Serangan bom dari Israel kepada warga Gaza hingga kini tak kunjung usai, yang terbaru 26 warga kembali dinyatakan tewas usai dihantam bom.
Sebanyak 26 warga Gaza yang tewas, mendapat serangan saat mengambil bantuan makanan di dapur umum milik Gaza Humanitarian Food (GHF).
Konfirmasi ini telah disampaikan oleh pihak Kompleks Medis di Khan Younis, Gaza Selatan pada Minggu (1/6/2025), melansir dari CNN Internasional.
“Kerumunan warga sedang menuju untuk menerima bantuan makanan,” katanya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa 80 orang lainnya terluka akibat serangan ini. Serangan yang dilakukan oleh Israel ini disinyalir dilakukan secara sengaja dan mengarah pada tindakan Genosida
Genosida yang dilakukan oleh Israel semakin dilakukan dengan terang-terangan. Namun pihak IDF membantah dengan mengatakan “tidak mengetahui adanya cedera yang disebabkan oleh tembakan IDF di lokasi distribusi Bantuan Kemanusiaan. Masalah ini masih dalam peninjauan,” ujarnya seperti dikutip CNN.
Sementara itu pihak GHF menyebut pihaknya membantah tentang kabar penyerangan oleh Israel tersebut. GHF enggan memberikan bukti penyerangan Israel terhadap warga Palestina.
Seperti yang diketahui GHF merupakan Badan Bantuan Gaza yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.
Beberapa waktu lalu, Jake Wood Kepala GHF juga mengundurkan diri dan mengungkapkan organisasi ini tidak mengikuti prinsip kemanusian.
“Namun, jelas bahwa rencana ini tidak mungkin dilaksanakan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan, yaitu kemanusiaan, kenetralan, imparsialitas, dan independensi, yang tidak akan saya abaikan,” kata Wood seperti dikutip Reuters (28/5).
Disisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNRWA mengkritik penyerangan yang dilakukan oleh Israel dengan mengatakan mekanisme bantuan GHF itu melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dan meningkatkan risiko bagi warga Palestina.
Dalam pernyataan resminya kepada CNN, GHF mengatakan “kami akan melanjutkan perluasan, dengan rencana membangun lokasi tambahan di seluruh Gaza, termasuk di wilayah utara, dalam beberapa minggu ke depan.” ungkap GHF. (jpc)