28.8 C
Jakarta
Thursday, June 12, 2025

ASN Kalteng Dibina Lewat Pengajian, Gubernur Dorong Keseimbangan Iman dan Tugas Negara

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Upaya memperkuat karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus digalakkan. Salah satunya melalui pengajian rutin sebagai bagian dari pembinaan mental dan spiritual bagi pegawai beragama Islam, yang digelar di Masjid Al-Amanah, Komplek Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara berkala ini dihadiri ASN dan tenaga kontrak, sebagai sarana meningkatkan pemahaman keagamaan sekaligus membentuk pribadi berintegritas. Dalam pengajian tersebut, Pemprov Kalteng menghadirkan Asep Soliqin, Dosen Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, untuk menyampaikan ceramah bertema makna kurban dan puasa dalam Islam.

“Ibadah kurban adalah wujud nyata pengorbanan kepada Allah, terutama pada Hari Raya Iduladha, sementara puasa seperti Ramadhan dan Arafah melatih pengendalian diri,” ujarnya.

Baca Juga :  Tanamkan Nilai-nilai Kebangsaan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengutip pandangan Mazhab Syafi’i, Asep menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kelebihan harta di luar kebutuhan pokok selama hari raya Iduladha dan tiga hari tasyriq (ayam al-tasyriq), maka ia wajib berkurban. Ia juga menegaskan bahwa kewajiban kurban bukan hanya sekali seumur hidup, melainkan setiap tahun selama seseorang memiliki kemampuan.

Lebih lanjut, Asep mengingatkan bahwa Rasulullah SAW mengecam orang yang enggan berkurban padahal memiliki kemampuan. “Barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban tetapi tidak mau melakukannya, maka jangan sekali-kali mendekati tempat salat kami,” kutipnya dari sebuah hadis.

Menurut Asep, kurban mengajarkan nilai pengorbanan dan keyakinan bahwa meninggalkan sesuatu demi Allah akan diganti dengan yang lebih baik. “Semakin besar kurban seseorang, maka semakin besar pula potensi terwujudnya keinginan yang diharapkan,” tuturnya.

Baca Juga :  Salat Id di Jantung Palangka Raya, Gubernur Kalteng Ajak Warga Bersatu

Ia juga menekankan pentingnya mencari rezeki halal untuk keluarga. Rezeki yang diperoleh dengan cara halal diyakini membawa keberkahan dan ketenangan, sedangkan rezeki haram justru bisa mendatangkan masalah.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran yang dikenal sebagai pemimpin religius, terus mendorong pembinaan spiritual di kalangan ASN. Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan penuh terhadap pengajian bulanan dan program pembinaan lainnya.

Gubernur juga tak henti mengingatkan pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan rohani. Menurutnya, aparatur yang beriman kuat akan lebih mampu menjalankan tugas secara jujur, amanah, dan bertanggung jawab. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Upaya memperkuat karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus digalakkan. Salah satunya melalui pengajian rutin sebagai bagian dari pembinaan mental dan spiritual bagi pegawai beragama Islam, yang digelar di Masjid Al-Amanah, Komplek Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara berkala ini dihadiri ASN dan tenaga kontrak, sebagai sarana meningkatkan pemahaman keagamaan sekaligus membentuk pribadi berintegritas. Dalam pengajian tersebut, Pemprov Kalteng menghadirkan Asep Soliqin, Dosen Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, untuk menyampaikan ceramah bertema makna kurban dan puasa dalam Islam.

“Ibadah kurban adalah wujud nyata pengorbanan kepada Allah, terutama pada Hari Raya Iduladha, sementara puasa seperti Ramadhan dan Arafah melatih pengendalian diri,” ujarnya.

Baca Juga :  Tanamkan Nilai-nilai Kebangsaan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengutip pandangan Mazhab Syafi’i, Asep menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kelebihan harta di luar kebutuhan pokok selama hari raya Iduladha dan tiga hari tasyriq (ayam al-tasyriq), maka ia wajib berkurban. Ia juga menegaskan bahwa kewajiban kurban bukan hanya sekali seumur hidup, melainkan setiap tahun selama seseorang memiliki kemampuan.

Lebih lanjut, Asep mengingatkan bahwa Rasulullah SAW mengecam orang yang enggan berkurban padahal memiliki kemampuan. “Barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban tetapi tidak mau melakukannya, maka jangan sekali-kali mendekati tempat salat kami,” kutipnya dari sebuah hadis.

Menurut Asep, kurban mengajarkan nilai pengorbanan dan keyakinan bahwa meninggalkan sesuatu demi Allah akan diganti dengan yang lebih baik. “Semakin besar kurban seseorang, maka semakin besar pula potensi terwujudnya keinginan yang diharapkan,” tuturnya.

Baca Juga :  Salat Id di Jantung Palangka Raya, Gubernur Kalteng Ajak Warga Bersatu

Ia juga menekankan pentingnya mencari rezeki halal untuk keluarga. Rezeki yang diperoleh dengan cara halal diyakini membawa keberkahan dan ketenangan, sedangkan rezeki haram justru bisa mendatangkan masalah.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran yang dikenal sebagai pemimpin religius, terus mendorong pembinaan spiritual di kalangan ASN. Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan penuh terhadap pengajian bulanan dan program pembinaan lainnya.

Gubernur juga tak henti mengingatkan pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan rohani. Menurutnya, aparatur yang beriman kuat akan lebih mampu menjalankan tugas secara jujur, amanah, dan bertanggung jawab. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru