Arema FC kembali membuat kejutan di bursa transfer Liga 1 Indonesia 2025/2026. Tim berjuluk Singo Edan itu resmi melengkapi slot pemain asingnya yang seluruhnya didominasi aroma Brasil dengan total nilai fantastis Rp 38,24 miliar.
Langkah ini diumumkan secara resmi lewat akun Instagram Arema FC pada Selasa (1/7/2025). Pemain kedelapan yang diperkenalkan adalah bek asal Brasil, Yann Motta Pinto.
Kehadiran Yann Motta menandai rampungnya susunan delapan pemain asing Arema FC untuk musim baru. Motta juga menjadi potongan terakhir dalam puzzle skuad Samba milik pelatih baru Arema FC, Marcos Santos.
Yann Motta bukanlah sosok asing di kancah Liga 1 Indonesia. Pemain berusia 25 tahun itu pernah memperkuat Persija Jakarta di musim 2021.
Usai petualangannya di Indonesia, Motta kembali ke Brasil dan membela Corumbaense pada musim 2023/2024. Setelah itu, ia sempat tak memiliki klub sebelum akhirnya digaet Arema FC.
Nilai pasaran Yann Motta saat ini mencapai Rp 4,35 miliar. Ia menjadi pemain asing terakhir yang direkrut Arema FC sekaligus mempertegas warna Brasil yang kuat dalam tubuh tim.
Sebelum Motta, pemain asing ketujuh yang direkrut adalah Odivan Koerich. Pemain belakang asal Brasil itu memiliki nilai pasaran Rp 1,74 miliar.
Arema FC memang terlihat konsisten membangun skuad dengan filosofi pelatih barunya yang juga berasal dari Brasil. Tak hanya pelatih kepala Marcos Santos, jajaran asisten pelatih pun turut berasal dari Negeri Samba.
Faktor tersebut membuat pemilihan pemain banyak mengarah ke kompatriot senegara pelatih. Kini, delapan pemain asing Arema FC semuanya berasal dari Brasil.
Beberapa di antaranya adalah nama-nama anyar seperti Paulinho Moccelin yang dibanderol Rp 10,43 miliar. Kemudian ada Valdeci Moreira yang memiliki nilai Rp 6,95 miliar.
Keduanya diproyeksikan sebagai motor serangan Singo Edan musim depan. Skill individu dan pengalaman mereka dinilai mampu mengangkat performa tim.
Selain para pemain baru, Arema FC juga mempertahankan empat pemain asing dari musim sebelumnya. Mereka adalah Lucas Frigeri, Thales Lira, Dalberto Luan Belo, dan Julian Guevara.
Lucas Frigeri yang berposisi sebagai kiper memiliki nilai pasaran sebesar Rp 869,08 juta. Sementara Thales Lira, bek tengah asal Brasil, bernilai Rp 5,21 miliar.
Dalberto Luan Belo yang berposisi sebagai striker utama masih menjadi andalan di lini depan. Pemain berusia 30 tahun itu memiliki nilai Rp 3,91 miliar.
Adapun Julian Guevara tetap menjadi pilihan utama di lini tengah dengan nilai Rp 2,61 miliar. Ia akan menjadi tandem penting bagi rekrutan anyar Pablo Oliveira yang nilainya Rp 2,17 miliar.
Jika ditotal, delapan pemain asing Arema FC memiliki nilai pasar mencapai Rp 38,24 miliar. Jumlah ini menjadi sinyal kuat Arema FC siap bersaing di papan atas musim 2025/2026.
Meski bergerak senyap, Arema FC membuktikan diri sangat serius membentuk skuad kompetitif. Pemilihan pemain dilakukan secara matang dan selaras dengan filosofi pelatih.
Kehadiran delapan pemain asing asal Brasil ini juga membentuk chemistry yang diharapkan lebih cepat terbentuk. Apalagi komunikasi di lapangan bakal lebih mudah karena latar belakang budaya yang sama.
Langkah ini juga menjadi sinyal bagi rival-rival di Liga 1 untuk mewaspadai kekuatan baru Singo Edan. Dengan pelatih dan pemain yang berasal dari negara sepak bola terbesar di dunia, Arema FC tidak main-main musim ini.
Pengumuman Yann Motta juga menepis berbagai rumor pemain asing yang sebelumnya dikaitkan dengan Arema FC. Kini semua slot asing telah terisi dan fokus tim akan diarahkan ke persiapan taktik.
Arema FC pun menjadi klub pertama di Liga 1 musim ini yang menyusun skuad asing full asal Brasil. Hal ini bisa menjadi keunggulan tersendiri di tengah persaingan kompetisi yang semakin ketat.
Tak hanya memberikan sentuhan gaya bermain Amerika Selatan, pemain-pemain ini juga diharapkan membawa semangat juang tinggi. Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Arema FC untuk bangkit musim ini.
Dengan nilai pasar total Rp 38,24 miliar, skuad asing Arema FC masuk dalam jajaran paling bernilai di Liga 1 Indonesia 2025/2026. Manajemen pun kini tinggal menanti hasil kerja keras ini di atas lapangan.
Singo Edan telah bergerak tanpa banyak suara, namun gebrakannya kini menggema seantero sepak bola Indonesia. Musim depan, Stadion Gajayana siap jadi saksi ambisi Arema FC yang membara.
Delapan pemain asing asal Brasil kini menjadi tulang punggung skuad yang akan diturunkan Marcos Santos. Semuanya disiapkan untuk mengembalikan kejayaan Arema FC di kasta tertinggi.
Skuad sudah terbentuk, pelatih sudah siap, kini saatnya membuktikan di lapangan. Apakah proyek Samba ini akan menjadi sukses besar atau justru tekanan berat? Kita tunggu gebrakannya!. (jpc)