30.6 C
Jakarta
Tuesday, May 20, 2025

FBIM 2025: Murung Raya Andalkan Tiga Varian Olahan Kenta di Lomba Kuliner Tradisional

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Peserta Lomba Kuliner Tradisional pada hari ke tiga event Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 terlihat makin bersemangat. Salah satunya peserta dari Murung Raya, Kota Puruk Cahu. Mereka  menampilkan makanan khas daerah berupa kenta.

Ya, kuliner yang diolah melalui proses tradisional dengan tetap menjaga nilai budaya leluhur. Tim ini terdiri dari lima orang dan dengan antusias mendemonstrasikan seluruh tahapan pembuatan kenta kepada para pengunjung dan dewan juri.

Proses pembuatan kenta dimulai dari mengetam atau memanen padi. Setelah itu, padi dikuras, kemudian disangrai. Usai disangrai, padi pun ditumbuk sebanyak dua kali agar tidak menghasilkan terlalu banyak antah atau beras patah. Selanjutnya, hasil tumbukan tersebut ditampi, dibersihkan, dan siap untuk diolah menjadi berbagai sajian tradisional.

Seorang anggota tim, Demo menjelaskan bahwa tim dari Murung Raya menyajikan tiga varian olahan kenta.

Baca Juga :  Resep Sapo Tahu Hotplate

“Kami dari Murung Raya mengolah kenta menjadi tiga varian. Yang pertama bubur merah dicampur santan mentah, yang kedua gula putih dengan kelapa, dan yang ketiga gula merah dengan kelapa dan sedikit garam,” jelasnya saat diwawancarai Prokalteng.co di sela – sela lomba, Selasa (20/5/2025).

Dia menuturkan segala persiapan yang dilakukan sangat matang. “Persiapan memang kami siapkan dari Murung Raya. Mulai dari kostum, peralatan, sampai kayu bakar kami bawa dari sana,”ujarnya.

Demo juga menyebutkan bahwa mereka telah melakukan latihan, baik di kampung halaman maupun di lokasi acara.

“Kemarin kami sudah ada latihan juga di Murung Raya, dan tanggal 18 kami latihan di tempat panitia. Latihan ini dilakukan agar saat tampil, semua proses dapat dilakukan dengan lancar dan serempak,” ujarnya.

Baca Juga :  Simak! Ini 6 Makanan Teratas untuk Meningkatkan Kekuatan Otak dan Memori, Ada Telur hingga Kopi

Disinggung terkait peluang untuk menang dalam perlombaan ini, sebagai peserta ia menyampaikan keyakinannya.

“Insya Allah, mudah-mudahan yang penting kami menampilkan yang terbaik,” ucapnya.

Selain itu, mereka juga memiliki harapan besar melalui ajang ini.  “Harapan kami untuk membawa nama baik Murung Raya dan juga kami ingin memeriahkan Festival Budaya Isen Mulang ini,” katanya.

Dengan tampil di acara ini, mereka berharap budaya lokal mereka lebih dikenal dan dihargai. Lebih jauh, Demo menyadari pentingnya pelestarian budaya daerah.

“Secara tidak langsung, ini juga mengenalkan budaya Murung Raya, karena budaya mengenta itu kan budaya tradisional dari nenek moyang dulu secara turun-temurun,” ujarnya seraya mengungkapkan partisipasinya dalam lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya lokal Kalimantan Tengah. (ndo/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Peserta Lomba Kuliner Tradisional pada hari ke tiga event Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 terlihat makin bersemangat. Salah satunya peserta dari Murung Raya, Kota Puruk Cahu. Mereka  menampilkan makanan khas daerah berupa kenta.

Ya, kuliner yang diolah melalui proses tradisional dengan tetap menjaga nilai budaya leluhur. Tim ini terdiri dari lima orang dan dengan antusias mendemonstrasikan seluruh tahapan pembuatan kenta kepada para pengunjung dan dewan juri.

Proses pembuatan kenta dimulai dari mengetam atau memanen padi. Setelah itu, padi dikuras, kemudian disangrai. Usai disangrai, padi pun ditumbuk sebanyak dua kali agar tidak menghasilkan terlalu banyak antah atau beras patah. Selanjutnya, hasil tumbukan tersebut ditampi, dibersihkan, dan siap untuk diolah menjadi berbagai sajian tradisional.

Seorang anggota tim, Demo menjelaskan bahwa tim dari Murung Raya menyajikan tiga varian olahan kenta.

Baca Juga :  Resep Sapo Tahu Hotplate

“Kami dari Murung Raya mengolah kenta menjadi tiga varian. Yang pertama bubur merah dicampur santan mentah, yang kedua gula putih dengan kelapa, dan yang ketiga gula merah dengan kelapa dan sedikit garam,” jelasnya saat diwawancarai Prokalteng.co di sela – sela lomba, Selasa (20/5/2025).

Dia menuturkan segala persiapan yang dilakukan sangat matang. “Persiapan memang kami siapkan dari Murung Raya. Mulai dari kostum, peralatan, sampai kayu bakar kami bawa dari sana,”ujarnya.

Demo juga menyebutkan bahwa mereka telah melakukan latihan, baik di kampung halaman maupun di lokasi acara.

“Kemarin kami sudah ada latihan juga di Murung Raya, dan tanggal 18 kami latihan di tempat panitia. Latihan ini dilakukan agar saat tampil, semua proses dapat dilakukan dengan lancar dan serempak,” ujarnya.

Baca Juga :  Simak! Ini 6 Makanan Teratas untuk Meningkatkan Kekuatan Otak dan Memori, Ada Telur hingga Kopi

Disinggung terkait peluang untuk menang dalam perlombaan ini, sebagai peserta ia menyampaikan keyakinannya.

“Insya Allah, mudah-mudahan yang penting kami menampilkan yang terbaik,” ucapnya.

Selain itu, mereka juga memiliki harapan besar melalui ajang ini.  “Harapan kami untuk membawa nama baik Murung Raya dan juga kami ingin memeriahkan Festival Budaya Isen Mulang ini,” katanya.

Dengan tampil di acara ini, mereka berharap budaya lokal mereka lebih dikenal dan dihargai. Lebih jauh, Demo menyadari pentingnya pelestarian budaya daerah.

“Secara tidak langsung, ini juga mengenalkan budaya Murung Raya, karena budaya mengenta itu kan budaya tradisional dari nenek moyang dulu secara turun-temurun,” ujarnya seraya mengungkapkan partisipasinya dalam lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya lokal Kalimantan Tengah. (ndo/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru