SEPATU lari bukan cuma soal gaya. Ini soal kenyamanan, keselamatan, dan performa kamu di lintasan.
Sayangnya, banyak pelari yang tetap pakai sepatunya meski kondisinya sudah “lelah”. Akibatnya? Cedera bisa datang tiba-tiba, dari kaki pegal sampai nyeri lutut.
Supaya itu nggak kejadian sama kamu, berikut ini tanda-tanda sepatu lari kamu udah waktunya pensiun:
- Sol Sudah Botak
Pola di bawah sol mulai hilang? Traksi berkurang? Kalau tapak sudah rata atau bahkan sobek, itu pertanda sol tidak lagi memberi grip optimal. Hati-hati selip, bro!
- Bantalan Tak Lagi Memantul
Coba tekan bagian bawah sepatu. Dulu empuk, sekarang keras? Artinya teknologi cushioning-nya sudah aus. Lari jadi gak nyaman dan kaki mudah lelah.
- Tubuh Mulai Protes
Baru lari 5K tapi lutut langsung nyut-nyutan? Pinggang sakit padahal tempo santai? Bisa jadi itu sinyal dari tubuhmu bahwa sepatu nggak lagi mendukung gerakan alami.
- Langkah Jadi Aneh
Langkah terasa nggak stabil? Sepatu kayak berat sebelah? Itu bisa jadi karena strukturnya sudah berubah, terutama bagian midsole yang memengaruhi postur kaki saat mendarat.
- Muncul Lecet-Lecet Misterius
Sering lecet padahal pakai kaus kaki yang sama? Sepatu bisa jadi penyebabnya. Bahan dalam sepatu yang sudah aus bisa bergesekan lebih kasar dengan kulit.
Kapan Idealnya Ganti?
Rata-rata sepatu lari bertahan di jarak 500–800 km. Tapi jangan cuma andalkan angka, dengarkan juga tubuhmu.
Kalau sudah muncul gejala-gejala di atas, saatnya cari sepatu baru yang siap menemani lari-lari cantikmu.
Ingat ya, sepatu yang tepat sama dengan investasi jangka panjang buat tubuhmu. Jangan sampai performa terganggu cuma karena telat ganti sepatu! (jpg)