29.8 C
Jakarta
Thursday, March 6, 2025

Pemkab Kotim Gandeng Perusahaan Malaysia Membangun Pabrik Pengolahan Limbah Medis

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam membangun pabrik pengolahan limbah medis akhirnya menemui titik terang.

Setelah mengalami berbagai kendala perizinan dan lokasi, kini proyek tersebut siap dilanjutkan dengan menggandeng perusahaan dari Malaysia, Nusa Suriamas Group. Bupati Kotim, H Halikinnor, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan lokasi yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan telah memenuhi persyaratan yang diperlukan.

“Sebelumnya, rencana pembangunan pabrik limbah ini sempat terkendala karena lokasi yang kami siapkan berada di kawasan industri yang belum memenuhi syarat. Setelah melalui berbagai tahapan dan pencarian lokasi baru, akhirnya kita temukan lahan yang sesuai,” kata Halikinnor usai melakukan penandatanganan MoU bersama perusahaan Malaysia itu di aula rumah jabatan bupati setempat, Rabu (5/3).

Dalam proses pembangunan pabrik ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim menggandeng investor dari Malaysia. Halikin menyebutkan bahwa perusahaan tersebut telah menunjukkan keseriusan dalam pengelolaan limbah dan memiliki pengalaman dalam membangun fasilitas serupa.

“Melihat paparan dari pihak investor, mereka tampak memiliki komitmen yang kuat dan pengalaman di bidang ini. Harapan kami, dalam satu tahun ke depan pembangunan pabrik ini bisa selesai,” ucapnya.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

Jika berjalan sesuai rencana, pabrik pengolahan limbah medis tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2025 dan siap diresmikan awal 2026. Pabrik ini nantinya tidak hanya mengolah limbah medis, tetapi juga akan dikembangkan untuk pengelolaan limbah rumah tangga.

“Kami ingin proyek ini tidak hanya berhenti pada limbah medis, tetapi juga bisa mencakup limbah rumah tangga. Ini sesuai dengan program kita dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.

Lokasi pabrik yang dipilih berada di kawasan industri wilayah Bagendang dengan luas lahan lebih dari empat hektare. Halikinnor optimistis bahwa lahan yang tersedia masih cukup luas untuk pengembangan di masa mendatang.

“Artinya, ke depan masih ada peluang pengembangan lebih lanjut. Semoga pembangunan ini berjalan lancar dan bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Nusa Suriamas Group, Abu Sarin Baha, menjelaskan bahwa teknologi yang akan digunakan dalam pabrik ini berasal dari Korea dan dirancang khusus untuk menangani limbah medis berisiko tinggi.

Baca Juga :  Karhutla di Kotim Meningkat, Ini Instruksi Bupati untuk Seluruh Camat, Lurah dan Kades

Dalam pembangunan pabrik ini, Nusa Suriamas Group akan berinvestasi dan bekerja sama dengan PT Hapakat Betang Mandiri (HBM) dan beberapa mitra lokal.

“Generator yang akan digunakan adalah teknologi dari Korea, yang memang paling bagus untuk menangani limbah medis. Saat ini, limbah-limbah ini harus dikirim ke Cilegon. Kami ingin mengubah kondisi ini dengan membangun fasilitas di Kotim,” katanya.

Menurut dia, kapasitas awal pabrik ini direncanakan sebesar 7,2 ton per hari, dengan kemungkinan pengembangan hingga 12 atau 24 ton per hari. Tergantung pada kebutuhan di masa mendatang.

“Pabrik ini akan dibangun dalam waktu satu tahun. Dalam dua bulan pertama, kami akan melakukan studi kelayakan dan perizinan. Setelah itu dalam jangka 7 bulan yang akan datang mesin untuk pengelolaan limbah medis sudah bisa kita datangkan. Empat bulan terakhirnya kita akan menyelesaikan pembangunan pabrik. Karena pembangunan ditargetkan selesai dalam jangka waktu 1 tahun,” akuinya. (mif/ens/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam membangun pabrik pengolahan limbah medis akhirnya menemui titik terang.

