30.2 C
Jakarta
Friday, June 6, 2025

Bonus Demografi, 6,2 Juta Lapangan Kerja Menanti dari Sektor Energi

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi sektor energi Mukhtarudin menyambut baik proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menargetkan penciptaan 6,2 juta lapangan kerja hingga tahun 2030.

Proyeksi ini berasal dari tiga sektor utama, yakni ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, serta industri ekosistem kendaraan listrik.

“Proyeksi 6,2 juta lapangan kerja hingga 2030 adalah peluang emas untuk memanfaatkan bonus demografi dan sumber daya alam Indonesia guna mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif,” tutur Mukhtarudin, Rabu (4/6/2025).

Sekretaris Fraksi Golkar DPR ini membeberkan sejumlah langkah prioritas untuk memastikan target ini tercapai secara inklusif dan berkelanjutan.

Komisi XII menyoroti pentingnya percepatan pengembangan energi terbarukan sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, yang menargetkan tambahan kapasitas 10 GW dari tenaga hidro, 4,7 GW dari surya, dan 3 GW dari geothermal.

Proyeksi ini diperkirakan menciptakan hingga 1 juta lapangan kerja langsung di wilayah penghasil energi, terutama melalui proyek pembangkit listrik dan infrastruktur jaringan.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ingatkan Peningkatan Kualitas SDM Para Pelaku UMKM Hadapi Tantangan Zaman

Sementara, mineral dan Batu Bara, kata Mukhtarudin sektor ini diharapkan tetap menjadi penyumbang lapangan kerja melalui hilirisasi mineral, seperti nikel untuk baterai kendaraan listrik.

“Namun, kami meminta pemerintah untuk memitigasi dampak penurunan permintaan batu bara global, yang dapat mengurangi pekerjaan di sektor ini,” imbuh Mukhtarudin.

Mengingat, politisi Dapil Kalteng ini mengaku berdasarkan laporan menyebutkan bahwa pekerjaan di sektor batu bara bisa turun hingga separuh dari puncaknya pada 2030, sehingga diperlukan program pelatihan ulang bagi pekerja.

Sedangkan, Industri ekosistem kendaraan listrik, Mukhtarudin mengatakan dengan target produksi 13 juta sepeda motor listrik dan 2,2 juta mobil listrik hingga 2030, sektor ini menjadi prioritas untuk menciptakan lapangan kerja di bidang manufaktur, produksi baterai, dan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

“Fraksi Golkar mendorong investasi asing yang mendukung transfer teknologi dan pemberdayaan tenaga kerja lokal,” beber Mukhtarudin.

Baca Juga :  Komisi VII DPR RI: Industri Manufaktur Indonesia Kian Menggeliat

Adapun, langkah prioritas Komisi XII guna mendukung proyeksi ini yakni meningkatkan kompetensi tenaga kerja fokus menyelenggarakan pelatihan vokasi di bidang energi terbarukan, teknologi baterai, dan pengolahan mineral.

“Ya, program ini saya kira penting menargetkan generasi muda, khususnya di wilayah penghasil energi seperti Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan,” ujar Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, DPR, dan sektor swasta untuk memastikan target 6,2 juta lapangan kerja tercapai.

Menurut Mukhtarudin proyeksi tiga sektor utama ini sebagai tonggak penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Karena keberhasilan proyeksi 6,2 juta lapangan kerja ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin transisi energi di ASEAN,” pungkas Mukhtarudin.

Fraksi Golkar Senayan akan terus mendorong sinergi antarpihak dan memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah penghasil energi dan mineral. (tim)

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi sektor energi Mukhtarudin menyambut baik proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menargetkan penciptaan 6,2 juta lapangan kerja hingga tahun 2030.

Proyeksi ini berasal dari tiga sektor utama, yakni ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, serta industri ekosistem kendaraan listrik.

“Proyeksi 6,2 juta lapangan kerja hingga 2030 adalah peluang emas untuk memanfaatkan bonus demografi dan sumber daya alam Indonesia guna mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif,” tutur Mukhtarudin, Rabu (4/6/2025).

Sekretaris Fraksi Golkar DPR ini membeberkan sejumlah langkah prioritas untuk memastikan target ini tercapai secara inklusif dan berkelanjutan.

Komisi XII menyoroti pentingnya percepatan pengembangan energi terbarukan sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, yang menargetkan tambahan kapasitas 10 GW dari tenaga hidro, 4,7 GW dari surya, dan 3 GW dari geothermal.

Proyeksi ini diperkirakan menciptakan hingga 1 juta lapangan kerja langsung di wilayah penghasil energi, terutama melalui proyek pembangkit listrik dan infrastruktur jaringan.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ingatkan Peningkatan Kualitas SDM Para Pelaku UMKM Hadapi Tantangan Zaman

Sementara, mineral dan Batu Bara, kata Mukhtarudin sektor ini diharapkan tetap menjadi penyumbang lapangan kerja melalui hilirisasi mineral, seperti nikel untuk baterai kendaraan listrik.

“Namun, kami meminta pemerintah untuk memitigasi dampak penurunan permintaan batu bara global, yang dapat mengurangi pekerjaan di sektor ini,” imbuh Mukhtarudin.

Mengingat, politisi Dapil Kalteng ini mengaku berdasarkan laporan menyebutkan bahwa pekerjaan di sektor batu bara bisa turun hingga separuh dari puncaknya pada 2030, sehingga diperlukan program pelatihan ulang bagi pekerja.

Sedangkan, Industri ekosistem kendaraan listrik, Mukhtarudin mengatakan dengan target produksi 13 juta sepeda motor listrik dan 2,2 juta mobil listrik hingga 2030, sektor ini menjadi prioritas untuk menciptakan lapangan kerja di bidang manufaktur, produksi baterai, dan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

“Fraksi Golkar mendorong investasi asing yang mendukung transfer teknologi dan pemberdayaan tenaga kerja lokal,” beber Mukhtarudin.

Baca Juga :  Komisi VII DPR RI: Industri Manufaktur Indonesia Kian Menggeliat

Adapun, langkah prioritas Komisi XII guna mendukung proyeksi ini yakni meningkatkan kompetensi tenaga kerja fokus menyelenggarakan pelatihan vokasi di bidang energi terbarukan, teknologi baterai, dan pengolahan mineral.

“Ya, program ini saya kira penting menargetkan generasi muda, khususnya di wilayah penghasil energi seperti Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan,” ujar Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, DPR, dan sektor swasta untuk memastikan target 6,2 juta lapangan kerja tercapai.

Menurut Mukhtarudin proyeksi tiga sektor utama ini sebagai tonggak penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Karena keberhasilan proyeksi 6,2 juta lapangan kerja ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin transisi energi di ASEAN,” pungkas Mukhtarudin.

Fraksi Golkar Senayan akan terus mendorong sinergi antarpihak dan memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah penghasil energi dan mineral. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/