33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ini 3 Penyebab Gigi Geraham Lebih Mudah Berlubang, Simak Penjelasannya

PROKALTENG.CO – Kasus gigi berlubang tidak pernah absen dalam masalah kesehatan gigi. Karena pada dasarnya, semua gigi berpotensi mengalami karies (gigi berlubang). Hal tersebut karena terus bersentuhan dengan berbagai jenis makanan dan minuman, serta mikroorganisme yang ada di dalam mulut.

Dilansir dari Orange Dental, karies bisa terjadi pada siapa saja. Karies merupakan kerusakan bagian gigi, mulai dari bagian lapisan enamel, dapat meluas hingga ke lapisan dentin, dan pada keadaan yang lebih parah karies dapat meluas hingga ke bagian saraf gigi. Terbentuknya lubang pada gigi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebersihan gigi dan mulut, serta cara dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kenapa gigi geraham lebih mudah berlubang dibandingkan gigi lainnya.

  1. Perbedaan Struktur Anatomi

Gigi geraham memiliki lekukan dan tonjolan pada bagian mahkotanya. Hal ini menyebabkan proses pembersihan yang lebih sulit karena sisa makanan rentan terselip di antara lekukan tersebut.

  1. Posisi Gigi Geraham

Selain anatominya, letak gigi geraham di bagian belakang rongga mulut juga menyulitkan proses penyikatannya.

Hal ini mengakibatkan sisa makanan dan kotoran tertinggal di sela-sela pipi, sela-sela gigi, dan di mahkotanya.

  1. Fungsi Gigi Geraham
Baca Juga :  Manfaat Puasa Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Dibandingkan dengan gigi bagian depan yang berfungsi menggigit makanan dan gigi geraham sebagai pengunyah makanan.

Mengunyah makanan ini merupakan pekerjaan lebih berat karena terkait dengan proses penghalusan dan pencernaan makanan, serta lebih memungkinkan sisa makanan tertinggal di permukaan gigi geraham.

Proses pembentukan karies gigi ini memang tidak berlangsung sebentar. Namun, kebanyakan disadarinya terlambat sehingga sudah menimbulkan rongga yang besar, dan rasa nyeri atau sakit berdenyut yang sangat mengganggu.

Maka dari itu, kasus gigi berlubang tidak bisa diabaikan. Pada orang dewasa, karies berdampak pada terganggunya aktivitas dan penurunan nafsu makan.

Di sisi lain, karies pada anak-anak akan menyebabkan mereka rewel dan tidak mau makan yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya. Tindakan paling umum untuk mengatasi karies adalah dengan penambalan, namun penambalan tidak bisa langsung dilakukan pada keadaan tertentu.

Jika karies sudah mencapai lapisan pulpa yang berisi saraf, maka tidak bisa langsung ditambal melainkan harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu.

Perawatan yang biasa disebut dengan PSA ini memerlukan 3-4 kali kunjungan, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan penambalan gigi biasa yang bisa selesai dalam 1 kunjungan saja. Namun, ada juga gigi berlubang yang berujung dilakukan proses pencabutan dikarenakan sisa jaringan gigi yang tertinggal tidak memungkinkan untuk dipertahankan.

Baca Juga :  Cegah Pengeluaran, Berikut Tips Jalani Gaya Hidup Anti Boros

Gigi geraham yang telah dicabut ini, sebaiknya juga segera diganti dengan gigi tiruan. Ini dikarenakan gigi ompong yang dibiarkan begitu saja  dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti sulit mengunyah, pergeseran gigi di sebelahnya dan lain-lain.

Pentingnya menjaga kebersihan gigi agar terhindar dari permasalahan gigi berlubang. Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari yaitu pada malam sebelum tidur dan pagi hari setelah sarapan.

