27.6 C
Jakarta
Friday, June 6, 2025

IdulAdha 1446 H, Spirit Keikhlasan dan Solidaritas Untuk Indonesia yang Inklusif

Oleh: Drs. Mukhtarudin

HARI ini, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh penjuru Indonesia merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah dengan penuh khidmat.

Di tengah suasana pagi yang cerah, jutaan umat Muslim berkumpul di masjid dan lapangan untuk melaksanakan shalat Idul Adha menyembelih hewan qurban, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Sebagai seorang Muslim dan wakil rakyat dari Kalimantan Tengah, saya melihat Iduladha bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi sebuah panggilan mendalam untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan solidaritas sosial yang menjadi inti ajaran Islam.

Momentum ini juga menjadi cermin bagi kita, para pemangku kebijakan, untuk mengevaluasi tanggung jawab kami dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Keikhlasan Nabi Ibrahim: Pelajaran untuk Pemimpin Bangsa

Kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, yang menjadi inti perayaan Iduladha, adalah simbol keikhlasan yang tak tertandingi.

Ibrahim rela mengorbankan apa yang paling dicintainya demi memenuhi perintah Allah, sementara Ismail menunjukkan ketaatan dan keteguhan iman yang luar biasa.

Kisah ini bukan hanya tentang pengorbanan fisik, tetapi juga tentang kesiapan untuk melepaskan ego, kepentingan pribadi, dan kenyamanan demi kebaikan yang lebih besar.

Baca Juga :  Hardiknas 2024, Mukhtarudin: Pendidikan Kunci Ciptakan SDM Bagi Generasi Penerus Bangsa

Sebagai anggota DPR RI, saya merasakan bahwa keikhlasan ini adalah nilai yang harus diterjemahkan ke dalam pengabdian kepada rakyat.

Kurban, Simbol Solidaritas di Tengah Ketimpangan

Iduladha juga mengajarkan kita tentang solidaritas melalui ibadah qurban. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat adalah wujud nyata kepedulian sosial, karena kemajuan bangsa hanya dapat dicapai jika kita saling berbagi.

Selain itu, Iduladha juga mengingatkan kita akan pentingnya persatuan di tengah dinamika politik yang sering kali memecah belah.

Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus meneladani semangat Ismail yang rela menerima takdir dengan penuh keimanan. Perbedaan pendapat adalah hal wajar, tetapi semangat kebersamaan harus tetap menjadi perekat.

Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, dari Sabang sampai Merauke, untuk menjadikan Iduladha sebagai titik balik untuk memperkuat harmoni sosial.

Mari kita jadikan momentum ini untuk saling mendukung, baik melalui tindakan kecil seperti berbagi dengan tetangga, maupun melalui langkah besar seperti mendukung pembangunan yang inklusif.

Baca Juga :  Legislator Golkar: Mari Perkuat Ikatan Kebangsaan Pasca Pemilu 2024

Di tengah dinamika politik yang kadang memecah belah, nilai pengorbanan dan kebersamaan yang diajarkan Iduladha harus menjadi pengingat bahwa kita adalah satu bangsa.

Tak lupa, Saya ingin mengapresiasi masyarakat Kalimantan Tengah yang terus menunjukkan semangat gotong royong dalam setiap perayaan Iduladha Tahun 2025 ini.

Upaya keras panitia kurban di desa-desa, maupun relawan dalam mendistribusikan daging, dan antusiasme jamaah dalam shalat Iduladha tahun 2025 adalah bukti bahwa nilai-nilai luhur Iduladha masih hidup di tengah masyarakat.

Kepada umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, saya megucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Semoga ibadah kita diterima Allah SWT, dan semangat pengorbanan yang kita hayati hari ini menjadi pendorong untuk terus berkontribusi bagi kebaikan bersama.

Mari kita jadikan Idul Adha 2025 M sebagai momentum untuk menyemai keikhlasan, memperkuat solidaritas, dan memikul tanggung jawab sebagai bagian dari bangsa yang besar.

