25.6 C
Jakarta
Saturday, May 24, 2025

Gebyar Posyandu Presisi

Masri : Kolaborasi Ini Sejalan dengan Agenda Nasional Membangun Generasi Sehat dan Unggul

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Upaya penanggulangan stunting terus digencarkan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melalui sinergi berbagai pihak. Salah satu bentuk konkret ditunjukkan lewat kegiatan Gebyar Posyandu Presisi yang digelar Polres Kotim di halaman Kantor Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (22/5).

Acara ini turut dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kotim, Masri, Kapolres AKBP Resky Maulana Zulkarnain, Plt Kepala Dinas DP3AP2KB sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, unsur TNI dari Kodim 1015 Sampit, serta Camat setempat.

Masri menyambut baik inisiatif Polres Kotim yang menggandeng berbagai elemen pemerintah dalam memperkuat peran Posyandu sebagai ujung tombak pencegahan stunting. Ia menyebut kolaborasi ini sejalan dengan agenda nasional dalam membangun generasi yang sehat dan unggul.

Baca Juga :  Bupati ke Pedagang, Jangan Menggunakan Bahan Pengawet

“Atas nama Pemerintah Daerah, kami mengapresiasi langkah strategis ini. Ini bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan bentuk sinergi nyata antara aparat kepolisian dan pemerintah daerah dalam mempercepat penanganan stunting di wilayah kita,” ujar Masri.

Ia menjelaskan, stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara permanen, terutama jika tidak dicegah sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, atau yang dikenal sebagai periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Menurutnya, keberadaan Posyandu memiliki peranan penting dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan dasar secara gratis kepada masyarakat, khususnya ibu dan anak. Dari pemantauan tumbuh kembang anak, penyuluhan gizi, imunisasi, hingga deteksi dini terhadap gangguan kesehatan ibu hamil dan balita — semua itu bisa diakses melalui layanan Posyandu.

Baca Juga :  Jalan Poros Parenggean Sempat Macet

“Posyandu juga menjadi wadah interaksi antaribu yang memungkinkan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, baik dengan petugas kesehatan maupun sesama peserta. Ini penting untuk membentuk kesadaran kolektif dalam menjaga kesehatan keluarga,” tambahnya.

Masri berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, serta akses rutin terhadap layanan kesehatan anak.

“Melalui gebyar ini, kami ingin masyarakat semakin sadar bahwa pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Anak-anak yang sehat hari ini adalah pemimpin unggul di masa depan,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Upaya penanggulangan stunting terus digencarkan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melalui sinergi berbagai pihak. Salah satu bentuk konkret ditunjukkan lewat kegiatan Gebyar Posyandu Presisi yang digelar Polres Kotim di halaman Kantor Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (22/5).

Acara ini turut dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kotim, Masri, Kapolres AKBP Resky Maulana Zulkarnain, Plt Kepala Dinas DP3AP2KB sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, unsur TNI dari Kodim 1015 Sampit, serta Camat setempat.

Masri menyambut baik inisiatif Polres Kotim yang menggandeng berbagai elemen pemerintah dalam memperkuat peran Posyandu sebagai ujung tombak pencegahan stunting. Ia menyebut kolaborasi ini sejalan dengan agenda nasional dalam membangun generasi yang sehat dan unggul.

Baca Juga :  Bupati ke Pedagang, Jangan Menggunakan Bahan Pengawet

“Atas nama Pemerintah Daerah, kami mengapresiasi langkah strategis ini. Ini bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan bentuk sinergi nyata antara aparat kepolisian dan pemerintah daerah dalam mempercepat penanganan stunting di wilayah kita,” ujar Masri.

Ia menjelaskan, stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara permanen, terutama jika tidak dicegah sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, atau yang dikenal sebagai periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Menurutnya, keberadaan Posyandu memiliki peranan penting dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan dasar secara gratis kepada masyarakat, khususnya ibu dan anak. Dari pemantauan tumbuh kembang anak, penyuluhan gizi, imunisasi, hingga deteksi dini terhadap gangguan kesehatan ibu hamil dan balita — semua itu bisa diakses melalui layanan Posyandu.

Baca Juga :  Jalan Poros Parenggean Sempat Macet

“Posyandu juga menjadi wadah interaksi antaribu yang memungkinkan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, baik dengan petugas kesehatan maupun sesama peserta. Ini penting untuk membentuk kesadaran kolektif dalam menjaga kesehatan keluarga,” tambahnya.

Masri berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, serta akses rutin terhadap layanan kesehatan anak.

“Melalui gebyar ini, kami ingin masyarakat semakin sadar bahwa pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Anak-anak yang sehat hari ini adalah pemimpin unggul di masa depan,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru