PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah berlangsung selama empat hari, kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan SDM Sekolah dalam Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi bagi jenjang SMA se-Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi ditutup, Jumat (20/6).
Penutupan berlangsung di Hotel M Bahalap, dan diwarnai dengan penyampaian arahan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng Muhammad Reza Prabowo, melalui Plt Sekdisdik Kalteng, Safrudin.
Dalam sambutannya, Reza Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, narasumber, dan panitia atas kontribusinya menyukseskan kegiatan bimtek tersebut.
Ia menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar agenda rutin, namun menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa sekolah harus menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik.
“Saya yakin, Bapak/Ibu peserta pulang tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga semangat baru sebagai agen perubahan di sekolah masing-masing,” katanya, belum lama ini.
Ia juga menegaskan komitmen Dinas Pendidikan dalam mendukung visi Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dalam memprioritaskan pembangunan pendidikan. Dukungan tersebut diwujudkan melalui program sekolah gratis, peningkatan akses pendidikan berkualitas, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berkeadaban.
“Sebagai generasi muda yang dipercaya memimpin dinas strategis ini, saya ingin nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberagaman benar-benar hadir di setiap ruang kelas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek, Apip Purnomo, dalam laporannya menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan mendapat respons antusias dari peserta. Selama empat hari, para peserta aktif berdiskusi, berbagi praktik baik, dan mensimulasikan penanganan kasus perundungan serta intoleransi di lingkungan sekolah.
Sebagai langkah lanjutan, peserta diminta segera membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang aktif di sekolah masing-masing, melakukan sosialisasi hasil bimtek kepada guru dan siswa, serta membangun sistem pelaporan dan perlindungan yang berpihak pada korban.
“Jangan ragu untuk memulai dan melindungi. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tutup Reza Prabowo.
Penutupan bimtek ini diharapkan menjadi tonggak awal penguatan ekosistem pendidikan di Kalteng yang lebih berdaya, berbudaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.(hfz)