKA RAYA – Semangat gotong royong harus terus
ditingkatkan di tengah-tengah masyarakat modern seperti sekarang. Walikota
Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan hal tersebut sesuai dengan tema
Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XVI yakni dengan
semangat gotong royong mari kita tingkatkan peran aktif masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat kota Palangka Raya yang maju, rukun dan sejahtera.

“Karena dalam membangun bangsa, kita harus lakukan
dengan cara musyawarah dan bergotong-royong dalam bekerja,” kata Fairid
Naparin dalam sambutannya saat acara Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM) ke-XVI, Hari Kesatuan Gerak-PKK ke-47, Hari Keluarga
Nasional Ke-26 tingkat Kota Palangka Raya dan Maja Lewu Tahun 2019 di Water
Front City Flamboyan Bawah Kota Palangka Raya, Senin (5/8/2019).

Baca Juga :  Camat dan Kades Sudah Bergerak

Ia juga mengatakan kekuatan rakyat Indonesia adalah gotong
royong yang merupakan modal sosial. Hak tersebut dilakukan rakyat Indonesia
secara bahu membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan halangan serta
tantangan.

“Juru kunci yang hadir di tengah-tengah masyarakat
adalah camat, lurah, ketua RW dan ketua RT, dalam segala sesuatu keputusan
harus putuskan bersama-sama. Sehingga gotong royong bisa dimaknai bukan hanya
sebatas kata-kata atau bahkan jargon,” tuturnya.

Ia mengungkapkan gotong royong harus diaktualisasikan
maupun dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak mudah untuk
menjalankan semangat gotong royong di tengah-tengah zaman modern, era
globalisasi dan era digitalisasi yang makin individual dan cenderung persaingan
kompetitif.

“Faktanya masih banyak dari kita yang masih menyukai
kerja dengan sendiri-sendiri dibandingkan bekerja sama, egonya lebih menonjol
dibandingkan sinergi dan kerjasama,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengunjung Museum Kayu Menurun Drastis

 

Lebih lanjut, ia mengatakan semangat gotong royong harus
ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak atau generasi muda.
Agar mereka senantiasa bermusyawarah dalam bekerja dan selalu terselip semangat
gotong royong.

 

“Makanya harus diajarkan melalui kegiatan-kegiatan
yang nyata bukan hanya sekedar wacana,” ucapnya.

Sebagai tambahan, ia juga mengingatkan terhadap penyerahan
alat kebersihan kepada lurah Langkai harus secepatnya digunakan, jika perlu
setelah selesai acara tersebut bekasnya harus dibersihkan secara bersama-sama.
(atm)

PALANGKA RAYA – Semangat gotong royong harus terus
ditingkatkan di tengah-tengah masyarakat modern seperti sekarang. Walikota
Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan hal tersebut sesuai dengan tema
Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XVI yakni dengan
semangat gotong royong mari kita tingkatkan peran aktif masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat kota Palangka Raya yang maju, rukun dan sejahtera.

“Karena dalam membangun bangsa, kita harus lakukan
dengan cara musyawarah dan bergotong-royong dalam bekerja,” kata Fairid
Naparin dalam sambutannya saat acara Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM) ke-XVI, Hari Kesatuan Gerak-PKK ke-47, Hari Keluarga
Nasional Ke-26 tingkat Kota Palangka Raya dan Maja Lewu Tahun 2019 di Water
Front City Flamboyan Bawah Kota Palangka Raya, Senin (5/8/2019).

Baca Juga :  Camat dan Kades Sudah Bergerak

Ia juga mengatakan kekuatan rakyat Indonesia adalah gotong
royong yang merupakan modal sosial. Hak tersebut dilakukan rakyat Indonesia
secara bahu membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan halangan serta
tantangan.

“Juru kunci yang hadir di tengah-tengah masyarakat
adalah camat, lurah, ketua RW dan ketua RT, dalam segala sesuatu keputusan
harus putuskan bersama-sama. Sehingga gotong royong bisa dimaknai bukan hanya
sebatas kata-kata atau bahkan jargon,” tuturnya.

Ia mengungkapkan gotong royong harus diaktualisasikan
maupun dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak mudah untuk
menjalankan semangat gotong royong di tengah-tengah zaman modern, era
globalisasi dan era digitalisasi yang makin individual dan cenderung persaingan
kompetitif.

“Faktanya masih banyak dari kita yang masih menyukai
kerja dengan sendiri-sendiri dibandingkan bekerja sama, egonya lebih menonjol
dibandingkan sinergi dan kerjasama,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengunjung Museum Kayu Menurun Drastis

 

Lebih lanjut, ia mengatakan semangat gotong royong harus
ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak atau generasi muda.
Agar mereka senantiasa bermusyawarah dalam bekerja dan selalu terselip semangat
gotong royong.

 

“Makanya harus diajarkan melalui kegiatan-kegiatan
yang nyata bukan hanya sekedar wacana,” ucapnya.

Sebagai tambahan, ia juga mengingatkan terhadap penyerahan
alat kebersihan kepada lurah Langkai harus secepatnya digunakan, jika perlu
setelah selesai acara tersebut bekasnya harus dibersihkan secara bersama-sama.
(atm)

Terpopuler

Artikel Terbaru