26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pembacok Dosen dan Mahasiswi Ngaku Ada Bisikan Aneh

PALANGKA RAYA-Untuk memastikan kondisi kejiwaan
AN, pembacok dosen dan mahasiswi itu, penyidik Satreskrim Polresta Palangka
Raya membawa pemuda 20 tahun itu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei. Hasil
pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, namun akan
dipastikan terlebih dahulu oleh dokter ahli kejiwaan. Hal itu disampaikan
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, kemarin (11/8).

“Pelaku pembacokan ini saat diinterograsi
cukup baik menjawab semua pertanyaan dengan normal, nanti akan kami dalami lagi
kasusnya karena dari penuturan pelaku dia ada mengalami bisikan-bisikan yang
aneh,”katanya.

Pihaknya belum menentukan langkah-langkah
hukum. Masih memastikan dulu kondisi kejiawaan yang bersangkutan. “Apabila
pelaku kondisi kejiwaannya nanti baik-baik saja, maka akan dikenakan Pasal 351
tentang Penganiayaan,”ujarnya.

Baca Juga :  Rumah Korban Pembunuhan Akan Dibongkar

Hana (46), ibu dari pelaku menuturkan bahwa
dirinya pada saat kejadian tidak ada di rumah, karena saat itu sedang
membersihkan kebun.

“Sejak 2019 anak saya pernah di rawat di RSJ,
dan sekarang statusnya masih dalam rawat jalan,” terangnya kepada awak
media saat ditemui di Mapolresta Palangka Raya sebelum ikut ke RSJ untuk
memeriksa kondisi kejiwaan anaknya.

Selain itu, dirinya mengaku bahwa anaknya
sampai saat ini masih rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter jiwa yang
menanganinya, bahkan selama ini anaknya tidak pernah melakukan penganiayaan.

Dirinya merasa sedih dan sakit hati saat
mengetahui anaknya melakukan penganiayaan terhadap seorang dosen dan mahasiswi
UPR, padahal dirinya juga bekerja di kampus tersebut sebagai cleaning servis.

Baca Juga :  Tikungan Maut Makan Korban, 1 Tewas dan 1 Sekarat

“Saya terkejut setelah menerima kabar kalau
anak saya melakukan pembacokan, sedih dan sakit hati,” ungkapnya dengan
raut wajah yang sedih meskipun sedikit tertutupi oleh masker yang digunakannya.

PALANGKA RAYA-Untuk memastikan kondisi kejiwaan
AN, pembacok dosen dan mahasiswi itu, penyidik Satreskrim Polresta Palangka
Raya membawa pemuda 20 tahun itu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei. Hasil
pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, namun akan
dipastikan terlebih dahulu oleh dokter ahli kejiwaan. Hal itu disampaikan
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, kemarin (11/8).

“Pelaku pembacokan ini saat diinterograsi
cukup baik menjawab semua pertanyaan dengan normal, nanti akan kami dalami lagi
kasusnya karena dari penuturan pelaku dia ada mengalami bisikan-bisikan yang
aneh,”katanya.

Pihaknya belum menentukan langkah-langkah
hukum. Masih memastikan dulu kondisi kejiawaan yang bersangkutan. “Apabila
pelaku kondisi kejiwaannya nanti baik-baik saja, maka akan dikenakan Pasal 351
tentang Penganiayaan,”ujarnya.

Baca Juga :  Rumah Korban Pembunuhan Akan Dibongkar

Hana (46), ibu dari pelaku menuturkan bahwa
dirinya pada saat kejadian tidak ada di rumah, karena saat itu sedang
membersihkan kebun.

“Sejak 2019 anak saya pernah di rawat di RSJ,
dan sekarang statusnya masih dalam rawat jalan,” terangnya kepada awak
media saat ditemui di Mapolresta Palangka Raya sebelum ikut ke RSJ untuk
memeriksa kondisi kejiwaan anaknya.

Selain itu, dirinya mengaku bahwa anaknya
sampai saat ini masih rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter jiwa yang
menanganinya, bahkan selama ini anaknya tidak pernah melakukan penganiayaan.

Dirinya merasa sedih dan sakit hati saat
mengetahui anaknya melakukan penganiayaan terhadap seorang dosen dan mahasiswi
UPR, padahal dirinya juga bekerja di kampus tersebut sebagai cleaning servis.

Baca Juga :  Tikungan Maut Makan Korban, 1 Tewas dan 1 Sekarat

“Saya terkejut setelah menerima kabar kalau
anak saya melakukan pembacokan, sedih dan sakit hati,” ungkapnya dengan
raut wajah yang sedih meskipun sedikit tertutupi oleh masker yang digunakannya.

Terpopuler

Artikel Terbaru