NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Akses vital penghubung Desa Jemuat dan Desa Kina, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, terputus akibat perusakan Jembatan Robau.
Kejadian ini telah berbuntut panjang dan kini memasuki jalur hukum, meninggalkan warga Desa Jemuat – salah satu desa terpencil di Kabupaten Lamanda dalam kondisi terisolasi. Mereka kini terpaksa mengandalkan jalur sungai menggunakan perahu untuk mobilitas keluar desa.
Kepala Desa Jemuat, Kandar, membenarkan bahwa kasus perusakan Jembatan Robau tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Kasus ini sudah berlanjut ke jalur hukum, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” ujar Kandar kepada wartawan, Kamis (3/6/2025).
Kronologi kejadian bermula pada Selasa, 1 Juli 2025, sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang warga Desa Jemuat yang hendak menuju Nanga Bulik menggunakan mobil, terhenti di Jembatan Robau, tepatnya di dekat SMP Satap 3 Kina. Betapa terkejutnya mereka mendapati jembatan tersebut telah terbelah dua.
“Ada bekas potongan yang diduga dilakukan menggunakan chainsaw (Sinso),” ungkap Kandar.
Lebih memprihatinkan lagi, jalan alternatif melalui sungai pun dihadang dengan batang pohon yang sengaja ditebang, sehingga akses keluar desa benar-benar terputus total.
Setelah menerima laporan tersebut, Kandar bersama warga langsung menuju lokasi untuk memastikan kondisi jembatan. Dugaan mereka terbukti; Jembatan Robau, yang dibangun menggunakan dana desa tahun 2024, telah dirusak. Identitas pelaku perusakan masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian.
“Karena jembatan ini merupakan fasilitas umum milik pemerintah, saya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kudangan,” tegas Kandar.
Ia berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas dan pelakunya diproses sesuai hukum yang berlaku. Perusakan Jembatan Robau bukan hanya sekadar tindakan vandalisme, tetapi juga telah mengganggu aktivitas warga dan akses lalu lintas umum secara signifikan.
Kehilangan akses jalan darat ini menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang cukup besar bagi masyarakat Desa Jemuat.
“Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap pelaku dan memberikan keadilan bagi masyarakat yang terdampak,” harapnya.
Dampak Peristiwa:
Peristiwa ini menimbulkan sejumlah dampak serius bagi masyarakat Desa Jemuat, antara lain:
– Isolasi: Desa Jemuat terisolasi dari akses jalan darat, sehingga mobilitas warga sangat terbatas.
– Hambatan Ekonomi: Aktivitas ekonomi warga terhambat, terutama bagi mereka yang bergantung pada akses jalan untuk berdagang atau mengangkut hasil pertanian.
– Keterbatasan Akses Layanan: Akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan menjadi lebih sulit.
Masyarakat Desa Jemuat berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku perusakan Jembatan Robau dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
“Warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki jembatan dan mengembalikan akses jalan darat yang vital bagi kehidupan mereka. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga dan melindungi infrastruktur publik sebagai aset berharga bagi masyarakat,” tandasnya. (bib)