PULANG PISAU, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 dan peringatan hari otonomi daerah XXIX.
Kegiatan yang dipusatkan di halaman kantor Bupati Pulang Pisau, Senin (5/5) dipimpin langsung Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’i. Kegiatan tersebut diikuti para ASN dan kepala perangkat daerah. Bupati menegaskan, pihaknya siap melaksanakan program pemerintah pusat yang ada di daerah.
Terkait pendidikan, dia meminta peserta didik dan pendidik agar meningkatkan mutu pendidikan.
“Karena anak-anak didik adalah masa depan kita untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045 mendatang. Melalui pendidikan yang berkualitas, kita siapkan anak-anak kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” tegas Rifa’i.
Saat menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Abdul Mu’ti, Rifa’i menegaskan, dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebabsebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
“Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara,” tegas dia.
Melalui pendidikan, kata dia, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan. Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan.
“Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid. Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur,” kata Rifa’i.
Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyara kat, dunia usaha, dan media massa. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumberdaya dan sumber dana. Perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat. (art/kpg)