*) Penulis adalah Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI, Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah

Oleh: Drs. Mukhtarudin

HARI ini, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh penjuru Indonesia merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah dengan penuh khidmat.

Di tengah suasana pagi yang cerah, jutaan umat Muslim berkumpul di masjid dan lapangan untuk melaksanakan shalat Idul Adha menyembelih hewan qurban, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Sebagai seorang Muslim dan wakil rakyat dari Kalimantan Tengah, saya melihat Iduladha bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi sebuah panggilan mendalam untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan solidaritas sosial yang menjadi inti ajaran Islam.

Momentum ini juga menjadi cermin bagi kita, para pemangku kebijakan, untuk mengevaluasi tanggung jawab kami dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Keikhlasan Nabi Ibrahim: Pelajaran untuk Pemimpin Bangsa

Kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, yang menjadi inti perayaan Iduladha, adalah simbol keikhlasan yang tak tertandingi.

Ibrahim rela mengorbankan apa yang paling dicintainya demi memenuhi perintah Allah, sementara Ismail menunjukkan ketaatan dan keteguhan iman yang luar biasa.

Kisah ini bukan hanya tentang pengorbanan fisik, tetapi juga tentang kesiapan untuk melepaskan ego, kepentingan pribadi, dan kenyamanan demi kebaikan yang lebih besar.

Baca Juga :  Hardiknas 2024, Mukhtarudin: Pendidikan Kunci Ciptakan SDM Bagi Generasi Penerus Bangsa

Sebagai anggota DPR RI, saya merasakan bahwa keikhlasan ini adalah nilai yang harus diterjemahkan ke dalam pengabdian kepada rakyat.

Kurban, Simbol Solidaritas di Tengah Ketimpangan

Iduladha juga mengajarkan kita tentang solidaritas melalui ibadah qurban. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat adalah wujud nyata kepedulian sosial, karena kemajuan bangsa hanya dapat dicapai jika kita saling berbagi.

Selain itu, Iduladha juga mengingatkan kita akan pentingnya persatuan di tengah dinamika politik yang sering kali memecah belah.

Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus meneladani semangat Ismail yang rela menerima takdir dengan penuh keimanan. Perbedaan pendapat adalah hal wajar, tetapi semangat kebersamaan harus tetap menjadi perekat.

Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, dari Sabang sampai Merauke, untuk menjadikan Iduladha sebagai titik balik untuk memperkuat harmoni sosial.

Mari kita jadikan momentum ini untuk saling mendukung, baik melalui tindakan kecil seperti berbagi dengan tetangga, maupun melalui langkah besar seperti mendukung pembangunan yang inklusif.

Baca Juga :  Legislator Golkar: Mari Perkuat Ikatan Kebangsaan Pasca Pemilu 2024

Di tengah dinamika politik yang kadang memecah belah, nilai pengorbanan dan kebersamaan yang diajarkan Iduladha harus menjadi pengingat bahwa kita adalah satu bangsa.

Tak lupa, Saya ingin mengapresiasi masyarakat Kalimantan Tengah yang terus menunjukkan semangat gotong royong dalam setiap perayaan Iduladha Tahun 2025 ini.

Upaya keras panitia kurban di desa-desa, maupun relawan dalam mendistribusikan daging, dan antusiasme jamaah dalam shalat Iduladha tahun 2025 adalah bukti bahwa nilai-nilai luhur Iduladha masih hidup di tengah masyarakat.

Kepada umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, saya megucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Semoga ibadah kita diterima Allah SWT, dan semangat pengorbanan yang kita hayati hari ini menjadi pendorong untuk terus berkontribusi bagi kebaikan bersama.

Mari kita jadikan Idul Adha 2025 M sebagai momentum untuk menyemai keikhlasan, memperkuat solidaritas, dan memikul tanggung jawab sebagai bagian dari bangsa yang besar.

*) Penulis adalah Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI, Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah

Terpopuler

Artikel Terbaru

/