Jangan lupa untuk menggunakan teknik menyikat gigi yang benar, serta gunakan sikat gigi yang memiliki bulu sikat berbahan lembut. Kemudian, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau dental floss setidaknya satu kali sehari, dan berkumur dengan obat kumur antiseptik dua kali dalam seminggu. Selain itu, jangan lupa juga periksakan kondisi gigi secara berkala ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali. (pri/prokal)

PROKALTENG.CO – Kasus gigi berlubang tidak pernah absen dalam masalah kesehatan gigi. Karena pada dasarnya, semua gigi berpotensi mengalami karies (gigi berlubang). Hal tersebut karena terus bersentuhan dengan berbagai jenis makanan dan minuman, serta mikroorganisme yang ada di dalam mulut.

Dilansir dari Orange Dental, karies bisa terjadi pada siapa saja. Karies merupakan kerusakan bagian gigi, mulai dari bagian lapisan enamel, dapat meluas hingga ke lapisan dentin, dan pada keadaan yang lebih parah karies dapat meluas hingga ke bagian saraf gigi. Terbentuknya lubang pada gigi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebersihan gigi dan mulut, serta cara dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kenapa gigi geraham lebih mudah berlubang dibandingkan gigi lainnya.

  1. Perbedaan Struktur Anatomi

Gigi geraham memiliki lekukan dan tonjolan pada bagian mahkotanya. Hal ini menyebabkan proses pembersihan yang lebih sulit karena sisa makanan rentan terselip di antara lekukan tersebut.

  1. Posisi Gigi Geraham

Selain anatominya, letak gigi geraham di bagian belakang rongga mulut juga menyulitkan proses penyikatannya.

Hal ini mengakibatkan sisa makanan dan kotoran tertinggal di sela-sela pipi, sela-sela gigi, dan di mahkotanya.

  1. Fungsi Gigi Geraham
Baca Juga :  Manfaat Puasa Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Dibandingkan dengan gigi bagian depan yang berfungsi menggigit makanan dan gigi geraham sebagai pengunyah makanan.

Mengunyah makanan ini merupakan pekerjaan lebih berat karena terkait dengan proses penghalusan dan pencernaan makanan, serta lebih memungkinkan sisa makanan tertinggal di permukaan gigi geraham.

Proses pembentukan karies gigi ini memang tidak berlangsung sebentar. Namun, kebanyakan disadarinya terlambat sehingga sudah menimbulkan rongga yang besar, dan rasa nyeri atau sakit berdenyut yang sangat mengganggu.

Maka dari itu, kasus gigi berlubang tidak bisa diabaikan. Pada orang dewasa, karies berdampak pada terganggunya aktivitas dan penurunan nafsu makan.

Di sisi lain, karies pada anak-anak akan menyebabkan mereka rewel dan tidak mau makan yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya. Tindakan paling umum untuk mengatasi karies adalah dengan penambalan, namun penambalan tidak bisa langsung dilakukan pada keadaan tertentu.

Jika karies sudah mencapai lapisan pulpa yang berisi saraf, maka tidak bisa langsung ditambal melainkan harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu.

Perawatan yang biasa disebut dengan PSA ini memerlukan 3-4 kali kunjungan, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan penambalan gigi biasa yang bisa selesai dalam 1 kunjungan saja. Namun, ada juga gigi berlubang yang berujung dilakukan proses pencabutan dikarenakan sisa jaringan gigi yang tertinggal tidak memungkinkan untuk dipertahankan.

Baca Juga :  Cegah Pengeluaran, Berikut Tips Jalani Gaya Hidup Anti Boros

Gigi geraham yang telah dicabut ini, sebaiknya juga segera diganti dengan gigi tiruan. Ini dikarenakan gigi ompong yang dibiarkan begitu saja  dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti sulit mengunyah, pergeseran gigi di sebelahnya dan lain-lain.

Pentingnya menjaga kebersihan gigi agar terhindar dari permasalahan gigi berlubang. Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari yaitu pada malam sebelum tidur dan pagi hari setelah sarapan.

Jangan lupa untuk menggunakan teknik menyikat gigi yang benar, serta gunakan sikat gigi yang memiliki bulu sikat berbahan lembut. Kemudian, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau dental floss setidaknya satu kali sehari, dan berkumur dengan obat kumur antiseptik dua kali dalam seminggu. Selain itu, jangan lupa juga periksakan kondisi gigi secara berkala ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali. (pri/prokal)

Terpopuler

Artikel Terbaru