Setelah mengalami berbagai kendala perizinan dan lokasi, kini proyek tersebut siap dilanjutkan dengan menggandeng perusahaan dari Malaysia, Nusa Suriamas Group. Bupati Kotim, H Halikinnor, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan lokasi yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan telah memenuhi persyaratan yang diperlukan.

“Sebelumnya, rencana pembangunan pabrik limbah ini sempat terkendala karena lokasi yang kami siapkan berada di kawasan industri yang belum memenuhi syarat. Setelah melalui berbagai tahapan dan pencarian lokasi baru, akhirnya kita temukan lahan yang sesuai,” kata Halikinnor usai melakukan penandatanganan MoU bersama perusahaan Malaysia itu di aula rumah jabatan bupati setempat, Rabu (5/3).

Dalam proses pembangunan pabrik ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim menggandeng investor dari Malaysia. Halikin menyebutkan bahwa perusahaan tersebut telah menunjukkan keseriusan dalam pengelolaan limbah dan memiliki pengalaman dalam membangun fasilitas serupa.

“Melihat paparan dari pihak investor, mereka tampak memiliki komitmen yang kuat dan pengalaman di bidang ini. Harapan kami, dalam satu tahun ke depan pembangunan pabrik ini bisa selesai,” ucapnya.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

Jika berjalan sesuai rencana, pabrik pengolahan limbah medis tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2025 dan siap diresmikan awal 2026. Pabrik ini nantinya tidak hanya mengolah limbah medis, tetapi juga akan dikembangkan untuk pengelolaan limbah rumah tangga.

“Kami ingin proyek ini tidak hanya berhenti pada limbah medis, tetapi juga bisa mencakup limbah rumah tangga. Ini sesuai dengan program kita dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.

Lokasi pabrik yang dipilih berada di kawasan industri wilayah Bagendang dengan luas lahan lebih dari empat hektare. Halikinnor optimistis bahwa lahan yang tersedia masih cukup luas untuk pengembangan di masa mendatang.

“Artinya, ke depan masih ada peluang pengembangan lebih lanjut. Semoga pembangunan ini berjalan lancar dan bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Nusa Suriamas Group, Abu Sarin Baha, menjelaskan bahwa teknologi yang akan digunakan dalam pabrik ini berasal dari Korea dan dirancang khusus untuk menangani limbah medis berisiko tinggi.

Baca Juga :  Karhutla di Kotim Meningkat, Ini Instruksi Bupati untuk Seluruh Camat, Lurah dan Kades

Dalam pembangunan pabrik ini, Nusa Suriamas Group akan berinvestasi dan bekerja sama dengan PT Hapakat Betang Mandiri (HBM) dan beberapa mitra lokal.

“Generator yang akan digunakan adalah teknologi dari Korea, yang memang paling bagus untuk menangani limbah medis. Saat ini, limbah-limbah ini harus dikirim ke Cilegon. Kami ingin mengubah kondisi ini dengan membangun fasilitas di Kotim,” katanya.

Menurut dia, kapasitas awal pabrik ini direncanakan sebesar 7,2 ton per hari, dengan kemungkinan pengembangan hingga 12 atau 24 ton per hari. Tergantung pada kebutuhan di masa mendatang.

“Pabrik ini akan dibangun dalam waktu satu tahun. Dalam dua bulan pertama, kami akan melakukan studi kelayakan dan perizinan. Setelah itu dalam jangka 7 bulan yang akan datang mesin untuk pengelolaan limbah medis sudah bisa kita datangkan. Empat bulan terakhirnya kita akan menyelesaikan pembangunan pabrik. Karena pembangunan ditargetkan selesai dalam jangka waktu 1 tahun,” akuinya. (mif/ens/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/