Tidak semua perselingkuhan harus melibatkan tubuh dan tempat tidur. Kadang, pengkhianatan yang paling menyakitkan justru datang dari hal-hal yang tidak terlihat oleh mata.
Inilah yang disebut dengan perselingkuhan emosional—sebuah pengkhianatan yang tenang namun mematikan.
Kalau perselingkuhan fisik seperti tembakan di jantung, maka pengkhianatan emosional ibarat pisau yang perlahan menusuk punggungmu, meninggalkan luka yang tidak langsung terasa tapi merusak dari dalam.
Dilansir dari Your Tango, berikut adalah delapan tanda halus bahwa suami kamu bisa saja sedang mengkhianati pernikahan kalian, bahkan dengan cara yang terburuk.
- Dia membicarakanmu di belakang
Awalnya kamu merasa aneh kenapa suamimu mulai memperlakukanmu dengan sarkasme dan sinisme yang tidak biasa. Dia juga mudah marah, seolah kamu terus menerus membuat kesalahan.
Tapi ketika kamu mengingat-ingat, hubungan kalian dulu terasa solid. Bisa jadi dia mulai mengeluhkanmu ke orang lain.Dan ketika seseorang sering membicarakanmu di belakang, itu bukan hanya tanda kurang respek, tapi juga bentuk pengkhianatan emosional.
- Dia mengorbankan uang keluarga
Suami yang mulai menggunakan uang keluarga tanpa izin untuk hal-hal seperti berjudi, meminjam tanpa bicara, atau bahkan berinvestasi secara diam-diam, itu lebih dari sekadar kesalahan keuangan. Itu adalah pelanggaran kepercayaan.
Terlebih jika keluarga sedang mengalami tekanan ekonomi. Tindakan semacam ini dapat memicu keretakan dalam rumah tangga, karena bukan hanya uang yang hilang—tapi juga rasa aman.
- Dia membuat keputusan besar tanpa berkonsultasi dengan kamu
Pernikahan seharusnya menjadi kerja sama dua arah. Ketika suami membuat keputusan besar tanpa berdiskusi dengan kamu, itu bisa menjadi sinyal bahwa dia mulai menarik diri dari komitmen pernikahan.
Entah soal pindah kerja, membeli aset, atau bahkan memutuskan hal penting terkait anak, mereka mengambil keputusan itu sendiri. Seolah-olah kamu tidak lagi penting dalam gambaran besar hidupnya.
- Dia lebih mementingkan teman, pekerjaan, atau kenalannya
Tidak salah punya kehidupan sosial di luar rumah. Tapi kalau suami kamu selalu menjadikan teman atau rekan kerja sebagai prioritas, bahkan lebih daripada keluarganya sendiri, itu bisa menyakitkan.
Bukan cuma tentang waktu, tapi tentang rasa hadir dan terlibat. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan keluarga yang kuat adalah sumber dukungan emosional utama. Jadi ketika dia lebih memilih berada di luar rumah, bisa jadi dia sedang menjauh secara emosional.
- Dia menghilang tanpa kabar
Tidak semua kepergian berarti perselingkuhan fisik, tapi ketika seseorang sering tiba-tiba tidak bisa dihubungi, pergi tanpa memberi tahu, atau menghindari keberadaan secara sengaja, itu bisa menjadi bentuk penghindaran.
Dalam banyak kasus, ini adalah cara diam-diam untuk melepaskan diri dari hubungan, tanpa harus bicara langsung.
- Dia mengumbar aibmu di media sosial
Apa pun yang bersifat pribadi dan bersinggungan dengan keluarga seharusnya tetap dalam ranah privat. Ketika suami mulai membocorkan informasi yang memalukan tentangmu itu bukan hanya tidak pantas, tapi juga melukai harga diri.
Entah sebagai lelucon atau sindiran terselubung di media sosial, itu salah satu bentuk tindakan meremehkan. Dalam konteks pernikahan, tindakan ini bisa dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan yang kamu berikan.
- Dia sering ingkar janji
Mungkin awalnya terasa sepele. Janji mau pulang cepat, janji bantu anak belajar, janji untuk hadir di momen pentingmu tapi semua itu sering diingkari.
Meskipun terdengar seperti hal kecil, tapi saat janji terus-menerus dilanggar, yang rusak bukan hanya kepercayaan, tapi juga rasa aman dalam hubungan. Lama-lama kamu jadi mempertanyakan apakah dia benar-benar memegang komitmen terhadap pernikahan ini.
- Kamu merasa sendirian meski sedang bersamanya
Mungkin ini tanda paling sunyi tapi juga paling menyakitkan. Ketika kamu duduk di sebelahnya tapi merasa seperti tidak terlihat. Ketika kamu bicara tapi tidak didengar.
Kehampaan ini muncul bukan karena perbedaan biasa, tapi karena ada jarak emosional yang diciptakan secara sengaja. Hubungan yang kehilangan koneksi emosional adalah seperti rumah tanpa atap, kapan saja bisa runtuh.
Perselingkuhan emosional bukan hal kecil. Bahkan ketika tidak ada keintiman fisik yang terjadi, luka batin yang ditimbulkannya bisa sama dalamnya.Jadi, penting untuk mengenali tanda-tanda ini sejak awal. Tidak untuk menghakimi, tapi untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik diamnya seseorang. (jpc)