Cesc Fabregas memutuskan tetap melanjutkan proyek jangka panjang bersama Como 1907. Kabar ini pertama kali diungkap Sky Italia, yang menyebut bahwa Bayer Leverkusen sempat mencoba memboyong mantan gelandang Arsenal dan Barcelona itu untuk menggantikan Xabi Alonso musim depan.
Namun, pendekatan tersebut dengan tegas ditolak manajemen Como 1907 dan Fabregas sendiri. Keputusan ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan.
Fabregas, yang kini menjabat sebagai pelatih kepala sekaligus salah satu pemegang saham Como 1907, sudah beberapa kali menegaskan bahwa klub asal Lombardy ini adalah prioritas utamanya.
Dalam berbagai kesempatan, mantan pemain Timnas Spanyol itu menyebut Como 1907 sebagai rumah barunya. Dia ingin membangun ulang karir setelah pensiun sebagai pemain.
Meski sempat dirayu klub-klub besar seperti RB Leipzig dan AS Roma, Fabregas tetap konsisten dengan komitmennya. Juara Piala Dunia 2010 tersebut sudah menandatangani kontrak jangka panjang hingga Juni 2028. Pihak klub disebut telah memintanya untuk bertahan setidaknya sampai akhir musim 2025/2026.
Pilihan Fabregas untuk bertahan bukan tanpa alasan. Musim ini menjadi salah satu yang paling bersejarah bagi Como 1907 setelah 21 tahun absen dari Serie A, mereka kembali dan tampil mengesankan.
Bukan hanya berhasil menghindari degradasi lebih awal dari perkiraan, Como bahkan mencatat enam kemenangan beruntun dan finis dengan 48 poin. Itu angka tertinggi dalam sejarah mereka di Serie A.
Capaian itu tentu tidak datang begitu saja. Klub milik Hartono bersaudara, dua konglomerat asal Indonesia yang termasuk dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara, telah menggelontorkan dana besar untuk membangun skuat kompetitif.
Di bursa transfer musim panas lalu, mereka menghabiskan sekitar € 40 juta, dan menambah € 50 juta lagi pada jendela transfer musim dingin. Total investasi musim ini mencapai € 96 juta.
Dilansir dari Football Italia, beberapa rekrutan baru yang jadi sorotan di antaranya adalah Maxence Caqueret dari Lyon (sekitar € 17 juta), Anastasios Douvikas dari Celta Vigo (sekitar € 13 juta), Assane Diao dari Real Betis (sekitar € 12 juta), dan Nico Paz dari Real Madrid (sekitar € 6 juta).
Nama-nama ini menjadi simbol ambisi Como untuk tidak hanya bertahan di Serie A, tapi juga bersaing di papan tengah hingga atas dalam waktu dekat. Tak hanya fokus pada tim utama, Como 1907 juga sedang membangun fondasi jangka panjang.
Stadion baru tengah dipersiapkan dan ditargetkan rampung pada 2027 atau 2028. Selain itu, fasilitas latihan modern juga sedang dikembangkan, serta rencana untuk mempertahankan talenta muda seperti Nico Paz agar tetap tumbuh di bawah bimbingan Fabregas.
Dengan dukungan penuh dari manajemen, kekuatan finansial yang solid, dan proyek jangka panjang yang menjanjikan, keputusan Fabregas untuk tetap di Como 1907 terasa sangat masuk akal. Dia bukan sekadar pelatih di sini, tapi juga arsitek masa depan klub.(jpc)