Mengenali diri sendiri sangat diperlukan agar kita dapat mengetahui sejauh mana dapat mengontrol dan mengenali terhadap rasa marah, sedih, kecewa, overthinking. Tentunya akan menjadi menyenangkan dan tenang apabila diri sendiri dapat mengenali jenis luapan emosi negatif yang melanda.
Agar lebih mudah memahami diri sendiri, berikut cara mudah untuk mengenali akar jenis emosi negatif untuk para kaula muda.
Dirangkum Jawa Pos (Grup prokalteng.co) dari lama Hallosehat, alodokter, dan Klik dokter, berikut informasi selengkapnya.
- Olahraga
Merujuk dari Hallosehat, ketika rasa emosi negatif sudah melanda, tentunya hal pertama yang dilakukan yaitu olahraga.
Banyak kegiatan yang bisa dijadikan sebagai olahraga, misalnya seperti membantu pekerjaan rumah, push up, sit up, lari santai, bahkan bila perlu melakukan aktivitas angkat beban atau gym, dan banyak hal lainnya yang dapat buat badan berkeringat.
- Tarik dan Hembuskan Nafas Perlahan
Melansir alodokter, berikutnya dapat dilakukan dengan cara tarik nafas melalui hidung tahan sebentar lalu hembuskan perlahan lewat mulut. Hal ini terbukti efektif mereda rasa emosi negatif berlebih karena dapat membuat perasaan lega dan pikiran jernih.
- Kunjungi Wisata Alam
Mengunjungi wisata alam salah satu cara jitu untuk mengontrol rasa emosi berlebih, banyak tempat yang dapat dikunjungi, misalnya seperti ke puncak, mendaki gunung, pantai. Dengan begitu, keindahan alam atau kesejukan yang dirasakan dapat meredakan rasa emosi negatif.
- Mendengar Musik
Dikutip dari klikdokter, mendengarkan musik merupakan cara paling mudah dilakukan ketika emosi negati sudah dirasakan, karena hal ini hanya menggunakan gadget kemudian putarkan daftar lagu yang disukai.
- Beri Afirmasi Positif pada Diri Sendiri
Yakinkan diri sendiri bahwa ketika sulit dalam mengendalikan emosi, tim JawaPos akan memberi contoh kalimat afirmasi, sebagai berikut; “Semangat, saya mampu mengatasi ini”, “Rileks”, “Semua akan baik-baik saja”.
Dengan cara demikian, maka akan memberi sugesti positif agar rasa emosi negatif dapat berkurang dan kita yang mengedalikan hal tersebut.
Seseorang dikatakan sehat secara emosional ketika berhasil mengelola masalah sehari-harinya, misalnya stres pekerjaan, kebiasaan buruk, atau masalah hubungan percintaan atau pertemanan, yang bisa berdampak pada kesehatan jiwa dan raga.(jpc)